Part 43

889 92 3
                                    

"Cantik sekali mamiya, gasabar mau bawa dede tobeli ke sekolah ya?" Lio menguncir semua rambut lia. Lia duduk di depan meja rias nya.

"Papiyo juga ganteng sekali, iya kan de?" Lia mengusap usap perut. Ya sudah mulai membuncit walaupun masih sedikit.

Hari ini, hari pertama mereka kembali ke sekolah, lia dan lio sudah menduduki kelas 11, begitu juga ayden yang kini sudah satu sekolah lagi dengan lia dan lio. Duduk di bangku kelas 10.

"Dede nanti di sekolah jangan bikin mamiya mual mual ya sayang... setelah papiyo ga mual mual, sekarang jadi pindah ke mamiya.. sayang nanti kalau muah langsung telvon aku oke?"

"Iya lio, lio udah berulang kali loh bilangin nya. Lia inget kok, lagian nanti juga ada ayana yang bakal jagain lia, lio gausah khawatir ya" sudah dari tadi malam lio mengingatkan kepada lia perihal ini, sampai lia bosan mendengarnya.

Setelah kemarin lio yang merasakan mual, kini berbalik, lia kembali muntah muntah karena mual. Padahal sebentar lagi mereka akan kembali masuk kesekolah. Sesuai kesepakatan di awal, lia hanya akan sekolah sampai perubahan fisik lia berubah atau sampai kandungan nya berusia 3-4 bulan.

"Oke sudah selesai.. mamiy cantik sekali" puji lio lagi, mungkin selama menikah ini apalagi semenjak lia hamil, lio jadi lebih serinh memuji lia.

"Iya dong sama mama kan yang paling cantik di rumah ini, nanti kalo dede tobeli nya perempuan jadi kita bertiga yang paling cantik dirumah ini, iya kan lio?"

"Iya sayang, bener. Udah selesai? Kita turun kebawah yuk" ajak lio.

Satu tangan lio di gunakan sebagai pegangan tangan lia, dan satu tangannya lagi ia gunakan untuk membawa tas sekolah lia. Tas sekolah lio sudah ia sandang di bahu nya sendiri. Seperti biasa sebelum memulai aktifits hari ini, mereka akan mengawali dengan sarapan bersama.

"Pagi mama cantik, pagi papa yang ganteng" sapa lia saat baru saja sampai di ruang makan.

"Pagi sayang, pagi dede tobeli" jawab manda dan narendra secara bersamaan

Sapa menyapa sperti ini sudah menjadi rutinitas dan kebiasaan bagi mereka.

"Wahhh mamiya cantik sekali hari ini, mau bawa dede tobeli ke sekolah ya?" Tanya ayden, sama seperti lio. Ayden juga memuji lia pagi ini.

"Iya yah, makim cantik kaya mama.. kayanya ditambah karna ada dede tobeli deh dek" tambah adrian yang juga memperhatikan lia.

Lia yang di puji keluarganya dibuat senyum senyum malu. Apa iya ia secantik itu? Ya pastilah, semua perempuan di dunia ini pasti cantik, kalau ganteng berarti cowo namanya.

"Terimakasi ayden abang, liat dong mama nya lia, kan cantik banget mangkanya lia juga cantik. Iya kan lio?"

"Iya sayang iya, ini makan sarapan nya" jawab lio sambil menyuapkan buah strawberry ke mulut lia. Dengan senang hati lia menerimanya.

Pagi ini lio meminta lia untuk tidak membuatkannya sarapan, karna lio sendiri yang akan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan lia. Mengingat seharian kemarin tubuh lia lemas karna keseringan muntah muntah.

"Lio" panggil narendra

"Iya papa, kenapa pa?" Jawab lio sambil terus menyuapkan sarapan untuk lia, tidak hanya lio yang kini menyimak narendra, tetapi semuanya.

Narendra mengeluarkan satu benda dari saku jas bagian dalam nya. Benda itu langsung narendra taruh di atas meja. Tepat di hadapan lio.

"Mulai sekarang lio sekolah dan kemana mana sama lia pake ini ya nak. Motor nya di simpen dulu, nanti dipake kalau seperlunya aja" narendra memberikan satu buah kunci mobil untuk lio. Mengingat lio yang kesekolah memakai motor dan begitu juga lia yang dibonceng oleh lio. Tapi jika melihat kondisi lia yang kini tengah hamil, tak mungkin narendra akan memberikan izin lio membawa lia dengan motor.

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang