Part 15

1.5K 140 10
                                    

"HUUUUUH" lia,lio dan ayden sama sama mendengus dan menghempaskan badan mereka di atas kasur milik lia.

Untuk pertama kalinya mereka pulang sekolah menggunakan transportasi umum. Mereka tidak expect jika akan secape ini pulang menggunakan angkutan umum, dari menunggu transportasi yang lama, sempit sempitan, bahkan harus berjalan kaki lagi dari halte kerumah mereka. Perasaan dulu mereka kesekolah menaiki sepeda tidak secape ini pikirnya masing masing.

"Ternyata cape juga ya naik transportasi umum, mending papa ngehukum pake sepeda aja" keluh lio

"Yaa siapa suruh lo pacaran, udah tau resiko nya ketahuan jadi gausah ngeluh ngeluh sekarang. Yang cape gacuma lo doang, gue lia juga cape tapi kita ga ngeluh" jawab ayden

"Gue cuma ngungkapin pendapat gue ya, lo kenapa marah marah mulu sih"

"Gimana ga marah, bisa bisa nya lo lupain lia tadi dan malah asikan ngobrol sama nenek sihir itu"

"Gue ga asikan ngobrol yaa, lo ga liat semarah apa gue sama itu manusia, bisa bisanya ngunciin lia di toilet untung ada ayana yang kasi tau gue"

*flashback
lio langsung menuju kelas lia saat bel berbunyi pertanda sekolah hari ini berakhir, lio tak ingin membuat lia menunggu ditambah lio tak ingin lia diganggu oleh floren. Mengingat saat hendak pulang tadi lio melihat floren sudah keluar kelas terlebih dahulu.

Ternyata di depan kelas nya lia sudah lebih dulu menanti lio. Senyum lio mengembang saat melihat lia berdiri dan melihat ke arahnya sambil melambaikan tangan kepada lio.

"Lio telat ya jemput lia?" Tanya lio

"Engga lio, kelas lia aja yang lebih dulu keluar" jawab lia

"Yaudah ayo balik" lia menahan tangannya yang lio ggenggam. "Kenapa lia? Ada yang tinggal?"

"Lio duluan kedepan yah, lia mau ketoilet dulu"

"Yaudah ayo lio temenin" lagi lagi lia menahan tangan lio

"Lio tunggu di depan aja ya, lia janji ga akan lama. Nanti ayden gatau kalau kita ketoilet, kan hp di sita papa"

"Yaudah, janji langsung susul lio ke depan oke. Lia hati hati" setelah mengusap lembut kepala lia, lio pergi meninggalkan lia, begitu juga lia langsung menuju toilet

"Langsung ke toilet" ucap seseorang tak jauh dari sana

Setelah selesai dengan tujuan nya ke toilet, lia yang hendak keluar terhalang karena pintu bilik yang ia gunakan tidak dapat di buka.

"Eh kok gabisa dibuka?" Lia mencoba membuka pintu itu sambil menggedor gedor siapa tau ada seseorang di depan sana bisa membantu membukakan pintu untuk lia "tolong..... bisa tolong bukain pintu nya ga? Lia gabisa buka dari dalem" teriak lia mulai panik karena masih tidak bisa membukanya

Seiring dengan teriakannya lia mendengar suara tawa seseorang di depan pintu nya "siapapun diluar tolonh, tolong lia buka pintu nya" teriak lia

"Enak aja main buka, gue hang ngunciin lo kenapa gue yang bukain, buka sendiri lah hahahaha" floren tertawa dengan beberapa antek anteknya merasa puas karna sudah mengerjai lia

Lia kini tau siapa yang sudah membuat pintu ini tidak bisa dibuka, floren yang menguncinya dari luar.

"Selamat bermalam disini ya anak pembantu, tempat yang paling cocok buat lo itu yaa disini bukan disamping lio apalagi dirumah mewah lio" ucap floren disertai dengan gelak dengan antek antek nya

"Floren tolong buka pintunya, tolong floren, lia harus keluar floren, tolong buka pintunya" sekuat apapun lia berteriak floren tidak akan mau membukaan pintu itu untuk lia

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang