Sesampainya Shani di resepsionis, dia meminta kepada mereka untuk bertemu dengan orang yang menyebut dirinya "Sang Penguasa Kebingungan"
Pegawai yang ada disitu pada awalnya mengabaikan Shani, tetapi Shani tetap menunggu selama satu menit penuh, dia kemudian bangkit dan menyuruh Shani Untuk mengikutinya.
Setelah Shani mengikutinya, Dia menyusuri serangkaian lorong yang remang-remang, Shani sampai di koridor buntu tanpa pintu. Pegawai itu berbalik, dan segera meninggalkan Shani tanpa sepatah kata pun.
Shani berjalan mendekati tembok buntu itu. Begitu Dia mencapai ujungnya, Shani meletakan tangannya di dinding. Dia mengetahui bahwa tembok buntu itu adalah ilusi yang bisa Dia lalui.
Jangan pernah ragu sekalipun saat melangkah masuk. Jika ragu, mungkin di balik dinding akan menjadi tempat yang tidak mau datangi oleh siapapun.
Shani yakin dan melangkah dengan mantap, di balik dinding Shani menemukan sebuah lorong serba putih dengan jalan bercabang. Lorong-lorong itu melengkung ke kanan-kiri, ada juga yang naik dan turun. Beberapa bahkan bentuknya mengabaikan hukum fisika.
Jalan yang paling benar adalah jalan yang tepat ada di depan Shani. Jalan itu lurus dan terlihat sangat panjang seakan tidak berujung.
Shani berjalan ke situ dan tetap diam, tidak mengucapkan sepatah katapun. Jika lorong yang Shani lalui warnanya berubah semakin gelap, maka Dia sudah disesatkan.
Namun, jika lorong yang Shani lalui tetap putih sempurna sampai Dia menemukan sebuah pintu, bahkan perjalanannya tidak ada hambatan sama sekali, maka Dia benar-benar sangat beruntung.
Pada titik ini, Shani tidak perlu melakukan apa-apa, karena pintu yang ada di depannya terbuka sendiri. Di balik pintu, Shani menemukan sebuah ruangan yang sangat membingungkan. ruangan Itu tidak besar, tetapi tidak kecil. Tidak terang, tapi tidak gelap. Tidak tinggi, tidak juga rendah. Tidak luas, tidak juga sempit.
Bahkan otak manusia mungkin tidak akan bisa me-logikakan konsep ruang di tempat ini. Kemudian Shani sadar betapa tidak mampunya otaknya untuk berfikir masuk akal, dan Dia mulai paham bahwa setiap detik Dia mencoba memahami ruangan ini dengan otaknya, Shani perlahan mulai jatuh dalam kegilaan.
Itu adalah cobaan terbesarnya, jika Shani berhasil untuk tidak menjadi gila, Dia melihat sosok mencolok berdiri di ruangan itu. Sosok itu berdiri tidak di tengah ruangan, tidak di samping ruangan, tidak di pojok ruangan, tidak pula di langit-langit. Yang harus Shani pahami, ketahui saja kalau Dia melihat sosok itu. Dimana dia berdiri, tidak penting.
Sosok itu menjadi sosok yang tidak Shani mengerti. Tampak seperti manusia, tapi bukan manusia. Tampak seperti malaikat tapi bukan malaikat. Bahkan tampak seperti iblis tapi bukan iblis. Secara visual, Shani tidak memahami sosok itu adalah entitas apa.
Jangan berbicara dulu, pasalnya sosok itu lah yang akan memulai komunikasi.
Komunikasi yang dia lakukan pun sangat membingungkan untuk Shani. Dia tidak berbicara dengan mulut, telepati, kontak batin, bahasa isyarat, ataupun jenis-jenis komunikasi yang Shani tau. Meskipun begitu, Shani paham apa yang dia katakan.
Isi dari cerita-ceritanya, Shani tau kalau cerita yang dia katakan adalah benar dan bohong secara bersamaan. Terima saja, dan jangan tentukan apakah cerita itu benar atau bohong, pasalnya dia memang masih berusaha membuat Shani gila.
dia sudah menyelesaikan ceritanya, dia kemudian terdiam dan bertanya pada Shani dengan komunikasi yang mudah dan masuk akal,."Apa yang akan kau lakukan, jika semua obyek disatukan?"
Untuk ini, Shani menjawab menjawab dengan tegas, "Setiap hal yang bisa ku lakukan, termasuk yang tidak mau kau lakukan."
Entitas itu menatap Shani dengan pandangan kosong sesaat. Jika ia tidak percaya pada Shani, maka ia akan pergi begitu saja dan meninggalkan Shani di sana, selamanya dalam kegelapan. Namun, ia mempercayai ucapan itu, ia mengulurkan tangannya dan memberi Shani objek bercahaya kecil yang berbentuk Abstrak. (Beast's Resolve)
Itu adalah Obyek Ke-22 dari 538.
'Tidak peduli seberapa bimbang dirimu, tidak peduli seberapa banyak keraguan di dunia ini, Kau sendiri harus paham apa yang harus dilakukan jika para obyek kembali disatukan.'
***
Bangun dengan tubuh penuh rasa sakit, tentu bukan hal yang di harapkan siapapun. Tapi hal tersebut terjadi kepada gadis asal Jogja itu. Gadis Ayu bernama Shani itu mulai bangun dari tidurnya dengan sekujur tubuhnya yang mengalami rasa sakit.
Shani kemudian menyadari, Kalau dirinya sudah berada di kamar hotel. Kejadian terakhir yang dia ingat, Adalah ketika bertemu dengan sosok raja Iblis Lucifer, sebelum dia tidak sadarkan diri. Dan Shani tidak ingat kelanjutan kisah itu. Lantas, Siapa yang membawanya kesini?
Shani mengambil sesuatu dari dalam Greed. Codex Gigas Buku besar itu sekarang berada di hadapan Shani. Ukuran buku tersebut sangat besar dengan tulisan kuno yang rumit. Namun, Shani bisa dengan mudah membaca dan mempelajari apa yang terdapat di dalam buku tersebut.
Meski di juluki sebagai Buku Setan, Nyatanya Codex Gigas, Berisi pengetahuan tentang umat manusia. Mulai dari medis, tata bahasa, Kalender, Sampai pengusiran Setan. Buku tersebut membuat Shani penasaran dan mulai mempelajarinya. Menurutnya, Buku tersebut di buat sebagai pedoman oleh seseorang supaya umat manusia bisa lebih Maju. Lalu, kenapa di sebut sebagai Buku setan?
Matanya Tiba-tiba berdenyut hebat ketika membaca Buku tersebut. Shani yakin hal tersebut berkaitan dengan kemampuan melihat masa depan yang pernah dia lakukan tanpa sengaja. Kemudian dia membuat kesimpulan, Jika masing-masing Holders, memiliki kemampuan spesialnya masing-masing. Lalu apa kekuatan dari Freya?
Obyek ke 21 Sudah dia dapatkan secara tidak sengaja ketika dia tidak sadarkan diri. Sampai sekarang, Shani tidak bisa menentukan kapan portal itu akan Terbuka. Shani terkadang bingung, Karena Secara tiba-tiba, Jiwanya sering di tarik secara paksa Oleh portal tersebut. Shani menutup buku besar tersebut, setelah di rasa Cukup untuk membacanya. Nampaknya, Hari ini Shani akan menghabiskan waktu di kamar Hotel, karena tubuhnya, masih terasa nyeri. Dia juga tidak akan lupa dengan tujuan utamanya, Untuk pergi ke antartika. Tempat tersebut akan menjadi tujuan terakhirnya dalam kisah ini.
Shani malas Untuk mandi, Jadi dia membuat sarapan Dan menonton berita di televisi. Secara kebetulan, sebuah siaran tengah menayangkan kasus pembunuhan yang terjadi di tempat yang tidak asing baginya.
'Victor Damian Rozo, pendiri kuil Lucifer, Di temukan tewas pada pagi hari. Di perkirakan, pembunuhan terjadi saat tengah malam tadi. Polisi masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut'
Shani tidak percaya kalau Victor mati begitu saja. Pasti ada orang yang menjadi dalangnya. Lalu siapa? Shani ingat dia hanya menodongkan pistolnya saja ke arah Victor. Dia sama sekali tidak berniat membunuhnya. Dia juga ingat, Hanya ada Victor dan dirinya malam itu. Lalu siapa yang membunuhnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANI : Holders New Generation ( BOOK 2 ) ( TERBIT )
Tajemnica / ThrillerTELAH TERBIT DALAM BENTUK E-BOOK PENERBIT VALENASHEBOOKSTORE WARNING!!! Beberapa Bab Telah di hapus, Baca Cerita Lengkapnya di Aplikasi ValenashZona Atau membeli Versi EBook-nya di Situs Valenashbookstore. --||-- BUKU KE-2 DARI SERI HOLDERS!!! Shan...