21

2.6K 229 14
                                    

Krow merebahkan dirinya diatas kasur, sudah hampir satu minggu dari malam dimana jaki bersikap aneh. Dan sampai sekarang pria cantik itu masih tetap mengabaikannya.

Krow berguling-guling sembari memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk membuat jaki tak lagi menghindarinya.

"Argh! Sial!" Umpat krow sembari mengusap wajahnya kasar.

"Lo kenapa sih Jak?" Monolognya pada diri sendiri.

"Gw ngga bermaksud gitu, gw cuma ngerasa aneh kalo deket Lo."

Krow menatap kosong langit-langit kamarnya, "gw ngga tahu perasaan apa yang ngebuat gw ngelakuin itu. Gw ngga mau perlakuin Lo gitu, tapi gw ngga bisa!"

Tangannya menengadah ke atas, seolah tengah menyentuh surai pink milik pria ber netra sendu yang akhir-akhir ini mengusik pikirannya.

"Shit! Sakit banget anjing hati gw.." ucap krow sembari menutup matanya saat terbayang wajah jaki yang terlihat tak hidup, apalagi bayangan saat terakhir kali mereka berbicara.

Lamunannya buyar saat mendengar ketukan di daun pintu kamarnya.

"Masuk.." ucapnya lirih dengan mata yang masih terpejam.

Terdengar pintu kamar yang dibuka secara perlahan, langkah kaki mendekat dengan perlahan hingga krow merasa ada pergerakan di kasur tepat di sampingnya berbaring.

"Kamu sakit?"

Krow membuka matanya perlahan saat merasakan elusan lembut di kepalanya. Ia palingkan pandangannya menatap seseorang di sampingnya, "ngga bund.."

Bunda menghembuskan nafas panjang, "anak bunda ngga seperti ini, anak bunda bukan orang yang lemes, letoy kaya kamu"

Krow menekuk wajahnya, "bunda kalo mau ngatain aku keluar aja"

Bunda terkekeh kecil, "ngga.., kamu kenapa? Mau cerita?"

Krow bangkit dari tidurnya dan duduk di samping sang bunda, ia terdiam cukup lama hingga akhirnya menganggukkan kepalanya.

"Aku lagi ada masalah sama temen ku"

"Kenapa memangnya? Kamu ada buat salah?" Tanya sang bunda

"Kayaknya dia sakit hati karena perkataan ku. Tapi, aku ngga bermaksud gitu bund, bunda kan tahu sendiri aku gimana"

"Iya bunda tahu, kamu mungkin ngga bermaksud gitu. Tapi kan ngga semua orang sama, semua orang punya sensitivitas yang berbeda. Makanya bunda kan udah sering bilang ke kamu buat jaga perkataan, karena bunda takut ada yang sakit hati karena perkataan mu"

"Bunda tahu kamu mungkin cuma bercanda atau sebagainya, tapi kita harus tetap berhati-hati kan? Karena kita ngga tahu orang itu akan seperti apa saat mendengar perkataan kita. Apalagi kamu kan orangnya ngga punya perasaan" jelas bunda walau krow agak sebal dengan kalimat terakhir yang diucapkan bunda.

"Emang kamu ada ngomong apa sama dia?" Lanjut bunda.

"Aku bilang... Eemm... Aku bilang kalo dia ganggu- ahh! Tunggu aku jelasin dulu" krow mengangkat kedua tangannya keatas saat melihat sang bunda yang kini mengepalkan tangannya.

"Aku sebenarnya ngga bermaksud ngomong gitu bund, cuma aku ngerasa aneh kalo aku Deket sama dia" lanjut krow

Bunda mengangguk, "perasaan aneh apa yang kamu maksud?"

Krow mengerutkan keningnya memikirkan apa yang ia rasakan, "emm.. butterfly?"

Bunda memutar bola matanya malas, "kamu suka sama dia?"

Krow terdiam, "aku.. ngga tahu hehe" ucapnya sembari menggaruk tengkuknya.

"Pas dia jauhin kamu karena hal ini, apa yang kamu rasain?"

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang