Part 10

1.6K 140 10
                                    

"Papa, maaf tapi lia gabisa

"Kenapa nak?"

"Lio baru aja sadar pa, lia gamau bikin lio bete dan marah marah kalau ada lia disana"

"Lia, lio janji ga akan marah marah lagi, lia kesini yaa lia" ucap lio sedikit berteriak agar lia terdengar di sebrang sana

"Lio sendiri yang minta lia datang kesini nak, lia kesini ya sayang. Bawa bukunya belajar disini aja, besok pagi papa yang antar lia kesekolah, sayang" tambah narendra, ia pun sedikit bersemanagat karna melihat perubahan anaknya.

"Tapi pa..."

"Lio ga mau pulang, gamau sembuh kalau lia ga kesini" ucap lio merajuk, lalu membaringkan kembali tubuhnya dan membelakangi narendra dan manda

"Pah ngambek anaknya" bisik manda pada narendra

"Lia? Masih disana kan nak?" Tanya narendra karna lia hanya diam saja

"Iya pa lia kerumah sakit di anter abang ya pa" ucap lia, senyum narendra dan manda terulas manis, dibalik itu lio juga mengembangkan senyumnya tanpa mengubah posisi nya saat ini.

Setelah mengakhiri panggilan telphone dengan lia, narendra berjalan mendekati brankar lio. Anak nya yang satu ini masih saja merajuk, narendra masih bingung apa yang terjadi dengan anaknya ini. Dimulai dari lio yang meminta untuk tidak memberitahu lia jika dirinya sudah sadar, dan sekarang lio meminta lia ada disini, sedangkan narendra dan manda tau bagaimana tidak sukanya lio dengan keberadaan lia.

"Lio, lia nya udah kesini nak. Ayo makan dulu li" ucap narendra memcoba membalikan tubuh lio, tapi lio tahan tubuhnya

"Nanti aja pa sama lia. Lia nginep disini sama lio kan pa?" tanya lio masih membelakangi narendra dan manda

"Iya lia nginep disini sama lio, tapi makan dulu nak. Ini buah nya udah dikupasin mama" ucap narendra

"Iya papa, nanti aja sama lia makan buah nya"

"Udahlah pa, jangan dipaksa kita tunggu lia dulu aja pa" ucap manda

"Pusing aku liat anak kamu ini, kemarin gasuka sama lia, sekarang minta minta ada lia" narendra memijit dahinya dan kembali duduk di sofa

*
Lia masuk kedalam ruangan denga adrian dan juga ayden, saat sudah masuk narendra langsung melirik lio yang masih dinposisi yang tadi membelakangi pintu dan semua orang.
"Sana adek temuin lio dulu" ucap adrian, meminta lia untuk menemui lio, sedangkan ayden langsung mengambil posisi duduk di samping narendra

"Tapi lia takut abang" bisik lia pada adrian

"Gapapa dek, lio ga bakal jahat lagi sama adek, ada abang disini ada mama papa juga, tuh ada ayden juga, adek gausah takut. Ayo sana"

Dengan langkah pelan lia mendekati brankar lio. Walaupun siang tadi lio sudah bersikap baik padanya, lia masih merasakan takut saat berdekatan dengan lio. Banyak yang lia fikirkan, apa ini cuma jebakam saja untuk rencan rencana jahat lio yang lainnya.

"Lio" panggil lia dengan suara pelan. Tidak ada balasan dari lio sama sekali, lia melirik keluarganya yang sama sama duduk di sofa. Manda memberikan isyarat anggukan untuk lia mecoba nya lagi

"Lio, lia dateng" ucap lia lagi, lia mecoba menyentuh kecil lengan lio dengan telunjuk nya "lio? Lio tidur?" Tetap tidak ada jawaban dari lio

"Mama kayanya lio udah tidur deh ma" ucap lia menoleh pada manda

"Kalau lio udah tidur, lio tidur aja sayang, atau mau balik ikut abang sama ayden juga gapapa, lio ga akan bangun sampe pagi kalau udah tidur" ucap manda, lia mengangguk paham.

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang