Part 23

1.4K 149 7
                                    

"Hallo om, hai lia, hai lio"

"Ayana?" Lia berdiri

"Lo?" Lio juga ikut berdiri saat melihat kehadiran orang yang mereka kenal belum lama ini. Yang ternyata anak dari tio.

"Biya? Kamu kenal sama lia dan lio?" Tanya tio yang heran kenapa anak nya yang satunya memanggil nama lia bahkan juga lio.

Ayana mengangguk sambil tersenyum "kenal ayah, lia teman sebangku ayana dikelas. Kalau lio, lio saudara nya lia"

"Ayana ini anak anda pak tio?" Tanya narendra

"Betul pak naren. Nabiya ayana anak kedua saya dari istri kedua saya" tio mengatakan itu dengan sangat hati hati sambil melihat ekspresi wajah lia yang tampak kebingungan

"Istri kedua?" Pertanyaan itu keluar dari mulut lia "ayah ninggalin ibuk waktu mengandung lia, terus punya istri lagi?" Lagi lagi pertanyaan itu keluar dari mulut lia dan kini sudah menatap nanar tio. Mata lia mulai berkaca kaca.

"Lia.. dengar penjelasan ayah dulu ya lia.. pak tio bisa saya bicara sebentar dengan lia? Berdua saja"

"TIDAK" bukan narendra yang menjawab melainkan lio, ayden, dan juga adrian. Mereka yang sedari tadi hanya menyimak cukup kaget saat mengetahui fakta yang mereka dengar.

"Om kalau mau ngomong disini saja, tidak perlu bawa bawa lia" ucap lio

"Lio tenang dulu nak, biarkan om tio bicara dulu dengan lia" jawab narendra

"Pah.. abang ga setuju pah. Kalau mau bicara kan bisa disini saja, bukan suatu hal yang rahasia kan pah?" Adrian ikut membantah tio yang ingin mengajak lia bicara berdua saja

"Abang.. papa minga tolong abang tenangin adek adek nya bisa? Jangan sampai ada keributan disini" perintah narendra. Narendra beralih pada lia yang masih terdiam di samping nya "Lia...."

Lia memeluk erat lengan narendra. Sedikit bersembunyi di belakang tubuh narendra "engga pa.. lia ga mau.. ayah jahat pa.. ayah sudah meninggalkan ibuk dan lia.. lia gamau ketemu ayah lagi.. ayo pa kita pulang aja.. ayo papa.. bawa lia pulang" lia semakin bersembunyi di balik tubuh besar narendra memeluk nerendra dari belakanh.

"Lia.." panggil tio lirih. Melihat anak nya seperti itu dengan narendra, tentu menimbulkan kecemburuan di hati tio

"Pak tio saya minta maaf, mungkin cukup untuk hari ini, saya tidak bisa memaksa lia pak. Biarkan saya saja yang bicara pada lia, dan anak anak saya. Maaf pak tio, saya izin pulang membawa lia dan anak anak kembali" melihat lia yang mulai menangis di belakanh tubuhnya membuat narendra tak tega. Ia memutuskan untuk membawa lia serta anak anaknya kembali pulang kerumah.

Tio terduduk setelah narendra beserta anak nya pergi. Sedangkan ayana kebingunan dengan apa yang sudah terjadi disini. Bahkan ia tak tau kenapa bisa ada teman sekelas nya disini. Lia juga memanggil ayah nya dengan sebutan ayah, lalu istri kedua?, dan sekarang lia malah menangis. Ayana hanya bisa kebingungan serta menanti penjelasan dari tio.

***

"Lia papa minta maaf, seharusnya papa jelasin dulu sama lia alasan tio pergi nak"

"Papa tidak salah pa, lia cuma gamau ketemu sama ayah lagi ya pa.. lia cuma mau sama papa dan mama aja ya paa" lia menatap narendra dengan tatapan memohon

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang