25

2.6K 225 4
                                    

Setelah selesai istirahat esok harinya mereka berkumpul dimeja makan dengan menyantap sup ikan buatan caine dan key.

Sluprrt~

"Ahh~ mantap!" Ujar garin

"Gila banget anying" sahut echi

"Nikmat sekali brow~" sahut krow

Caine terkekeh pelan, "pelan-pelan aja. Oh iya, yang beli bahan makanan siapa?" Tanya caine karena saat akan memasak ia pikir tak ada bahan makanan sama sekali, karena mereka langsung beristirahat. Tapi, ternyata di kulkas penuh dengan bahan-bahan makanan.

"Ga ada, kan kita semua langsung istirahat" jawab Elya.

Caine mengangguk-anggukkan kepalanya, "bener sih.. terus siapa?"

"Orangku yang menyiapkannya, jika habis tinggal bilang padaku" sahut Rion setelah selesai dengan makannya.

"Repot-repot banget sih, kan kita bisa beli langsung ke supermarket"

"Ga perlu, aku ga keberatan"

Caine menatap Rion malas, "serah lah, nanti titip susu dong"

"Sudah ada sayang..tekan tombol itu lihat di kulkas satunya" Rion menunjuk tombol di samping kulkas.

Semuanya melongo melihat tembok itu bergerak memperlihatkan kulkas tersembunyi saat caine menekan tombol itu.

"Wahhh.." kagum caine saat melihat isi kulkas yang penuh dengan susu dan berbagai macam cemilan, coklat dan makanan manis lainnya.

"Kenapa di sembunyiin Yon?" Tanya itsmo bingung.

Rion menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "biar ga diomelin, soalnya kalo mama tau bisa dimarahin aku sama dia. Katanya ga boleh jajan manis-manis"

Caine menatap Rion tajam, "terlalu banyak  makan manis mungkin, makanya diomelin. Iya kan? Ngaku!"

"Ga kok! Dikit ko aku makanya" jawab Rion gelagapan.

"Ga percaya aku... Nanti ku tanya sama mama langsung"

Rion menggeleng, "janga-"

"Ku laporin juga kalo kamu punya kulkas lain buat naruh makanan-makanan manis"

Gelengan Rion semakin rusuh, "jangan... Iya aku ngaku kalo aku kebanyakan makan manis makanya diomelin mama. Tapi jangan laporin mama ya?" Bujuk Rion dengan wajah memelas.

"Ga. Biar kapok" caine berlalu meninggalkan meja makan menuju kamar.

Rion mengikuti caine dari belakang, ia berdiri di depan pintu kamar yang tertutup, "sayang... Jangan laporin mama"

"Sayang" Rion beberapa kali mengetuk pintu  yang tak kunjung mendapat jawaban dari dalam.

"Sayang buka pintunya!"

"Kamu tega sama aku?"

"Kamu ga kasihan?"

"Kamu udah ga sayang sama aku lagi!?"

"Sayang!" Ketukan pintu semakin kencang dan terdengar ribut.

"Bacot! Pintunya ga dikunci bodoh!" Seru caine jengkel dari dalam kamar.

Rion terdiam menatap handle pintu saat berhasil terbuka dan terbukti bahwa pintu itu tidak di kunci.

Rion melangkah mendekat kearah caine yang tengah duduk dipinggir kasur dan sibuk dengan ponsel ditangannya.

"Drama" sarkas caine yang di tanggapi senyuman oleh Rion

"Jangan kasih tau mama ya?"

"Terserah aku lah mau kasih tau atau ngga. Lagian kamu itu terlalu banyak makan manis tau ga!? Nanti kalo diabetes gimana!?" Ujar caine menggebu-gebu.

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang