Sementara itu di lokasi yang sama namun berbeda tempat sedang terjadi keributan akibat ulah perempuan bersurai ungu yang terjatuh saat menaiki sepeda motor.
"Makanya hati-hati, jatuh kan..." ucap pria bersurai coklat yang tengah mengobati luka di lutut perempuan itu.
"Berisik! Lagi sakit-sakit malah di marahin!"
"Yeuu!" Pria itu menyelentik dahi perempuan itu yang di balas pukulan.
"Gin! Sakit!"
Gin terkekeh melihat echi yang mengelus dahinya yang sedikit memerah akibat ulahnya, "makanya jangan nakal" ia memasang plester bermotif bunga di lutut echi.
"Gw ngga nakal!" balas echi sembari bersedekap dada.
"Terus kenapa bisa sampai jatuh kalo ngga berulah?"
"Salah motornya karena kenceng"
"Ooh jadi motornya yang salah?"
"Iya, motornya nakal!" Echi menggembungkan pipinya. Gin yang melihat itu lantas mencubit gemas pipi echi.
"Nakal banget sampe bikin kamu luka" balas gin mengikuti alur pembicaraan echi.
"Iyaa, sakitt~" bibirnya melengkung kebawah, dengan ekspresi sedih.
Gin terkekeh gemas, ia cubit kecil hidung echi gemas. Bagaimana mungkin perempuan yang biasanya tantrum ini bisa menjadi manja sekali.
"Kan udah diobatin, nanti sembuh kok" gin mendudukkan dirinya disamping echi, tangannya bergerak menyelipkan rambut echi ke belakang telinga.
"Sini" gin merentangkan tangannya meminta untuk dipeluk yang di sambut baik oleh echi.
"Umumumu~" ucap gin sembari mengelus lembut kepala echi, ia semakin mengeratkan pelukannya saat merasakan hembusan nafas di lehernya.
Kening gin mengernyit melihat sesuatu jauh di depan sana. "Gin!" Echi melepas pelukan mereka saat tak mendapat respon dari pria didepannya.
"Kenapa chi?"
"Lo yang kenapa! Di panggil diem aja"
Gin menyengir, "gw tadi liatin wahana itu" ucap gin sembari menunjuk kearah bianglala.
"Wahh cantik banget lampunya.."
"Mau naik ngga?" Echi mengangguk mengiyakan ajakan gin.
Keduanya berjalan dengan echi yang sedikit pincang. Gin yang melihat itu berinisiatif untuk menggendong echi di belakang namun di tolak mentah-mentah oleh perempuan itu.
"Ga mau! Maunya princess carry!" Ucapnya dengan memalingkan wajahnya. Gin tersenyum kecil, lucu sekali perempuan ini ya.
Echi tersentak kaget dan segera mengalungkan tangannya di leher gin saat pria itu menggendongnya tanpa aba-aba. Matanya menatap wajah gin dari jarak dekat, ia menahan nafasnya sejenak. Wajahnya memanas dan menyembunyikannya di dada gin.
"Kenapa hahaha.." tawa gin mengalun merdu melihat kelakuan echi.
"Malu, diliatin orang-orang" balas echi dengan suara tertahan.
"Ngga usah dipikirin, iri mereka mah"
........
Ckrek!
Echi tersentak kaget mendengar jepretan kamera, ia yang semula melihat pemandangan mengalihkan pandangan ke asal suara yang ternyata dari suara ponsel gin.
"Yee foto-foto lu!"
"Gapapa chi bagus"
Gin menunjuk hasil foto nya kepada echi, "boleh juga lu" puji echi saat melihat foto dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
mine
Teen Fiction"Gw tau siapa Lo sebenarnya" Tatapan tajam si surai merah berikan pada pria didepannya. Sedangkan yang ditatap terkekeh sambil mengangguk kecil. Kedok yang selama ini dia sembunyikan diketahui oleh si surai merah, susahnya untuk hanya sekedar menye...