Part 4

1.3K 119 6
                                    

Baik adrian maupun ayden paling bisa membuat mood lia berubah menjadi baik. Seperti hari in, setelah kejadian lia dimaki oleh lio, setelah pulang sekolah ayden membawa lia ke salah satu town square yang ada di dekat rumah mereka untuk bermain time zone. Ayden juga mengajak adrian, dan untungnya adrian hari ini tidak terlalu sibuk dengan sekolah nya jadi bisanikut bersama ayden dan lia.

Ayden dan lia lebih dulu sampai di time zone terlebih dahulu, tak lama datanglah adrian sendirian sembari membawakan minuman favorite adik-adiknya dari sakah satu toko kopi kesukaan mereka.

"Abaaaang" teriak lia saat melihat adrian dari jauh berjalan menghampiri mereka, adrian membalas dengan lambaian tangn
kepada lia dan ayden "wiiihh abang bawa apa ituu" ucap lia menunjuk minuman yang ada di tangan adrian, kia pasti sudah tau hanya saja sedikit basa basi

"Hmmm sosoan nanya, lia pasti tau abang bawa apa dan untuk siapa. Untuk adik adik abang dong, untuk lia special abang kasi bonus coklat kesukaan lia" adrian tau apa yang sudah terjadi pada lia hari ini, ayden yang menceritakannya, oleh sebab itu adrian mengusahakan untuk bisa ikut membawa lia main keluar. Menjadi anak tertua dan dinobatkan sebagai abang, adrian memiliki sikap yang cukup tidak gampang marah tapi tegas, membenarkan yang benar dan tetap menyalahkan yang salah, adrian mencoba untuk bersikap adil kepada tiap tiap adiknya. Bagi adrian tidak ada adik kandung anak kandung adik tiri anak tiri, jika sudah menjadi keluarga apapun itu dari manapun berasal dia adalah keluarga inti di rumah itu.

"Yaaah curang banget abang, aku ga dikasi bonus? Kan ayden yang bikin ide ngajak mainnya" ucap ayden pura pura tak terima

"Ayden nanti bagi dua sama lia ya coklat nya, jangan marah sama abang, mungkin uang abang lagi sedikit" ucap lia kepada ayden, mengundang gelak adrian dan ayden. Vibes nyanjadi kaya lia yang anak bungsu yahh. Lio ga di ajak, jahat soalnya.

"Engga dong ayden kan becanda, nanti kalau kurang bair ayden beliin lagi ya buat lia"

"Udah cukup kok, abang makasi ya, ayden makasi ya"

"For what?"  Ucap ayden dan adrian bersamaan

"Makasi udah mau terima lia" ucap lia, ia kembali ingat perkataan lio yang mengingatkan tentang dirinya lagi.

"Yaa abang terimakah, lia kan adik abang, abang malah bersyukur punya adik perempuan yang lembut, baik, nurut sama abang mama papa, lia adik perempuan satu satu nya abang, dan ga akan ada yang boleh ganggu adik yang paling abang sayang ini" adrian merangkul pundak lia

"Gacuma abang dong, ayden juga bangga punya kakak perempuan kaya lia, dan ayden ga akan biarin lia sedih sedih lagi" ucap ayden ikut merangkul lia. Lia yang berada di tengah antara ayden dan adrian pun kini melingkarkan satu tangannya dinlinggang adrian dan tangan yang satunya melingkar di pinggang ayden

"Ayooo kita main, pokonya hari ini lia harus happy lagi, tenang aja abang udah izin sama mama papa" ucap adrian, lalu membawa kedua adiknya untuk bermain sepuasnya hari ini

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan mereka. Siapa lagi kalau bukan lio.

*flashback

Setelah kejadian yang mana dirinya memaki lia di depan banyak orang terutama floren, entah kenapa lio merasa dirinya keterlaluan kepada lia. Walaupun lio belum bisa bersikap baik pada lia, dan lio mengakui itu, tapi dirinya sendiri tidak akan melanggar perintah orang tuanya, termasuk mengungkit siapa lia. Dan kali ini lio merasa dirinya sudah di liar batas, pertama sudah melanggar perintah orang tuanya dan kedua ia melakukan itu di depan banyak orang terutama kekasihnya.

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang