36. You're bastard!

3.3K 72 33
                                    

Tubuh Loanna terasa kaku sulit sekali untuk digerakkan apalagi pergi dari sana. Ia tidak hanya melihat aksi penembakan tetapi juga mendengar obrolan Nick dengan Vincent. Tentu itu membuat mentalnya down sebab ini pertama kali Loanna melihat seseorang mati ditembak didepan mata.

Sepertinya Loanna masih awam untuk hal pembunuhan tetapi bagi Nick ini adalah kejadian biasa. Dimana siapa pun yang menurutnya tidak berguna atau merugikan bisnisnya akan dimusnahkan secepat kilat dan hilang tanpa jejak.

Nick melepas pegangan pada pinggang Loanna, dia berniat menjelaskan tetapi gadis itu malah menjerit histeris.

"Jangan mendekat!"

"Anna,"

"Kau pembunuh Nick!"

Loanna berbalik badan dan langsung pergi, dia berlari seolah ketakutan saat menatap wajah Nick.

"Tuan bagaimana kalau Anna kabur dan membocorkan rahasia ini?"

Nick langsung menghubungi pengawal yang bertugas didepan gerbang.

"Tutup pintunya dan jangan biarkan Anna pergi."

"Baik tuan,"

Loanna tidak menyadari jika Nick lah yang memiliki kuasa atas rumah ini, meski dia berniat pergi langkahnya akan tetap terhenti. Sebab jarak Loanna berdiri dengan pintu depan lumayan jauh sehingga Nick bisa langsung bertindak memerintahkan pengawal untuk mencegah sebelum kebobolan.

Nick langsung mengejar Loanna, dia sudah meminta pada pengawal lain untuk membantu Vincent.

Didepan gerbang dua pengawal sudah berdiri menjaga pintu agar tidak ada yang bisa keluar dari sana.

"Buka pintunya!"

"Nona kembali lah kedalam,"

"Cepat buka pintunya!" Loanna terus meminta dengan derai air mata menetes dipipi.

Dua pengawal itu saling menatap, lalu salah satunya menggeleng.

"Kalian tidak perlu takut, Nick pasti mengizinkannya." ucap Loanna sambil mengelap jejak air mata.

Merasa tidak diperdulikan Loanna menggunakan cara lain dengan memukul keduanya tetapi itu tidak berhasil, yang ada tangannya akan kesakitan.

"Hentikan!" suara dari arah belakang membuat kegaduhan itu berhenti.

Pengawal berhasil mengikat tangan Loanna.

"Nick perintahkan mereka untuk membukakan pintu."

Nick menuli, dia memberi kode anggukan agar pengawal itu melepas tangan Loanna. Sekarang Nick lah yang memegang kendali atas gadis ini. Nick juga memberi kode pada dua pengawal untuk pergi meninggalkan mereka berdua.

"Apa yang akan kau lakukan hmm?"

"Nick, biarkan aku pergi!"

"Kemana?"

"Kemana pun, aku tidak bisa disini!" ucap Loanna dengan tubuh terus meronta.

"Anna dengar, apa pun yang kau pikirkan tentang ku itu tidak benar! Semua hal didunia ini ada sebab dan akibatnya jika yang kau lihat tadi adalah kesalahan tentu kau tahu apa yang telah mereka lakukan pada ku!"
Nick bicara panjang lebar agar Loanna bisa membuka pikirannya.

"Apa pun itu aku tidak peduli!"

"Pergi ke kamar dan tunggu saya disana!"

"Tidak akan!"

Nick terus mencengkeram tangan, kali ini lebih kuat dari pertama.

"Nick sakit!"

"Akan lebih sakit jika kau tidak menurut!"

El Salvador (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang