38. Bad strategy

2.5K 61 22
                                    

Flashback on.

Vincent dan team IT yang ditugaskan Nick untuk memantau gps dari ponsel Loanna masih terus bekerja keras menemukan gadis itu.

"Jika siang ini tidak menemukan tanda-tanda keberadaan gadis itu, kita semua akan celaka." ucap kepala IT pada anak buahnya.

Vincent hanya melirik tajam membenarkan ucapan kepala IT. Ia mengambil ponsel menghubungi anak buahnya yang ditugaskan untuk mengecek penerbangan dari semalam hingga hari ini.

"Apa kau temukan sesuatu?" ucap Vincent setelah panggilan terhubung.

"Kami sudah mengecek kesemuanya airport namun nama non Anna tidak ada dalam daftar."

"Kau yakin?"

"Sangat yakin tuan,"

"Hmm, teruslah bekerja dan jangan sampai lengah."

"Baik tuan."

Vincent menyimpan kembali ponselnya,

"Tuan Vincent, kami menemukan lokasi gps tersebut."

Kedua mata Vincent menajam, dia harus memastikan sendiri kebenarannya dalam layar komputer. memang benar lokasi berhasil dilacak oleh sistem keamanan mereka.

"Nation hospital?" Vincent tampak membaca lokasi keberadaan gps tersebut.

"Benar tuan, target ada disana. Sepertinya dia baru mengaktifkan ponselnya."

"Baik, awasi terus kemana dia pergi."

"Baik tuan."

Vincent menghubungi anak buahnya untuk segera bertindak. Dia mengirim tiga anak buahnya ke nation hospital. Vincent juga ikut kesana memastikan sendiri apa benar Loanna ada disana atau hanya ponselnya yang tertinggal. Sebelum itu juga Vincent tidak memberitahu Nick tentang keberadaan Loanna, semua harus tertata rapi sebelum kabar sampai ditangan Nick.

"Berikan alamatnya, saya dan anak buah akan segera kesana."

"Sudah kami kirimkan lokasinya tuan,"

Vincent bergerak cepat menuju nation hospital. Tiba disana anak buah Nick langsung bergerak tanpa dikomando. Vincent memonitor didalam mobil menghindari wajahnya bisa dikenali target.

Ketiga anak buah Nick langsung berpencar, mereka semua menggunakan earphone untuk saling terhubung satu sama lain.

"Saya disekitar lobi tidak menemukan target."

"Saya ada dilorong kamar pasien belum ada tanda-tanda apa pun."

"Saya ada diarea belakang rumah sakit."

Ketiga anak buahnya menyampaikan dimana lokasi mereka saat ini.

"Saya menemukan satu ruangan, sepertinya bukan kamar pasien. Namun ponsel target ada disana dan kamar dalam keadaan kosong."

"Saya berhasil menemukan target, dia ada dilobi bersama seorang pria."

"Awasi dia, dan ikuti kemana dia pergi." ucap Vincent.

"Siap."

"Dan untuk yang ada dikamar pasien, ambil ponselnya sekarang. Ingat hindari kamera cctv."

"Siap."

Anak buah Nick bergerak cepat, dia melepas jaket kulit dan menggantinya dengan pakaian casual untuk menghindari kecurigaan.

"Target bergerak menuju lift." ucap pria itu dengan lirih.

Loanna terus melangkah hingga tiba di lift dan pria itu pun ikut masuk kedalam. Suasana didalam sangat sunyi, pria itu tampak tenang memperhatikan Loanna menatap pergelangan tangan membolak-balik dengan desahan pelan.

El Salvador (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang