31

1.5K 162 7
                                    

Drrtt~

Dering ponsel mengusik Rion, ia mengerjapkan matanya sambil mencari-cari letak ponsel miliknya. Diliriknya jam yang menunjukkan pukul 02.00 dini hari sebelum kembali memejamkan matanya.

"Hmm...?" Malas mengeluarkan suaranya, karena diganggu waktu istirahatnya.

Matanya yang semula terpejam kini terbuka lebar, terbelalak kaget mendengar suara dari sebrang sana.

"Jangan bercanda papa"

"..."

"Dimana mereka? Kirim lokasinya padaku"

Rion beranjak dari kasur berjalan gusar melihat berita di televisi yang ia nyalakan.

"Kenapa?" Caine menggeliat, menatap heran Rion yang terlihat aneh.

"Kenapa bangun? Ini masih terlalu pagi" Rion mendekat mengelus lembut pucuk kepala caine.

"Gimana ga bangun orang kamu mondar-mandir gitu"

"Oh iya kenapa?" Tanyanya lagi.

"Huftt.. kita harus pulang sekarang" Hela nafas Rion membuat caine was-was.

"Kenapa emangnya, bukannya kita masih punya waktu seminggu lagi disini?" Caine menatap intens Rion yang gelagapan.

"Itu, orangtua mu..."

"Kenapa?"

"Mereka-"

"Terjadi penembakan di jalan xxx yang diduga menargetkan kepala keluarga chana. Dikabarkan tuan chana mengalami tembakan dibagian perut, sedangkan istrinya hanya mengalami luka ringan akibat mobil yang terguling"

Berita di televisi menghentikan ucapan Rion yang hendak memberi tahu caine. Sedangkan sang empunya hanya diam mematung, tidak percaya dengan kabar mengenai orangtuanya.

"Bilang sama aku kalo ini bohong"

"..."

"Ini ga bener kan? Rion!?"

"Tenangkan dirimu, siap-siaplah kita akan pulang sekarang. Papa sudah mengirim bawahannya untuk menjemput kita dengan pesawat" Rion peluk yang lebih kecil, mengelus punggungnya memberikan ketenangan. Punggung kecil itu bergetar diiringi Isak tangis, Rion tahu bagaimana caine menyayangi kedua orangtuanya. Apalagi dia anak paling muda yang sangat dimanjakan semua orang.

"Mau pulang.." suaranya mengalun sendu membuat Rion ikut merasakan yang caine rasakan.

"Iya, kita pulang sekarang"

Pesan terakhir gin membuat semuanya beranjak dengan tergesa, gin bukan orang yang main-main soal 'hadiah'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pesan terakhir gin membuat semuanya beranjak dengan tergesa, gin bukan orang yang main-main soal 'hadiah'.

......


Pesawat mendarat di rumah mewah keluarga chana, pintu pesawat dibuka yang membuat caine keluar dengan tergesa meninggalkan semuanya.

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang