Part 3

1.3K 129 15
                                    

Manda dan narendra tidak masalah jika anak mereka sudah bisa merasakan jatuh cinta, merasa sayang sesama manusia terlebih kepada lawan jenis karena itu normal. Tapi untuk umur yang masih dibilang baru menginjak remaja ini, manda dan narendra menasehati anak anak mereka sebisa mungkin untuk tidak berpacaran terlebih dahulu, karena akan mengganggu proses belajar mereka. Pada awalnya semua anak mereka menyetujui, tapi kini tidak untuk lio entah mungkin lio lupa atau sengaja karena sudah terlanjur jatuh cinta pada floren yang membuat mereka kini mempunyai hubungan specialnyang disebut 'pacaran'

"Ayden, mama papa nanti marah ga ya kalau tau lio pacaran?" Tanya lia kepada ayden, mereka tengah duduk bersama di taman belakang

"Bisa jadi marah bisa jadi engga, kamu tau sendiri mama papa itu gasuka marah marah, mereka itu cuma tegas sama anak-anak nya lia. Kenapa? Lia takut lio dimarahin?" Tanya ayden

Lia mengangguk "lio udah terlalu sering kena tegur sama papa ayden, lia kasian, selama ini lio ditegur karna lia, tapi kalau sekarang lio bakal ditegur lagi karna pacaran, lia sedih, emang ayden gasedih kalau lio dimarahin terus terusan sama papa?"

"Lio di tegur mama papa ya karena ulah nya sendiri lia, kalau ga digituin lio bakal seenaknya. Lia gausah sedih, kalau lia ga mau lio dimarahin kita cukup diem aja soal lio yang pacaran, oke? Dengan begitu mama papa ga akan tau dan ga akan marahin lio"

"Tapi kalau mama papa tau gimana ayden?"

"Bawel banget sih kamu, ayden udah bilang gausah ember masih aja nanya, semakin kamu ember kaya gitu mama papa semakin tau" bukan ayden, melainkan lio yang baru saja menghampiri mereka, entah sejak kapan ada lio sepertinya lio mendengar semua obrolan lia dan ayden

"Yo bisa kan ngomong baik baik ke lia, lia cuma khawatir sama lo, dia gamau lo dimarahin mama papa karna lo pacaran"peringat ayden, ayden walaupun paling bungsu tapi dewasa yah

"Ck, kalau aja ga di bahas dirumah terus terusan ya mama papa ga bakal tau, dia dulu kan yang mulai bahas soal itu" ucap lio tak ingin kalah

"Batu banget sih lo, apa susahnya si ngomong baik baik, and say thankyou karna ada yang peduli sama lo" ucap ayden lagi, lia segera mengelus lengan ayden memperingati agar ayden tidak ikut emosi

"Dia bukan peduli itu, tapi dia sok perhatian biar di lihat baik sama keluarga, dasar anak...."

"Maaf lio, lia yang salah. Lia ga akan bahas itu lagi, ayden, lio, lia masuk dulu yaa" lia memotong ucapan lio sebelum lio menyelesaikan ucapannya, lia tau apa yang akan di ucapkan lio. Lia tak mau jika ayden sampai mendengar mereka akan ribut malam itu juga, lia lebih memilih mengalah dan pergi dari sana

"Berubah kek jadi cowo, ga gentle banget lo jadi cowo kalau jadiin saudara perempuan lo sendiri musuh" setelah mengatakan itu ayden ikut berlalu meninggalkan lio.

***

"Pagi mama ku yang paling cantik" sapa lia memeluk manda dari belakang saat manda tengah sibuk menyiapi bekalmuntuk anak anak dan suaminya

"Aduh kaget mama, mama kira siapa tau"

"Siapa ma? Papa ya? Cieeeee mama" goda lia, lia memang tipe anak yang membawa kebahagiaan untuk orang orang terutama manda dan narendra, ayden dan adrian. Sayang nya lio engga ya, rugi banget gasi si lio ini

"Lia bantu ya mah" lia ikut membantu manda menyiapkan bekal untuk mereka bawa

"Lia, mama minta tolong nanti bekal lio di bawain ya sayang" pinta manda

"Loh kenapa ma? Lio emang nya kemana ma?" Tanya lia, bukan lia tak mau memberikan bekalmini pada lio, tapi selama disekolah dari awal masuk SMP mereka hampir tidak pernah berinteraksi sama sekali, lia hanya berinteraksi dan bahkan sempat di kira berpacaran dengan ayden. Untung saja ayden cepat speak up waktu itu, karna banyak yang membully lia memiliki hubungan dengan adik kelas.

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang