Part 30

1.3K 121 2
                                    

Weekend ini lia berencana mengajak ayana main kerumahnya. Sekalin lia ingin mengenalkan ayana kepada keluarganya. Lia sempat iba hati melihat saudara seayah beda ibu nya ini, tidak pernah merasakan hangat nya sebuah keluarga yang utuh. Lia juga mengatakan kepada ayana untuk menganggap keluarga lia sebagai keluarga ayana juga.

"Lia mau kemana lari lari? Nanti jatuh dek" peringat adrian yang berpapasan dengan lia di tangga saat menaiki anak tangga.

"Mau jemput ayana bang. Ayana sudah sampai di depan" teriak lia

"Lia tunggu" dibelakang tenyata ada lio yang mengerjar lia.

"Lio jangan lari lari nanti jatuh lio" teriak adrian kepada lio yang sudah sampai lantai bawah

"Siap abang, sorryy" balas lio dengan teriakan.

"Aja aja ada ini anak berdua" cicit adrian melanjutkan langkahnya menuju kamar.

"Hai ay.." sapa lia melihat ayan yang sudah menunggu di depan teras rumah narendra.

"Hai liaa... hai lio" ayana yang melihat lio berdiri di belakang lia menyapa lio terlebih dahulu.

"Hai" jawab lio singkat

"Ayan siapa kesini?" Tanya lia

"Tadi ayah yang anter lia, maaf ayah gabisa singgah karen ada urusan katanya" lia yang celingak celinguk akhirnya mengangguk paham.

"Yaudah ayo masuk" lia menuntun tangan ayana untuk masuk kedalam. Lio mengekori kedua perempuan itu.

Saat sudah sampai di depan kamar lia dan membuka pintu. Lio tertahan saat lia berdiri di depannya.
"Lio mau kemana?" Tanya lia

"Masuk lah lia, lio kan mau ikut main sama lia" jawab lio santai

"Iih lio engga ya, lia mau main sama ayana aja. Lio sana main sama abang sama ayden aja. Lia mau main sama ayana dulu" lia berusaha menahan tubuh lio yang memaksa ingin masuk.

"Ada apa lia?" Tanya ayana yang sedari tadi berdiri di belakang lia

"Ini lionya maksa mau masuk ay, kan kita mau girls time" ucap lia

"Gapapa lia, lio dibolehin aja masuk. Nanti kalau bosen juga paling keluar sendiri" usul ayana. Benar juga yang ayana katakan, palingan juga lio akan bosan.

"Yaudah deh, lio boleh masuk. Tapi gaboleh gangguin lia sam ayana ya" lia mengulurkan jari kelingkingnya. "Janji dulu" ucapnya

Lio menautkan juga jari kelingking nya pada lia "janji cantik" Lia yang dikatakan cantik, ayana yang tersenyum malu malu mendengar nya.

*

"Mama papa, abang, kenalin ini ayana" lia memperkenalkan ayana kepada keluarganya. Kecuali lio dan ayden yang memang mereka sudah kenal karena satu sekolah.

"Jadi ini yang namanya ayana.. cantik sekali kamu" puji manda.

"Berarti ayana ini juga saudara nya lia ya" tambah narendra. Lia dan ayana mengangguk setelah mereka saling pandang.

"Papa, lia bolehkan anggap ayana jadi saudara lia?"

"Boleh dong sayang, kenapa sekedar anggap? Ayana kan memang saudara lia karena satu ayah. Baik baik ya nak, yang akur aku sama saudara perempuannya"

"Terimakasi papa. Terimakasi mama... mm boleh ga kalau abang, lio dan ayden anggep ayana seperti lia saudara perempuan dirumah ini?"

"TIDAK" jawab adrian, lio, dan ayden secara bersamaan. Membuat keadaan diruangan itu mendadak jadi hening. Narendra dan manda saling pandang. Semua yang ada di sana saling pandang satu sama lain. Kecuali ayana yang menundukan kepalanya

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang