14

2.9K 275 10
                                    

Seorang pria cantik mengernyitkan dahinya akibat cahaya matahari yang memasuki kamarnya dengan mata yang masih terpejam. Tangannya menyingkap selimut yang menutupi dirinya sembari melakukan peregangan sebelum mendudukkan dirinya.

Matanya teralih menatap laci samping tempat tidurnya, jemari lentik itu menarik sebuah note di atas buku,

"mandi setelah itu sarapan"

-rion

Caine meletakkan note itu di tempat semula, ia beranjak menuju kamar mandi sembari membuka bajunya.

....

BRAK!

Tendangan pintu membuat penghuni kelas kaget akibat ulah caine, Miss Ranty menghela nafas panjang. "Can you stop like that?"

Caine menatap datar kearah Miss Ranty, "nope". Miss Ranty memejamkan matanya.

"Keluar dari kelas saya"

Caine membalikkan badannya keluar dari kelas sebelum suara Miss Ranty menginterupsinya.

"Stop! Mau kemana kamu!?"

Caine menatap Miss Ranty datar, "Miss nyuruh saya keluar kan?"

"Lalu kamu benar-benar keluar? Mana usaha mu? Kamu bahkan tidak meminta maaf sama sekali padahal telat di jam saya. Saya sedang mengetes seberapa usahamu untuk tetap mengikuti pelajaran saya, namun apa? Tidak ada" Miss Ranty berdecak pinggang sembari menatap galak kearah caine yang tetap terlihat biasa saja.

"Lalu?"

Miss Ranty mengusap wajahnya lelah, "duduk". Caine mengangkat bahunya bingung, tadi menyuruhnya keluar, sekarang? Malah di suruh duduk. Aneh.

Miss Ranty menatap caine yang sudah duduk di kursinya, "tidak tahu terimakasih" sindir Miss Ranty

"Terserah saya"

Jawaban caine membuat Miss Ranty mengepalkan tangannya, "begitukah sikap mu? Tidak punya sopan santun"

"Caine" Rion melirik kearah caine, helaan napas keluar dari bibir caine "makasih"

"Silahkan di lanjutkan Miss" ucap Rion

....

"Gila anjir ni bocah!" Seru gin sambil menunjuk kearah caine.

"Sekelas Miss Ranty aja dia berani loh, ga ada takut-takut nya" sambung itsmo sembari memakan mie goreng miliknya.

Key tersenyum kecut, "Udah biasa"

"Kenapa berangkat duluan?"

Rion memalingkan wajahnya menatap caine, "aku ada mampir ke suatu tempat tadi, jadi berangkat lebih awal"

"Minimal bangunin gw gitu, kan bisa bareng"

"Kamu terlihat sangat lelap tadi, tidak enak jika ku bangunkan"

"Alesan" caine memutar bola matanya malas.

"Aku serius, maaf yah"

"Hm"

"Janji tidak akan mengulangi lagi" Rion menatap yakin kearah caine dengan menunjukkan dua jari.

"Lain kali bangunin gw"

"Iyaa" suara bariton itu terdengar halus.

Semuanya menatap kearah dua pria yang tengah berbincang tadi, "lagi ngomongin apa?" Tanya riji

"Oh itu-"

"Caine bertanya ada pr atau tidak di kelas pak Burhan" caine mengangkat satu alisnya bertanya, mengapa Rion berbohong? Ia menatap Rion yang menggelengkan kepalanya.

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang