Chapter 30 : Ningen, Petualangan Baru

223 32 5
                                    

Selama berabad-abad, Antartika telah memikat imajinasi Manusia. Dari penjelajah pertama yang bersejarah pada tahun 1800-an hingga ilmuwan pemberani masa kini, Manusia terus terpikat oleh keajaiban yang tersimpan di dataran es Antartika.

Sebagai wilayah terpencil terakhir di dunia yang belum dijelajahi, Antartika diselimuti misteri, dan sebagai wilayah yang ekstrem, Antartika juga pandai menjaga rahasianya. 

Kondisi yang keras, suhu beku, dan lanskap tandus membuat Antartika tidak ramah bagi manusia. Benua beku ini berukuran sekitar 1,5 kali ukuran Amerika Serikat dan 99 persennya tertutup es, yang merupakan 90 persen dari semua es di Bumi.

Meskipun demikian, Seorang gadis Ayu, Yang selama satu bulan menimang-nimang, Akhirnya membuat sebuah keputusan bulat untuk datang ke sini. Dia akan terus maju, menemukan air terjun berwarna merah darah, fosil purba, fenomena alam yang aneh, dan makhluk-makhluk yang luar biasa. dia Mungkin akan berhasil menemukan dunia di bawah es, dari danau bawah tanah yang asin hingga pegunungan besar yang tersembunyi di bawahnya. Dan, Kisah perjalanan Shani di Antartika, Di mulai sekarang.

***

Sebuah Helikopter mendarat di suatu Sudut yang dingin. Dari dalam Helikopter tersebut, Shani Turun dan memastikan bahwa tidak ada barang yang tertinggal.

"Semoga perjalananmu Berjalan lancar." Ucap Pilot.

Shani mengenal pria itu sebagai Axel. Dia adalah Teman lama ayahnya, Yang dulu pernah di kenalkan dengannya, waktu kecil. Shani tidak sengaja bertemu dengannya Sebulan yang lalu, ketika dia mengambil keputusan untuk datang kesini. Axel bekerja sebagai pilot Lokal, Shani Mengutarakan maksudnya Untuk pergi ke antartika, Dan meminta tolong kepada Axel Untuk mengantarnya. Axel sempat menanyakan alasannya, Tapi Shani Membuat alibi lain untuk membohongi Axel.

"Terimakasih," ucap Shani.

"Berhati-hatilah, Aku mengenalmu sejak kecil. Aku tau kau gadis yang tidak biasa." Ucap Axel.

"Sampaikan salamku pada keluargamu." Ucap Shani.

Setelah Obrolan Singkat tersebut, Axel kembali terbang ke Udara, Meninggalkan Shani yang masih berdiri menatap kepergiannya. Gadis Ayu tersebut menghela nafas dan mengeratkan Jaket yang di pakainya. Hembusan nafasnya bahkan bisa terlihat akibat udara dingin di tempat ini.

Aku datang Freya..

Pertama kali dirinya datang ke tempat terdingin di dunia, Shani menatap takjub. Tempat ini adalah kebalikan dari Padang gurun yang tandus. Dimana tidak ada sedikitpun sudut yang tidak tertutup es. Shani bergumam lirih saat dirinya melewati puluhan Pinguin Yang sedang menjalani hari-hari mereka dengan bahagia.

Shani terus berjalan tanpa arah dan tujuan, Ketika dia melihat arloji di tangan Kirinya, Hari sudah menunjukan Pukul 4 Sore. Tidak lama terdengar gemuruh disusul oleh gempa yang membuat Shani Oleng. Gadis itu melihat beberapa meter di sisi Kirinya, Sebuah Badai Salju dengan besar 62 Inci, Bergerak Cepat ke arahnya. Shani tau hal tersebut bukan pertanda bagus, dia melihat pula, Puluhan pinguin yang sebelumnya, Berlarian kembali ke sarangnya. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, Shani melihat sebuah gua es yang Cukup dalam.

Badai tersebut Menerjang seluruh wilayah, Tapi Shani berhasil menyelamatkan diri di dalam gua, Dengan kondisi cukup keinginan. Shani pernah belajar bagaimana hidup di alam liar. Jadi dengan keahliannya, Shani membuat sebuah api Unggun. Kebetulan yang tidak di sangka, Di dalam Gua tersebut, tidak seluruhnya tertutupi oleh es. Masih ada tanah yang terlihat. Shani Membuat Api Unggun dari barang-barang miliknya yang dia rasa tidak akan terpakai lagi.

SHANI : Holders New Generation ( BOOK 2 ) ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang