Prolog

4.2K 134 10
                                    

Adelia salsa kirana, anak seorang asisten rumah tangga dirumah kediaman Narendra. Ningsih, ibu dari adelia merupakan single parent karna sang suami entah pergi kemana sejak mengetahui ningsih mengandung adelia. Sudah terhitung 5tahun lamanya ningsih bekerja untuk keluarga narendra, jauh sebelum adanya adelia. saat mengandung adelia pun ningsih masih memaksakan diri untuk bekerja agar bisa melahirkan anaknya dengan layak. Nasib baik pada adelia sudah ia rasakan semenjak ia dalam kandungan sang ibu, keluarga narendra sangat menyayangi adelia hingga sudah menganggap adelia sebagai anak mereka sendiri. Adelia lahir bersamaan dengan lahirnya putra kedua narendra yaitu, Adelio Narendra Parulian. Oleh sebab itu nama mereka diberikan sama seperti anak kembar, berharap mereka bisa akur hingga besar nanti. Walaupun hidup di tengah keluarga yang kaya raya, tapi adelia tetap tidak lupa latar belakang dirinya karena itu yanh selalu di tanamkan oleh sang ibu untuk selalu "tau diri, tau posisi kita". Kebersamaan adelia dengan sang ibu ternyata tidak berlangsung lama. Saat adelia baru saja menduduki bangku sekolah dasar, ningsih harus meninggalkan adelia karna penyakit paruparu basah. ya, ningsih meninggal saat adelia masih kecil. Dan saat itu juga keluarga narendra langsung mengangkat Adelia sebagai anak angkat mereka. Walaupun begitu, adelia tetap tidak lupa akan dirinya sendiri.

*

Selayaknya anak anak yang masih duduk di bangku Sekolah dasar kecuali adrian karna kini sudah duduk di bangku SMP, setiap hari libur hari hari mereka akan disibukan dengan bermain di taman. Zaman itu belum ada gadget untuk mereka tunggu tunggu setiap hari liburnya, paling mentok mereka hanya memain Playstation saja.

Tubuh lia mulai tidak seimbang, seseorang baru saja menyenggol stang sepeda milik lia dan berlalu begitu saja. "AAAAAAA"

*BRAAAK

"Liaaaaa" teriak adrian "aideenn lia jatuh" karna posisi paling dekat dengan lia ada ayden yang tengah bermain seluncuran jadi adrian meminta ayden untuk menghampiri lia

Adrian ikut berlari mendekati lia yang sudah bersama ayden. "Huh hah huh" lia meniup niup lututnya yang mulai mengeluarkan darah.

"Lia kenapa bisa jatuh? Abang bilang kan hati hati li. Kalau gabisa kan bisa sama abang"

"Abang jangan marahin lia, lia hati hati tapi tadi lio senggol stang sepeda lia"

"Apansi kamu lia, cengeng banget. Kamu nya aja yang gabisa bawa sepeda, gitu aja jatuh. Dasar anak cengeng" bukan adrian maupun ayden yang berucap tetapi adelio atau akrab dipanggil lio. Setelah mengatakan itu, lio kembali mengayuh sepedanya mengelilingi taman bermain

"Ayden bawa lia ke dalem ya, biar sepeda nya abang masukin ke garasi dulu. Nanti minta tolong sama mama obatin luka lia" perintah adrian pada ayden.

"Ayo lia" ayden merangkul tubuh kecil lia membawanya masuk kedalam rumah

*

"Lio, aku boleh nebeng sama kamu ga?" Pinta lia, karena merasakan sakit perut entah kenapa.

"Pulang aja sendiri, kamu punya kaki kan?" Ucap lio sembari menaiki sepeda nya.

Lio dan ayden berangkat kesekolah menggunakan sepeda masing masing karena memang sekolah mereka tidak jauh dari rumah, berbeda dengan adelia yang di antar, terkadang oleh narendra atau adrian yang kini sudah duduki bangku smp.

Lio langsung pergi meninggalkan lia begitu saja. "Aduh perut lia sakit banget"

"Lia kamu kenapa? Kak adrian belum jemput ya?" Tanya ayden yang baru saja hendak mengeluarkan sepedannya. Lia menggeleng, ayden melihat wajah lia yang pucat dan basah dengan keringat

"Lia kenapa?"

"Ayden perut lia sakit banget, lia boleh nebeng sama ayden?" Tanya lia sudah tak tahan lagi

"Ayo cepat lia naik ke atas" ayden membantu lia untuk naik ke atas sepedanya.

Sesampai nya dirumah lagi lagi adel mendapatkan amarah dari lio. "Merepotkan sekali sih kamu lia, cewe manja bisa nya ngerepotin orang lain, dasar anak pembantu" ucap lio saat melewati lia yang duduk sendirian di sofa

"Lio kamu kenapasih selalu marah marah sama aku? Aku salah apa?" Kini mulai menangis, entah menangis karena sakit perut entah itu karena perkataan lio. Anak sekecil itu pasti sudah bisa merasakan sakit hati.

"Heleh, gausah pakai nangis. Kamu sengaja kan biar aku dimarin mama. Dasae cewe aduan" lio langsung pergi begitu saja saat melihat sang mama yang hendak datang dari arah dapur.

Begitulah setiap harinya kedua anak yang diharapkan bisa akur hingga dewasa nanti, ternyata salah, entah dimana salah nya yang pasti tidak pernah ada kata suka dari lio untuk lia dari dulu.

Haiii... karna JJC sama HS sebentar lagi akan taman. Dan untuk menunggu season2 mereka. Baca ini dulu yaaa. Dan semoga kalian suka. Untuk jjc dan hs akan aku tamatkan segera.

Sama satu lagi. Perihal visual, kalian bebas menggambarkan setiap visual diceritaku. Kalau aku pribadi aku tetap memvisualkan idolaku sendiri ya kalian tau kan siapa.

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang