20

2.6K 223 3
                                    

Ceklek~

Pintu kamar dibuka perlahan. Hembusan nafas keluar dari mulut pria bersurai ungu saat melihat tumpukan baju di atas kasur milik caine.

Sedangkan yang empunya kamar tengah berdiri di depan cermin sembari menyisir rambutnya.

Caine tersentak kaget saat merasakan seseorang yang memeluknya dari belakang. "Kenapa?" Ucapnya sembari meletakkan sisir di atas meja.

"Harum sekali sayangku.." Rion mendusalkan wajahnya di leher caine, menghirup aroma manis dari pria cantik didepannya.

Caine membalik badannya menghadap Rion, tangannya mengelus lembut surai ungu pria itu yang senantiasa memeluknya.

"Sana siap-siap, takut yang lain nunggu lama"

Rion mengangguk, "saat aku selesai mandi, kasurmu harus bersih dari tumpukan baju-baju itu" ucapnya sembari menunjuk kearah kasur.

"Iyaaa"

Cup!

Kecupan manis mendarat di pipi cabi caine yang balas mengecup di kedua pipi Rion tak ingin kalah.

Cup!

Cup!

"Kamu ya..." Ucap Rion yang selanjutnya membingkai wajah caine dengan tangannya.

Cup!

Cup!

Cup!

Cup!

Caine tertawa geli karena kecupan yang di berikan Rion di seluruh wajahnya. Namun, sedetik kemudian caine mendorong tubuh Rion menjauh.

"Gw udah cuci muka anying! Kotor lagi ini!" Seru caine jengkel saat teringat ia sudah mencuci mukanya.

Cup!

Rion mencium bibir caine singkat, "Jangan berkata kasar" ucapnya dengan nada rendah

"Anjing"

Cup!

"Bangsat"

Cup!

"Tai! Babi! Bangs-"

Cup! Cup! Cup!

Rion mendaratkan beberapa ciuman di bibir caine. Ia lumat bibir pink itu di kecupan terakhirnya, sedangkan yang di cium malah tersenyum senang sembari membalas lumatan di bibirnya.

.....

Canda tawa gembira menguar, kaki-kaki jenjang berlarian diatas pasir. Ada juga sebagian yang tengah saling mencipratkan air yang membasahi baju masing-masing.

"Garin anjing!" Teriak krow saat terkena cipratan air dari garin.

"Sorry brow~ gw mau ke echi, malah kena Lo.." balas garin yang setelahnya berlari mengejar echi.

"Nih" krow melirik sebuah handuk berwarna pink dihadapannya.

Krow mengangkat wajahnya menatap seseorang yang memberikan handuk padanya. Ia tatap wajah pria dihadapannya yang memalingkan wajahnya kearah lain.

"Lo kenapa?" Bukannya mengambil handuk itu, krow malah bertanya pada pria itu.

"Jak.." krow menahan tangan jaki yang hendak pergi.

Jaki berusaha melepaskan cengkraman tangan krow di pergelangan tangannya, "lepas!"

"Ngga! Jawab gw, Lo kenapa?" Tanyanya sembari menguatkan cengkeraman tangannya.

"Sakit.." krow melepas cengkeraman tangannya di pergelangan tangan jaki yang langsung pergi menjauhinya.

"Sial!" Umpat krow merasa frustasi kenapa jaki menghindarinya.

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang