Chapter 12 : Karma

194 25 0
                                    

"Hei! Kau baik-baik saja?" Shani terperanjat dan kembali tersadar dari lingkup alam bawah sadarnya.

"I-iya.." Ucapnya terbata-bata.

"Apa yang terjadi setelah kau menyentuh benda ini?" Tanya Heatherleg.

Shani menatap Rubik hitam di Tangannya. Karena benda ini, jiwa Shani memasuki dunia paralel tempat dimana Obyek itu berada. Obyek yang merupakan sebuah rahasia yang di sampaikan Oleh para kucing. Tidak lama Rubik Hitam di tangan Shani terlihat bergetar. Baik Shani maupun Heatherleg tidak mengerti apa yang terjadi. Rubik tersebut semakin bergetar dan tidak lama meledak menjadi pecahan kecil. Shani sempat terkejut dengan apa yang terjadi.

"Kenapa Rubik ini meledak?" Tanya Heatherleg.

"Aku tidak tau.." ucap Shani.

Siapa sebenarnya perempuan yang mencari Shani dan memberikan rubik itu padanya? Shani tidak ingin membuat prasangka dengan tanpa bukti. Menilai dari deskripsi perempuan yang di ceritakan oleh Heatherleg, Shani sangat yakin perempuan itu sama persis dengan Orang yang di kenalnya. Tapi setahu Shani dia hanya orang biasa. Shani tidak akan percaya jika itu adalah dia. Tapi, siapa lagi perempuan yang memiliki deskripsi seperti itu. Jika itu adalah orang lain, Darimana dia bisa mengenali Shani.

***

Hari berganti hari sejak peristiwa itu, Shani tidak mempertanyakan lagi siapa perempuan yang memberikan Rubik itu padanya. Dari dalam hatinya, Shani berterima kasih kepada siapapun perempuan itu. Karena Rubik yang di berikannya, Shani bisa mendapatkan sebuah Rahasia yang merupakan Salah Satu dari Obyek yang dia Cari. Dan ini adalah langkah Awal untuknya menyelamatkan Freya. Selama itu juga, Pansay sering berkunjung kerumah Dokter Heatherlegh Untuk melakukan terapi. Shani juga mengetahui dari Sahabatnya—Kityy Mannering, Kalau pansay menulis surat padanya, yang mengatakan bahwa mata Kakinya terkilir karena jatuh dari kuda. Hal ini menjadi alasan Untuknya tidak bisa menemui Kitty dalam beberapa hari. Shani Berfikir kalau itu alasan yang sangat Klise. Tapi Shani tau, Kitty pasti akan mempercayainya. Gadis itu benar-benar jatuh Cinta.

Selama Pengobatan itu pula, Pansay mengakui kalau jiwanya semakin ringan. Dan dari hari ke hari, Dia menjadi rela mempercayai gagasan Heatherleg tentang mata, otak dan perut. Rencana Heatherleg sebenarnya sederhana. Yaitu, berbutir-butir pil hati, mandi air dingin dan olahraga berat. Di akhir Minggu, Heatherleg mengajak Shani Untuk menengok Pansay. Shani tidak mempunyai pilihan lain selain mengikuti dokter tersebut. Selain itu, Dia ingin tau tempat tinggal pansay seperti apa.

Heatherleg memberi serangkaian pantangan tentang makanan dan keharusan berolahraga. Ada satu hal yang membuat Shani mengernyit, Saat berkunjung kerumah pansay. Heatherleg segera menyuruh pansay Untuk pergi. Heatherleg juga berucap, "Bung, Pikiran Anda baik-baik saja, seperti juga tubuh anda. Sekarang, kemasi barang-barang anda dari rumah ini sesegera mungkin. Pergilah ke Nona Kitty."

Pansay terlihat berusaha mengungkapkan rasa terimakasihnya lewat kata-kata, tetapi Heatherleg memotongnya. "Jangan berfikir saya melakukan ini karena saya menyukai anda. Saya tau anda bertingkah agak buruk di masa lalu anda. Namun, Semuanya sama saja, Anda adalah sebuah kasus yang tidak biasa. Tidak!"

***

Shani akhirnya mengungkapkan Rasa penasarannya Saat tiba di rumah Heatherleg. "Kenapa kau menyuruhnya pergi?"

"Karena karmanya sudah dekat. Dan Tidak ada yang bisa menyelamatkannya. Setidaknya aku sudah melakukan tugasku sebagai seorang dokter. Apa yang akan terjadi selanjutnya, tergantung kepada dirinya sendiri." Ucap Heatherleg.

Shani memahami maksud Heatherleg, sekeras apapun seseorang berusaha Karma akan selalu datang pada orang yang menciptakannya sendiri. Termasuk dirinya sendiri. Jalan yang dia pilih sekarang akan mengantarkannya suatu saat pada rasa sakit yang abadi. Shani tau bagaimana akhir dari hidupnya nanti, Tapi Rasa Sayangnya pada Freya membuat Shani tidak memperdulikan semua itu. Terkadang Shani rindu, bagaimana Gadis karamel itu tertawa dan bertengkar Seperti dulu. Ketika saatnya Tiba, Mereka hanya akan bisa hidup berdua, Melihat masa lalu dari jendela yang lain.

***

Keesokan harinya, Shani tidak sengaja melihat pansay dan Kitty Mannering yang tengah berkuda berdua. Memang bukan hal yang Aneh lagi Shani melihat mereka. Tapi kali ini, Shani tidak mempunyai niat Untuk menguntit pada awalnya. Tujuannya berkuda hanya Untuk jalan-jalan saja. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan dua sejoli itu.

Dari kejauhan, Shani bisa melihat Canda tawa dari keduanya. Kitty Mannering terlihat amat bahagia dengan kekasihnya. Perubahan pada diri pansay juga terlihat derastis berubah. Terkadang Shani merasa kasihan pada pria itu. Dia yang sekarang berfikir dirinya akan baik-baik saja, nyatanya sebentar lagi karmanya akan datang.

Ketika tengah merenung, tiba-tiba Shani di kejutkan dengan teriakan dari Kitty. "Kenapa Jack! Kau bersikap seperti anak kecil. Apa yang sedang kau lakukan?"

"Lakukan?" Jawab pansay. "Tak ada yang aku lakukan, sayang. Hanya saja jika kau tak melakukan apapun selama seminggu, kecuali berbaring di tempat tidur, kau akan sama bersemangatnya seperti aku." Kata-kata itu meluncur dari mulut pansay sebelum mereka mengitari sudut berikutnya.

Di sanalah, di tengah jalan, berdiri Angkong kuning itu dan nyonya Wessington. Shani tidak terlihat terkejut dengan kemunculan Angkong itu, karena memang mereka tidak akan pergi sebelum memberikan sebuah karma kepada pansay. Berbeda dengan Pansay yang tampak terkejut dengan mimik wajah pucat pasi. Pansay terlihat menarik tali kekang kudanya. Dia menatap dan menggosok-gosok matanya, Tidak percaya.

Hal yang membuat Shani terkejut, Adalah ketika Pansay tiba-tiba turun dari kudanya dan menyeret lengan Kitty sepanjang jalan sampai ke tempat Angkong itu berdiri. Pansay memohon kepada Kitty untuk berbicara dengan Angkong itu. Pansay memintanya untuk memberitahu hantu itu bahwa mereka akan segera menikah—dan tak ada satu Kematian atau neraka pun yang dapat memutuskan ikatan di antara mereka. Dalam keadaan terteror, pansay memberi tau Angkong itu Bahwa hal itu menyiksanya. Selama Pansay berbicara, Shani akhirnya menyadari kalau inilah awal karma yang akan di terima oleh Pansay. Pria itu akan kehilangan segalanya sebentar lagi. Pansay memberi tau semuanya kepada Kitty secara tidak sadar. Wajah Kitty memutih dan matanya mendelik.

"Terimakasih, Tuan Pansay." Ujar Kitty. "Ini sudah cukup."

Saat Pansay tersadar, Kitty sudah berlari ke pelana kudanya, Pansay berusaha menahannya. Pansay memohon pada kitty untuk mendengarkannya sepenuhnya dan memaafkannya. Jawaban yang di berikan Kitty Mannering kepada Pansay adalah lecutan sebuah cambuk kudanya yang menggores wajah Pansay dari mulut hingga mata. Lalu Kitty menambahkan sepatah dua patah kata perpisahan yang mungkin tidak akan pernah Pansay lupakan. Dan akhirnya hubungan keduanya hancur oleh sesosok hantu yang terlahir dari dendam masa lalu.

Shani Melihat Pansay terhuyung ke belakang, mundur ke samping Angkong. Wajahnya terluka dan berdarah, akibat cambukan tali kuda Kitty. Lecutan cambuk itu telah menciptakan sebuah tanda biru terang di pipi pansay. Tak ada lagi harga dirinya yang tersisa, Dan Shani tau kalau ini adalah awal dari Karma akhir yang akan datang pada pemuda itu.

"Kau juga di sini, Gadis kecil?"


SHANI : Holders New Generation ( BOOK 2 ) ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang