Suara langkah kaki terdengar nyaring di lorong sekolah, Rion kesiangan hari ini. Semua salah papa yang hingga larut malam di dalam kamarnya.
BRAK!
Rion membanting pintu kelasnya, nafasnya terengah-engah. Semua teman-teman kelas memandangnya kaget.
"Kenapa Yon?" Tanya gin
"Hah~ ku kira sudah ada guru di kelas" Rion membalas pertanyaan gin dengan nafas yang masih terengah-engah.
"Ada rapat guru, makanya hari ini jam kos" ucap sui
"Ohh untung deh"
Rion mendudukkan diri di kursinya, pandangannya ke kursi samping nya yang masih kosong. Apakah Caine belum berangkat?.
"Dia mah selalu telat" ucap itsmo yang melihat Rion kebingungan menatap kursi sampingnya.
"Kenapa?" Tanya nya
"Game kali" jawab souta
"Itu orangnya" selia menunjuk kearah pintu, seorang pria bersurai merah perlahan memasuki kelas.
"Kenapa?" Tanya Caine yang merasa di perhatikan.
"Tadi Rion nanyain Lo" jawab gin
Caine mengalihkan pandanganya kearah Rion, dengan mimik wajah bertanya.
"Berangkatlah lebih pagi" ucap Rion setelah Caine duduk di kursinya.
"Ga janji"
"Sebentar lagi kita akan lulus, ubah kebiasaan buruk mu itu"
"Terserah gw lah" jawab Caine
"Caine" rion menekan katanya.
"Iya iya"
Semuanya di buat terkejut akan jawaban Caine, seorang Caine chana menurut kepada orang lain?.
.
.
.
.
.
.
.Saat bel istirahat berbunyi mereka semua bergegas menuju kantin.
"Mau pesan apa?" Tanya echi
"Apa aja deh" jawab riji yang di setujui semuanya.
"Oke, gw pesen dulu" ucap echi
"Ikut" sahut gin dan beranjak mengikuti echi.
Semuanya memutar mata malas, ngikut terus kaya anak ayam.
"Oh iya Yon, kok lo pindah sekolah?" Tanya sui
"Aku ikut orangtuaku, soalnya ada yang harus di selesaikan di sini" jawab Rion
"Buat masalah jordy gimana?"
Pertanyaan riji menarik perhatian Caine, ia memfokuskan pandangannya ke arah pria di sampingnya.
"Sudah biasa, dia sana juga aku diperlakukan seperti itu"
"Emangnya Lo ga cape?" Tanya Mako
"Cape lah, aku juga tidak mau di perlakukan seperti rendahan"
Rion menundukkan pandangannya sejenak sebelum menoleh kearah Caine setelah merasakan elusan di tangannya.
"Kasian ka Rion" ucap Mia sedih
"Iya, pokoknya souta bakal bantu kalo misal ada yang macem-macem ke kak Rion" souta mengepalkan tangannya ke atas.
"Kayak berani aja" jawab Mako
"Kok gitu sih!" Protes souta yang membuat semuanya tertawa.
"Pesanan datang, nanti bisa transfer ke rekening saya yah" sahut echi yang menundukkan dirinya di samping selia.
KAMU SEDANG MEMBACA
mine
Teen Fiction"Gw tau siapa Lo sebenarnya" Tatapan tajam si surai merah berikan pada pria didepannya. Sedangkan yang ditatap terkekeh sambil mengangguk kecil. Kedok yang selama ini dia sembunyikan diketahui oleh si surai merah, susahnya untuk hanya sekedar menye...