Eh!? Sudah kuduga kejadian barusan adalah mimpi. Tapi kenapa aku merasa kalau mimpi itu berhubungan dengan Takdirku dan Freya?
Tidak lama setelah Shani terbangun dari tidurnya, Pintu kamar itu juga berderit, Yang menandakan ada seseorang yang masuk.
"Kau sudah bangun, bagaimana tidurmu, Apakah nyenyak?" Shani melihat Jane memasuki kamar sambil membawa sebuah kotak hitam di tangannya. Kotak tersebut kemudian di letakan di atas nakas samping Tempat tidur. Dan Jane ikut duduk di samping ranjang sambil menyelipkan anak rambut Shani yang mencuat.
"Maaf, Aku ketiduran di sini." Ucap Shani.
Jane tidak terlihat tersinggung, Justru perempuan itu tersenyum hangat. "Anggap Saja rumah sendiri." Ucap Jane.
Shani kemudian menoleh pada Kotak Hitam di atas nakas yang sebelumnya Jane bawa. Jane mengikuti arah pandangan Shani, Lalu kemudian diapun paham apa yang menjadi pertanyaan dari gadis muda tersebut.
"Itu adalah 'Greed'." Jane.
"Greed?" Tanya Shani.
"Benda itu yang membuatmu datang ke sini."
Shani sekarang paham, Kalau Kotak hitam bernama Greed itu, Adalah Alat penyimpanan Obyek milik Heatherleg sebelumnya. Tapi kenapa namanya Greed?
Jane mengambil Kotak tersebut dan membukanya. Di dalam kotak tersebut, Tersimpan benda lain yang ukurannya lebih kecil. Sebuah benda berbentuk hexagram dengan Pola tak beraturan.
"Benda apa ini?" Tanya Shani."Itulah yang kau Cari. Greed, Sebuah tempat penyimpanan yang kami temukan." Ucap Jane.
"Tempat penyimpan? Kami?" Shani masih belum paham, kemana arah pembicaraan Jane.
"Kau mungkin sudah mengenal Heatherleg sebelumnya, Dahulu kami adalah rekan kerja Sebagai Arkeolog. Kami sudah saling mengenal sejak di bangku kuliah. Pada Suatu hari, Aku dan Heatherleg menemukan Benda itu di sebuah Gua di pegunungan Everest secara tidak sengaja ketika kami sedang mendaki. Bersamaan dengan benda itu, Terdapat pula sebuah Kertas di sampingnya. Kertas tersebut memiliki tulisan yang terbuat dari tinta merah. Entah kenapa, Hanya Heatherleg yang bisa membaca tulisan tersebut. Dan ketika Dia membacanya, Ekspresi wajahnya entah kenapa berubah drastis." Ucap Jane.
"Apa arti dari tulisan itu?" Tanya Shani.
Jane menggeleng, "Aku tidak tau. Heatherleg tidak memberitahuku apapun soal Tulisan itu. Dan ketika Kertas itu di dekatkan dengan benda ini, Secara Mengejutkan Benda ini bereaksi. Kerangkanya tiba-tiba Terpecah menghasilkan bola putih kecil di dalamnya. Dan secara mengejutkan, Kertas tersebut terhisap kedalam Benda ini dengan menggunakan Sinar Inframerah. Ketika Pendakian kami selesai, Aku dan Heatherleg sepakat untuk meneliti benda ini. Dan kami menemukan kalau benda ini adalah Alat penyimpanan yang di ciptakan oleh manusia dari jaman kuno. Untuk itu kami menamainya Greed Yang berarti Ketamakan." Ucap Jane.
"Bagaimana mungkin Manusia di jaman kuno bisa membuat benda ini?" Tanya Shani.
"Ada banyak hal yang tidak kita ketahui. Tapi menurut Catatan Sejarah, peradaban di jaman kuno jauh lebih maju dibandingkan Sekarang. Dan mungkin benda ini adalah buktinya. Sebuah penyimpanan Canggih, Yang belum bisa di ciptakan oleh teknologi Sekarang." Ucap Jane.
"Lalu kertas yang kau temukan itu, Ada di dalam sini?" Tanya Shani.
"Begitulah, Tapi baik aku maupun Heatherleg, Tidak bisa mengambil kembali kertas itu. Kami kesulitan Mengeluarkannya." Ucap Jane.
"Aku penasaran tentang tulisan bertinta merah yang sebelumnya kau bilang." Ucap Shani.
"Aku juga, Tapi setiap memikirkan kertas itu, entah kenapa Firasatku sangat buruk." Ucap Jane.
Jangan-jangan kertas itu ada hubungannya dengan obyek yang di cari para Holders?
"Sebenarnya selain tulisan di kertas itu, Ada juga tulisan yang terukir di dinding batu tepat di dekat benda ini." Ucap Jane.
"Tulisan apa?" Tanya Shani.
"Tulisan itu menggunakan bahasa Hieroglif, (ukiran suci). Yaitu sistem tulisan formal yang digunakan masyarakat Mesir kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet."
Tunggu! Kenapa terdengar tidak asing?
"Lalu apa arti tulisan itu?" Tanya Shani.
"Arti tulisan itu adalah, Jaga motifmu dalam hati, dengan mulut tertutup. Kami adalah orang-orang yang akan menenun sejarah dengan dering menara tempat lonceng bergantung besar."
Shani terhenyak, Ucapan yang di Lontarkan Oleh Jane, Sama persis dengan Tulisan di dinding batu dalam mimpinya. Hal tersebut pun disadari oleh Jane.
"Kenapa kau terkejut seperti itu?" Tanya Jane.
"Kata-kata itu sama dengan yang ada di mimpiku barusan." Ucap Shani.
"Mimpi seperti apa?"
"Dalam mimpi itu, Aku berjalan di tengah hutan dengan keindahan yang luar biasa, Dan diakhir langkahku, Aku menemukan sebuah batu besar berbentuk kubus. Dan di batu itu, Terukir tulisan dengan bahasa yang sama seperti yang kau bilang. Dan arti dari tulisan itu juga sama." Ucap Shani.
"Aku tidak terlalu mengerti tentang dunia Holders, Tapi mungkin saja hal tersebut memang berkaitan." Ucap Jane.
"Sebelumnya kau bilang, Kalau kekasihmu adalah seorang Holders?" Tanya Shani.
Tidak lama Shani menyadari, Jikalau ekspresi wajah Jane berubah sendu dan murung.
"Maaf, Aku tidak bermaksud.."
"Tidak papah, Aku mengerti. Akan aku ceritakan secara singkat. Saat itu, Entah apa yang terjadi aku juga tidak tau. Tiba-tiba saja aku juga masuk kedalam dunia yang aneh. Kekasihku bilang kalau dunia itu adalah tempat dimana Obyek yang dia Cari tersimpan. Dia merasa bersalah karena sudah melibatkanku dalam hal itu. Tapi aku juga tidak bisa keluar sebelum Obyek itu di temukan. Jadi aku mengikuti kekasihku mencari Obyek itu." Ucap Jane.
Sama seperti aku dan Freya waktu itu.¹
"Lalu apa yang terjadi?" Tanya Shani.
"Sesuatu yang mengerikan terjadi, Aku tidak sengaja melakukan hal yang di larang oleh kekasihku, Yaitu menolehkan pandangan ke arah lain dari si penjaga Obyek. Imbasnya, Aku hampir mati karena hal tersebut. Tapi kekasihku menyelamatkan aku, Dan sebagai gantinya, Dia gagal dalam pencarian dan Hidup di dalam keabadian selamanya. Dan itu semua adalah salahku." Jane menutup wajahnya dengan kedua tangan. Shani tau kalau wanita itu tengah menangis.
"Apa itu yang membuatmu buta?" Tanya Shani.
"Iya, Saat aku bangun, Aku sudah tidak bisa melihat apapun. Tapi aku tau kalau aku sedang berada di rumahku." Ucap Jane.
"Jadi, Apa kau membenci para Holders?" Tanya Shani.
"Aku hanya membenci takdir mereka, Bukan orangnya. Tapi, ketika melihatmu, Aku tau kau orang yang baik. Kau menerima takdir mu bukan karena ambisi tapi Karena Simpati." Ucap Jane menatap Shani.
Entah untuk keberapa kalinya, Shani mendengar hal tersebut. Tapi memang benar, Dia tidak memiliki sedikitpun ambisi dalam hal ini, Bahkan mengerti saja Shani tidak. Satu-satunya yang menjadi tujuannya adalah menyelamatkan Freya dari keabadian. Dan Shani merasa Hari itu Semakin Tiba. Hari dimana dia bisa kembali bertemu Freya, sekaligus-Hari dimana Mereka akan berpisah dengan orang-orang dari masa lalu dan semua kenangan yang pernah mereka jalani, Hanya akan terpatri dalam Semu.
--"--
Note..
¹. Ada Di Buku pertama
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANI : Holders New Generation ( BOOK 2 ) ( TERBIT )
Mystery / ThrillerTELAH TERBIT DALAM BENTUK E-BOOK PENERBIT VALENASHEBOOKSTORE WARNING!!! Beberapa Bab Telah di hapus, Untuk membaca secara Lengkap, Dapat membeli Versi EBook-nya. --||-- BUKU KE-2 DARI SERI HOLDERS!!! Shani, Seorang Kapten Dari sebuah Idol Group ter...