Matahari mulai menampakkan sinarnya, seorang pria bersurai ungu kini sedang berlari kecil mengelilingi komplek rumahnya. Ini adalah rutinitas nya setiap hari Minggu.
Rion mengistirahatkan tubuhnya di teras rumahnya sembari meminum air. Keringat membasahi wajahnya yang menambah kesan seksi.
"Mamah mau kemana?" Tanya Rion saat melihat mamahnya yang terlihat rapi.
"Ada meeting"
"Emang papa kemana?"
"Udah ke kantor duluan, orangnya mau ketemu mama juga"
"Mama berangkat dulu ya, kalo mau makan tinggal ambil aja di dapur. Jangan lupa mandi" lanjut mama yang bersiap memasuki mobilnya.
"Hati-hati" Rion masuk ke dalam rumah setelah tak lagi melihat mobil yang dikendarai mamanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Caine mengucek matanya sambil menuruni tangga, satu tangannya memegang boneka dino kesayangannya sembari berjalan menuju dapur untuk sarapan.
Caine mendudukkan dirinya di kursi dengan memeluk boneka dino miliknya.
Ibu meletakkan piring berisi sarapan pagi untuk Caine, "nih makan"
"Suapin~" pinta Caine dengan lucu
Ibu yang melihat itu terkekeh kecil, "dasar bayi"
"Aaa.." ucap ibu sembari menyuapi Caine.
"Ehnyakk" ucap Caine dengan mulut penuh makanan.
"Habisin dulu" peringat ibu sambil mengusap bibir Caine yang belepotan.
Caine mengangguk-anggukkan kepalanya lucu.
"Anak ayah lucu banget sih" ucap yang yang baru datang sambil mencubit pipi gembul anaknya dengan gemas
"Cwakit aywah"
"Jangan jail deh kamu" ibu memukul kecil dada suaminya.
"Hahahah!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari berganti, Rion menatap pantulan dirinya di depan cermin, memastikan pakaiannya rapih. Ia menggendong tas sekolahnya sembari berjalan keluar kamar tak lupa juga mengambil kacamata miliknya.
"Ini bekalnya, katanya kamu ga sarapan jadi mama bikinin bekal" ucap mama saat Rion sampai di dapur.
"Makasih mama, kalo gitu Rion pamit dulu" pamit Rion sembari mengecup kening ibunya.
"Hati-hati iyon"
.
.
.
.
.
.Sementara itu di kediaman caine terlihat pria bersurai merah itu tengah buru-buru. Dia kesiangan lagi.
"Aku berangkat dulu ya Bu"
"Ngga mau sarapan dulu?" Tanya ibu
"Ngga Bu, nanti aku makan di kantin aja" ucap caine sembari berpamitan
...
Caine menatap gerbang sekolah yang sudah tertutup, dia berjalan menuju belakang sekolah nya, setelah sampai caine memanjat pagar sekolahnya dengan lihai, ini hal biasa bagi caine.
dia berjalan mengendap-endap menuju kelasnya. Namun kali ini dia tidak beruntung, dia lupa bahwa hari ini upacara.
Biasanya ada beberapa anggota osis yang berpatroli saat upacara berlangsung.
"Woy!" Teriak salah satu anggota osis.
Caine menghentikan langkahnya, dirinya terlalu malas untuk kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
mine
Teen Fiction"Gw tau siapa Lo sebenarnya" Tatapan tajam si surai merah berikan pada pria didepannya. Sedangkan yang ditatap terkekeh sambil mengangguk kecil. Kedok yang selama ini dia sembunyikan diketahui oleh si surai merah, susahnya untuk hanya sekedar menye...