Part 56

745 78 15
                                    

7 tahun kemudian

Walaupun arumi dan arini kembar. Tetapi sejak di dalam kandungan sudah terlihat perbedaan antara mereka. Dari arumi yang lebih menyukai coklat apapun itu makanan, warna semua yang berhubungan dengan coklat. Sedangkan, arini lebih menyukai strawberry, warna pink dan semua yang berbau feminin.

Arini lebih suka di rumah dibanding harus main di luar rumah. Apalagi diluar berlama lama. Sedangkan arumi lebih suka berjalan jalan, mengenal dunia luar dan ingin banyak tau.

Perbedaan arini dan arumi berlanjut hingga mereka masuk sekolah. Karena arumi yang lebih aktif di banding arini, arumi yang banyak tau daripada arini. Tak heran jika arumi lebih pintar dari pada arini. Karena arumi banyak berimajinasi dan memilik banyak ide ide sangkin aktif nya sedari kecil.

"Wah kokat bikin gambar apa itu nak?" Tanya lio, saat salah fokus melihat buku yang baru saka di gambar oleh arumi.

"Piyo liat. Kokat bikin rumah, ini rumah kita nanti kalau kokat sudah besar, kokat akan buat rumah untuk piyo dan miya"

"Untuk miya sama piyo aja? Kokat sama tobeli tidak?" Tanya lio lagi.

Arumi menggeleng. "Yang dirumah besar ini piyo sama miya. Liat piyo, disini ada rumah kecil di atas pohon. Yang ini untuk kokat, yang ini untuk tobeli" arumi menunjuk satu satu rumah yang ia gambar itu.

"Aaa adik tidak mau, adik takut tinggal di atas sana. Adik mau sama piyo dan miya saja" protes arini. Sedari tadi ia ikut mendengar percakapan lio dan arumi.

"Yasudah kalau tidak mau. Nanti di rumah sini akan banyak mainan dan makanan" balas arumi tanpa menoleh sedikitpun pada arini.

"Terimakasi ya kaka sudah mau membuatkan rumah untuk piyo dan miya. Adik, nanti bisa tinggal sama piyo dan miya saja oke. Kalau adik mau kerumah pohonnya, bisa ditemani kaka atau piyo"

"Kaka mau menami adik?"

"Hmm iya" jawab arumi singkat. Mata dan tangan jya tetap fokus pada buku gambarnya.

Sedari kecil memang arumi merasa tidak sejalan dengan adik nya itu. Bukan berarti arumi tidak menyayangi arini. Hanya saja ia tidak seperti keturunan narendra yang lainnya yang bisa menunjukan rasa sayang mereka kepada orang khususnya keluarga.

————— Lia dan Lio —————

"Arini cengeng sekali"

"Arini selalu menangis, aku bosan mendengarnya"

"Jangan suka menangis arini, teman teman tidak akan ada yang suka sama kamu jika kamu suka menangis"

Sudah duduk di bangku 2 sd arini selalu menangis jika lio dan lia meninggalkannya di sekolah. Berbeda dengan arumi, yang bersikap tenang saat ditinggal lia dan lio.

Arini berada di kelas 2b sedangkan arumi berada dikelas 2a. Kelas mereka dipisah tidak seperti saat kelas 1sd. Itu semua karena nilai yang mereka dapatkan.

Setiap mengantarkan anak anak mereka kesekolah, lia dan lio selalu mengantarkan arini terlebih dahulu ke dalam kelas, mereka harus memastikan jika arini tidak menangis.

Di awal arini selalu menangis saat ditinggal. Tetapi seiring berjalan nya waktu, arini tidak menangis lagi. Tidak menangis di hadapan lia dan lio. Tetapi akan menangis setelah lia dan lio pergi.

Hari ini, setelah lia dan lio pamit pulang. Arini menangis dikelas nya. Dan ini sudah sering terjadi, membuat teman teman nya yang lain menjadi tidak nyaman dengan suara tangisan arini.

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang