Part 13

1.4K 147 29
                                    

Jika anak anak lain tak sabar menunggu hari pertama sekolah, berbeda dengan lio yang rasa nya seminggu kedepan ingin dirumah saja, karena hukuman mereka akan dimulai besok di hari pertama mereka masuk sekolah.

Ayden kini duduk dibangku kelas  3 smp dan lia lio duduk dibangku 1 sma, untungnya sekolah mereka berada di satu lingkungan. Karena sekolah itu bersatu dengan sd,smp, dan sma. Lain hal nya pada lia, yang bersemangat menyambut hari esok, hari pertama ia menjadi remaja SMA.

Setelah kenyiapkan segala keperluan untuk hati pertama sekolahnya besok, lia memutuskan untuk menghampiri lio dan ayden ke kamarnya masing-masing. Lia ingin memastikan jika kedua saudara nya itu melakukan hal yang sama dengan dirinya, menyiapkan keperluan untuk besok,

*tok tok tok

"Lioo? Lia boleh masuk?" Panggil lia setelah mengetuk pintu kamar lio

"Masuk lia" teriak sipemilik kamar dari dalam.

Setelah mendapatkan izin dari lio untuk masuk, perlahan lia membuka pintu kamar lio dan mengintip sedikit, melihat keadaan di dalam kamar lio. "Haii" sapa lia pada lio yang tengah membaringkan tubuh nya di atas kasur.

Lia berjalan memasuki kamar lio setelah menutup pintu kembali. "Lio udah siapin perlengkapan buat besok? Mana? Lia mau liat boleh?" Tanya lia sambil menelisik kamar lio yang masih rapi, bahkan meja belajar lio tidak ada tas maupun buku buku di sana.

"Lio?" Panggil lia lagi karena lio tak kunjung menjawab pertanyaannya

"Lia sini" lio menepuk sisi kasur yang kosong, memintanlia untuk berbaring di sampingnya. Meliht lio yang menyuruhnya untuk ikut berbaring, lia langsung menurutinya. Tubuh lia sudah yang rebahkan tepat di samping lio, dengan lio yang langsung memberikan lengan nya sebagai bantalan untuk lia. Padahal disana pasti ada bantal.

"Lio belum nyiapin perlengekapan sekolah?" Tanya lia ikut menatap langit langit kamar lio.

Lio menggelengkan kepalanya "besok hari pertama kita jalanin hukuman dari papa li, lio males kesekolah besok. Lio mau dirumah aja"

"Lio kok gitu? Kan lia juga dihukum papa, ada lia sama ayden yang nemenin lio di hukum"

"Kenapasih lia ikut ikutan? Harusnya cuma lio yang dihukum"

"Lia ga akan biarin lio di hukum sendirian lio" lia memiringkan tubuhnya menghadap lio masih dengan lengan lio sebagai bantalannya "sekolah ya besok, masa lia harus berangkat sendiri ke sekolah. Lio tega"

"Siapa suruh ikut ikut di hukum" ucap lio ikut memiringkan tubuhnya menghadap lia.

Mendengar kalimat itu membuat lia memanyunkan bibirnya "yaudah biar lia selesaiin hukumannya sendiri" tubuh lia di tarik oleh lio saat lia hendak bangkit dari rebahannya. "AAAAAA"

"Mau kemana?"

"Mau ke kamar, awas. Lepasin lia" lio semakin menahan tubuh lia yang terjatuh di atas tubuh lio

"Gaboleh, disini aja"

"Gamau, lio udah jahat lagi sama lia. Lepasin ih" percuma. Percuma saja lia mengeluarkan segala tenaga nya untuk lepas dari kukungan lio, tenaga lio lebih kuat dari lia

"Maaf lia, lio cuma becanda. Maaf ya cantik" dengan satu tangan yang mengukung tubuh lia, dan satu nya lagi mengusap pipi lia lembut. Mata mereka bertemu, walaupun hubungan mereka sudah sangat baik, tapi setiap perlakuan manis dari lio selalu membuat jantung lia tidak aman, dan untuk pertama kalinya jarak mereka sedekat ini, bahkan lia dapat merasakan irama hembusan nafas lio.

Tangan lio yang masih berada di pipi chuby lia tak henti hentinya mengelus pipi lia, lia seperti terhipnotis hingga memejamkan matanya menikmati usapan lembut dari tangan lio di pipinya. Saat lia membuka mata, dapat lia lihat wajah lio hanya berjarak beberapa senti dari wajah lia.

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang