35 - PERJODOHAN (2)

249 44 59
                                    

Harusnya update semalem tapi aku lagi agak kecapean hehe

Sorry ya guyss, i've been a little busy lately :(






Hari yang berlalu tak lagi terasa sama sejak Junjie menerima tawaran Zhiguang untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Perbedaan usia mereka memang terlihat cukup jauh, namun paras Zhiguang yang terlihat muda tidak menimbulkan tanda-tanda keanehan pada orang lain. Walau keduanya kerap menjadi pusat perhatian ketika sedang bersama.

Karena Junjie yang merupakan perwujudan nyata dari dewi bulan terlihat begitu lembut nan cantik. Matanya selalu menyipit kala tersenyum dengan manisnya, bulu mata lentik yang tertempel pada kelopak mata dapat mengalihkan perhatian. Serta gestur tubuh yang anggun dan elegan benar-benar menunjukkan bahwa ia adalah putra konglomerat.

Sementara Zhiguang beserta penampilan khas yang serba hitam bak mafia tampan. Ditambah wajahnya yang selalu terlihat datar dengan netra hitam yang tak pernah santai. Dia selalu menelisik keadaan sekitar apalagi ketika Junjie ada di sisinya. Mengkhawatirkan keadaan kekasihnya yang terkadang sangat ceroboh.

Seperti sekarang dimana Zhiguang berlari sekuat tenaga guna mengejar Junjie yang tengah berlari menghindarinya. "Junjie! Berhenti berlari!" teriaknya kencang. Mereka berlari berputar-putar di parkiran kampus hingga menjadi pusat perhatian para mahasiswa yang hendak pulang.

Si cantik Huang menoleh ke belakang. Alangkah terkejutnya dia ketika mendapati dua bodyguard kekasihnya yang berbadan besar sudah berhasil mengepungnya. Kedua tangan dipegangi hingga tak memiliki ruang untuk kabur lagi, Junjie berteriak murka, "Lepaskan aku!" Nafasnya tersengal-sengal dengan keringat yang meleleh dari kening. Wajah putih Junjie yang begitu cantik kini memerah sebab kelelahan berlari selama 5 menit lamanya.

"Masuk ke mobil sekarang juga atau saya seret?" ancam Zhiguang sambil membuka pintu mobil untuk penumpang di bagian depan. Dia melangkah mendekat pada sang kekasih yang mencoba memberontak. "Jika kamu bertingkah seperti ini maka orang-orang akan menganggap saya sebagai penculik."

"Memangnya om siapa bisa mengatur aku?"

"Saya ini kekasih kamu. Dan berhenti memanggil saya dengan sebutan 'om' karena kita hanya beda 6 tahun, Junjie." Tak ingin menunggu reaksi Junjie selanjutnya membuat Zhiguang segera menggendong kekasih cantiknya di bahu seperti karung, membawanya masuk kedalam mobil tanpa menunjukkan kesulitan.

Dua bodyguard tadi dengan sigap segera memasuki mobilnya sendiri dan mengikuti dari belakang ketika mobil Zhiguang melaju meninggalkan pekarangan kampus. Junjie merenggut sebal saat mobil berhenti di depan gedung butik berdesain mewah. Zhiguang di sisinya telah melepas seatbelt dan melempar tatapan bingung pada kekasihnya.

"Masih ingin diam disana?"

"Aku tidak mau turun," final Junjie. Dia menyamankan posisi duduk yaitu bersandar pada kursi dengan mata terpejam. Kedua tangan terlipat di dada dan wajah menoleh kearah jendela. Mencoba untuk tidak bertatapan dengan prianya.

"Junjie."

"Tidak."

Helaan nafas panjang memenuhi ruang mobil. Zhiguang mengulurkan tangan untuk meraih dagu Junjie, menariknya hingga berbalik dan ia mencuri kecupan singkat di bibir merah yang cemberut itu. "Bisakah kamu mendengarkan saya sekali ini saja?"

"Tidak mau. Aku tidak mau ikut denganmu."

Kedua alis Zhiguang mengernyit heran. Dia berjalan keluar dan mengitari mobil, membuka pintu bagian kekasihnya. Kini ia mendapat lebih banyak ruang hingga bisa mengukung tubuh sang kekasih yang bersandar di kursi penumpang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OUR DAY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang