Part 40

1.1K 108 5
                                    

Berkat pertolongan pertama dari papiyo alias lio. Pagi ini, suhu tubuh mamiya alias lia sudah kembali normal.

Lia sedikit kaget saat melihat keadaan dirinya yang tidak menggunakan baju dan sedang dalam pelukan lio yang sama tidak menggunakam baju. Lia juga merasakan polos di bagian bawah nya, hanya ditutupi bra dan uderwear saja.

"Lio ga bangunin lia kalau mau main? Ihhh kenapa ga ajak ajak sih" kesal lia. Pikir nya lio sudah bermain dengan lia saat lia tertidur.

Padahal lia sudah sering mengajak tetapi lio selalu menolak alasannya karna kehamilan lia yang masih baru, tapi sekarang malah lio sendiri yang melakukannya tanpa mengajak ngajak lia.

Lia langsung melepaskan tangan lio yang memeluk perut lia. Lia menghentakan tangan lio cukup keras mmebuat lio tersentak kaget.

"Sayang? Kenapa? Ada apa? Mana yang sakit sayang?" Tanya lio dengan suara serak nya dibaluti kepanikan.

"Ga ada yang sakit lio, tapi lia kesel sama lio" lia menggeser tubuhnya agar tidak terlalu dekat lagi dengan lio.

"Kok di geser? Lia kesel kenapa sama lio? Lio ada salah apa?" Tanya lio kebingungan.

"Kenapa lio ga bangunin lia kalau mau main? Kenapa main sendiri? Lia kan juga mau ikut, lio egois" ucap lia kesal lalu membalikan tubuhnya membelakangi lio.

Memang semenjak dikabarkan hami. Lio merasakan perubahan lia yang sekarang lebih agresif, terkadang lio berfikir ia seperti tidak melihat lia yang pendiam dan lugu.

"Sayang, lio ga main loh. Mamiya lupa? Semalam habis ngapanin? Lia minta mandi malem malem kan? Setelah iti tiba tiba badan lia panas banget, lio sampe khawatir, terus panggil mama sama papa"

"Tapi sekarang kenapa lia ga pake baju?" Tanya lia masih tak percaya.

"Lia inget ga? Kalau kita demam badan nya panas tinggi, mama selalu peluk terus baju nya di buka kan. Biar panas nya turun, lia ga main sayang.. lio disuruh mama kaya gitu biar panas badan lia turun"

Dijelaskan seperti itu baru lia ingat apa yang sudah ia lakukan semalam. Lia melipat bibirnya, malu, karna sudah menuduh lio.

"Percaya kan?" Tanya lio, lia menganggu.

Lio kembali menarik tubuh lia agar mendekat dengannya. "Jangan jauh jauh sayang"

"Lio jangan tidur lagi, ayo bangun. Lia mau lapar mau makan strawberry" ucap lia dalam dekapan lip, karna lio kembali memeluk lia walaupun suhu badan lia sudah kembali normal.

"Aduh aduh aduh... mamiya lapar ya? Sebentar ya, lia cuci muka dulu gosok gigi. Lio ambil sarapan kebawah dulu, inget jangan mandi lagi. Semalam lia udah mandi kan"

"Okey papiyo... lia mau strawberry yang banyak yah papiyo" pinta lia.

Lio mengangguk dengan senyum nya, apapun yang lia minta pasti akan lio berikan. Sebelum turun lio kembali memakai pakaian yang sengaja ia lepas tadi malam.

"Dedek tobeli sama mamiya tunggu sebentar ya, papiyo ambil sarapan kebawah dulu"

"Okeyy papiyo, bawa tobeli yang banyak papiyoo... love you" ucap lia dengan suara ala anak kecil.

"Love you more sayang sayang papiyo"

"Dede tobeli masih lama yang keluarnya? Mamiya udah gasabar main sama dede tobeli" lia mengusap usap perutnya yang masih rata itu, beraharap bisa cepat membesar dan dede tobeli bisa cepat keluar.

*

"Loh bang lio sendiri? Kak lia mana?" Tanya ayden yang sudah duduk di kursi nya. Disana juga sudah ada narendra manda dan adrian. Seperti biasa rutinitas keluarga itu sarapan bersama.

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang