13. Hei i'm back

6.6K 81 18
                                    

Nick menghentikan langkah menatap pria yang tadi berpapasan dengannya. Jarak mereka sangat dekat hanya berbatasan pintu kaca, sayangnya saat Nick akan kembali menoleh Vincent memanggil namanya.

"Tuan Nick,"

"Hmm,"

"Jadwal anda hari ini meninjau kantor baru. Kita harus melihat penataan ruangannya."

Nick masih terdiam, pikirannya tidak bisa mencerna apa yang baru dikatakan Vincent.

"Tuan, ada apa?"

"Tidak, jalan sekarang."

Mobil melaju dengan cepat, tujuan selanjutnya adalah mendatangi kantor baru yang berpusat di Manhattan. Sepanjang perjalanan Nick terus menatap keluar jendela, mengingat wajah seseorang yang tadi dilihat.

"Tidak salah lagi," batin Nick.

Persetan dengan apa pun yang terlintas dikepala, Nick tidak akan memikirkan hal tidak penting itu. Sekarang Nick harus fokus pada karirnya dari pada memikirkan masa lalu.

"Tuan, kita sudah sampai," suara Vincent menjadi alarm ketika pikiran Nick sedang kosong.

Nick menatap bangunan sepuluh lantai didepannya. Bangunan tersebut terlihat baru dan belum pernah ditempati terlihat dari gaya arsitekturnya. Impian Nick satu persatu terwujud, dulu Nick memimpikan memiliki perusahaan sendiri dimana dia lah bosnya. Nick juga bermimpi tidak ingin terikat apa pun dengan keluarga sehingga ia bebas melakukan apa yang dia mau. Akhirnya semua terwujud, sepuluh tahun Nick mengelola bisnis ilegal pembuatan blue film nyatanya membuatnya menjadi mafia besar di negara bagian tengah Amerika.

Nick bisa saja membangun gedung  seperti yang ada didepannya tetapi resiko itu sangat besar. Para pejabat setempat pasti meminta persenan dari penghasilan yang Nick dapatkan. Untuk itu Nick mengelola bisnis lendir ini secara sembunyi-sembunyi sehingga semua hasilnya ia nikmati sendiri tanpa berbagi dengan pejabat setempat.

Lalu pertanyaannya mengapa Nick mau menerima tawaran Loanna pindah ke Manhattan dan mengelola bisnis legal disana? Awalnya Nick ragu mengambil langkah besar ini tetapi karena penghasilan yang semakin tahun semakin turun dan hutangnya pada seorang bos mafia sehingga ia memberanikan diri mengambil langkah besar.

Nick menerima tawaran Loanna mendirikan perusahaan blue film secara legal dibawah naungan pemerintah. Untungnya Nick memiliki kenalan orang berpengaruh dalam urusan surat izin usaha sehingga semua berjalan mudah.

"Tuan," Vincent kembali memanggil bosnya ketika Nick terus menatap bangunan sepuluh lantai itu.

Nick langsung keluar tanpa Vincent yang membukakan pintu. Ia berjalan masuk kedalam melihat bagaimana tata ruang yang sebentar lagi akan beroperasi itu.

"Penataan ruang sudah delapan puluh persen, kemungkinan minggu depan kita bisa menempati tempat ini tuan."

"Hmm."

"Saya juga sudah meminta bantuan seseorang untuk membuat iklan lowongan pekerjaan."

"Good."

"Dan dari iklan yang sudah dipasang, ada beberapa pelamar yang sudah mengirimkan surat lamarannya." ucap Vincent lagi.

"Tidak perlu mencari sekretaris, saya sudah memilikinya."

"Si--siapa tuan?"

Nick tidak menjawab, dia berlalu menuju lift.

"Apa jalang kecil itu tuan?"

Lagi-lagi ucapan Vincent tidak dipedulikan. Pintu lift sudah menutup.

"Oh my god! Kenapa semenjak ada jalang kecil itu tuan Nick jadi mengistimewakan wanita?" ucap Vincent mengacak rambutnya.

El Salvador (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang