47. Startling

2.5K 95 14
                                    

"Aku juga tahu apa yang sedang kamu kerjakan saat ini," Justin berucap sangat dingin melebihi kutub utara.

Tatapannya pun memberi tanda jika saat ini ia sedang dalam mode serius.

Loanna melepas tangan Justin dari pundaknya, memasang wajah biasa saja agar Justin tidak terlalu memcurigainya.

"Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan ini,"

"Ck!" Justin tersenyum tipis, mengusap wajahnya menatap kosong ke luar jendela.
"Saat terakhir kita berkomunikasi, aku selalu menunggu didepan rumah mu hanya untuk memastikan kamu baik-baik saja. Namun saat itu tidak sengaja aku melihat dokter Betaria keluar dari rumahmu."

"Betaria Claumet adalah nama ibu mu bukan?"

Loanna masih terdiam tidak membenarkan ataupun menyangkal ucapan Justin meskipun ia sedikit panik karena Justin mulai mengetahui silsilah keluarganya.

"Aku mendapatkan semua informasi tentang keluarga mu, tentang pekerjaan ayah mu juga. Awalnya aku tidak terlalu peduli tetapi setelah kemunculan mu bersama Nick, aku baru menyadari jika itu semua bagian dari misi."

Justin memutus tatapan kosong, kembali menatap wajah Loanna.
"Katakan jika dugaan ku ini benar,"

"Cih! Kau salah Justin, aku..."

Justin menaruh telunjuk dibibir Loanna, "Sstt tidak ada sesuatu yang kebetulan, aku tahu kau orang yang sangat ambisius. Tidak mungkin kau mengorbankan mimpi mu begitu saja hanya untuk menjadi seorang sekretaris."

Sialnya semua yang dikatakan Justin itu benar. Loanna tidak akan mengorbankan mimpinya hanya untuk memperkaya orang lain.

"Katakan apa yang bisa aku lakukan untuk membantu mu?"

Loanna masih terus menatap Justin, berbicara didalam hati sebagai dialog dia dengan pikirannya.

Apa ini saatnya? Mungkin jika aku bercerita pada Justin dia bisa membantu ku. Atau malah sebaliknya?

Perang batin membuat Loanna bimbang, apa dia harus mempercayakan Justin atau memilih berjuang sendirian seperti saat pertama?

"Anna," Justin memanggilnya memutus lamunan itu.

Baiklah, Loanna akan mencoba percaya pada Justin. Dia tidak mungkin mengkhianati Loanna. Dengan satu tarikan nafas Loanna akan mulai menceritakan beberapa poin penting.

"Kau benar, tujuan ku hanya untuk sebuah misi."

Justin tersenyum, ternyata dugaannya selama ini benar.

"Aku ingin memutus rantai penculikan para gadis dan penjualan organ tubuh manusia."

"Jadi apa yang harus aku lakukan?"

"Temukan rekan bisnis Nick yang terlibat dalam jaringan penculikan ini." Loanna berucap sangat tegas.

"Oke, siapa saja yang sudah kau curigai?" Justin kembali bertanya.

"Baru dua orang, pertama Davinore lalu yang kedua Damian Scott. Davinore tangan pertama yang menculik para gadis dibeberapa negara di Amerika, lalu Damian Scott dia penadah organ tubuh manusia setelah para sandera Nick dinyatakan tidak berguna."

Justin terdiam, dalam pikirannya sedang mencerna setiap ucapan yang keluar dari mulut Loanna.

"Justin, aku minta bantuan mu untuk menemukan persembunyian Damian Scott. Setelah itu kita cari tahu siapa saja yang bekerja sama dengannya selain Nick."

"Aku paham, tapi satu pertanyaan ku, kau telah mengetahui semuanya mengapa tidak langsung menjebak Nick? Setelah dia tertangkap semua orang yang bekerja sama akan mudah untuk kita temukan dan menangkapnya."

El Salvador (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang