49. Diasingkan

3K 83 6
                                    

Markas Besar Levinore.

Polisi yang tadi menangkap Davinore membawanya ke markas besar yang terletak dikota New York. Pria setengah abad itu diasingkan ditempat rahasia dan dalam penjagaan ketat.

"Tuan Henry," seseorang memanggil Henry. Pria itu pun menoleh.

Henry adalah orang yang menyamar sebagai polisi lalu lintas, dia telah bekerja sama dengan mereka dan meminta akses untuk mencegat mobil siapa pun yang melintasi bandara dan pelabuhan.

Penangkapan Davinore, membutuhkan rencana matang dan alat tembak yang mampu melumpuhkan dalam sekali tembak. Untuk itu ia membawa semua peralatan itu dari markas dan bergerak seorang diri tanpa bantuan dari team Levinore.

Pertama kali Henry menyusun rencana ketika ia menculik Loanna. Sebenarnya Henry tidak langsung kembali ke markas melainkan tetap di basemen menunggu mobil Nick keluar lalu mengikutinya. Henry juga berhasil mengikuti Nick hingga ke mansion mewah yang ada di Manhattan.

Dari situlah semua rencana disusun, Henry juga mengetahui Davinore ada di club saat dia melihat pria hidung belang itu keluar bersama tiga wanita bayaran menuju kesebuah hotel yang letaknya tidak jauh dari club.

Dengan jarak waktu kurang lebih empat jam, akhirnya misi itu tersusun rapi. Henry menghubungi salah satu rekannya dan meminta surat pemberhentian mobil yang mencurigakan. Semua berjalan sesuai rencana, Henry sudah mengantungi steksa wajah Davinore sehingga saat mereka bertemu ia langsung meminta sopir untuk menepi.

Namun sialnya sopir itu malah melajukan mobil dengan kencang dan membawa Davinore menuju bandara. Sempat terjadi tabrakan antara mobil Henry dengan mobil Davinore namun ia berhasil melesatkan peluru dan mengenai salah satu kakinya.

Davinore ditangkap karena dia tidak bisa lagi berjalan dan dibawa menuju markas.

Disinilah Davinore saat ini, markas besar Levinore. Tanpa adanya team yang tahu tentang penangkapan ini. Hanya Henry dan satu anak buahnya.

"Bagaimana mungkin misi ini berjalan tanpa rencana matang?" lirih anak buah Henry.

"Kau rahasiakan ini dari yang lain. Biar saya akan menangkap sisanya."

"Tapi tuan, anda seorang diri dan mereka berkelompok. Selain itu mereka juga memiliki senjata yang sangat berbahaya."

Henry menepuk bahu anak buahnya, "Kau tenang saja, semua akan baik-baik saja."

"Tapi tuan, anda tidak bisa pergi seorang diri. Saya akan ikut bersama anda."

"Tidak tidak, kau tetap disini menjaganya. Karena hanya kau yang dapat saya percaya."

Anak buah Henry mengangguk, setelahnya Henry pergi meninggalkan ruangan rahasia itu.

Satu hari setelahnya.

Salah satu team dibagian IT melihat bercak darah dimobil Henry. Ia langsung memberitahukan pada atasan mereka bernama Leon. Pria itu adalah kepala bagian IT yang selalu berselisih paham dengan Henry. Dia ingin Henry jatuh agar dirinya bisa naik menggantikannya menjadi ketua team.

"Kau yakin?" tanya Leon pada salah satu anak buahnya.

"Sangat yakin, tapi saya tidak bisa membuktikan itu darah manusia atau hewan sebab tuan Henry juga memiliki hobi menembak binatang buas."

"Kita buktikan sekarang."

Leon mengajak anak buahnya mengecek ke basemen. Jika memang benar darah yang ada dimobil Henry adalah darah manusia bisa dipastikan jika Henry melakukan misi tanpa memberitahu yang lain.

Mereka tiba di basemen, Leon mengecek jejak darah yang ada pada bagasi.

"Ambil sampel darahnya dan minta ke bagian laboratorium untuk mengecek."

El Salvador (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang