18. Twelve year ago

4.2K 71 6
                                    

Nick dan Marlin dilarikan kerumah sakit yang  sama, rumah sakit milik keluarga Salvatore yang berada dipusat kota. Marlin lebih dulu masuk ke ruang operasi karena dia yang lebih dulu sampai. Berbeda dengan Nick yang sampai setelah dua puluh menit. Dokter yang menangani mereka berdua juga dokter hebat yang langsung didatangkan dari negara maju.

Mereka sudah bekerja sama dengan keluarga Salvatore sejak lama sehingga terbiasa dengan kondisi tubuh terkena peluru.

"Dok, selamatkan Nick."

"Hmm, sudah menjadi tugas kami."

Pintu ruang operasi tertutup, Vincent hanya bisa menunggu di depan sambil terus mondar-mandir tak tentu arah.

***

Flasback on.

Dua belas tahun lalu atau tepatnya saat Nick berusia tujuh belas tahun. Pria itu baru mendarat di Salvatore setelah menempuh perjalanan enam jam. Nick duduk di ruang tunggu bandara sambil mencari informasi kota mana yang akan menjadi tujuannya.

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya tampak berjalan tergesa diikuti tiga anak buah dibelakangnya. Karena tidak hati-hati wanita paruh baya itu menginjak kaki Nick yang memang duduk terlalu melanggar batas kursi.

Wanita paruh baya itu tersungkur kelantai dan ketiga anak buahnya langsung bertindak menyeret Nick dan menghajarnya untungnya Nick bisa bela diri sehingga dia tidak mengalami luka serius hanya goresan kecil dibagian sudut bibir.

"Cukup!" wanita itu mencegah saat Nick akan menghajar anak buahnya untuk ketiga kali.

Untungnya Nick bisa mengendalikan diri karena pegangan tangan dari wanita didepannya. Nick merasakan hatinya kembang kempis dan nyaman yang bersamaan seperti dia sedang digenggam oleh ibunya sendiri.

"Maafkan pengawal saya."

Nick hanya bisa mendesah panjang mengelap jejak darah. Wanita itu menghentikan tangan Nick memberikan kain untuk mengelapnya.

"Jangan gunakan itu, tangan mu kotor."

"Terima kasih."

Wanita paruh baya tiba-tiba mengulurkan tangannya, "Saya Celline, siapa nama mu?"

Awalnya Nick sungkan menjabat tangan tetapi melihat wajah tenang sang wanita membuat hatinya luluh, "Nicholas."

"Saya lihat bela diri mu oke juga, kebetulan saya memiliki usaha dalam bidang keamanan." Celline memberikan kartu namanya.

"Datanglah ke alamat tersebut jika kau ingin bergabung."

"Terima kasih."

Wanita itu langsung pergi dan membiarkan ketiga pengawalnya berjalan terpincang-pincang.

Celline Salvatore, istri dari seorang bos mafia yang terkenal akan kekejamanmya. Kemana pun Celline pergi harus dengan pengawalan ketat alasannya tetap sama demi keselamatan. Saat itu Celline baru saja kembali dari Paris menghadiri event fashion terbesar disana. Celline tidak menggunakan pesawat pribadi dan lebih memilih menggunakan pesawat komersial karena dirasa cukup nyaman.

Setelah Celline pergi, Nick membolak-balikan kartu nama itu. Awalnya Nick akan membuangnya tetapi setelah lama berfikir ia tertarik untuk masuk ke perusahaan jasa keamanan. Nick akan mencoba peruntungan demi bertahan hidup di negara orang. Ia datang tidak membawa apa pun hanya beberapa lembar uang dan pakaian.

Nick meninggalkan keluarga dan kota kelahirannya karena merasa di negara itu hidupnya tidak berkembang. Masa depannya sudah diatur oleh orang tua dia tidak bisa memilih jalannya sendiri.  Nick melawan keras dinasti keluarga yang menginginkan setiap anak laki-lakinya harus menjadi penerus perusahaan.

El Salvador (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang