Part 49

939 84 5
                                    

Untuk pertama kalinya adrian memberanikam diri membawa bunga kerumahnya, untuk berkenalan dengan kedua orang tua serta adik adiknya.

Kebetulan weekend ini keluarga narendra tidak memiliki aktifitas diluar rumah. Sengaja, karna ingin menghabiskan waktu dirumah bersama keluarga. Apalagi semenjak ayan disana, mereka ikut fokus dengan menghibur ayana.

"Rumah aku juga sama besarnya kaya rumah kamu, tapi kenapa rasanya disini nyaman dan adem sekalinya" celetuk bunga, sembari berjalan memasuki rumah adrian. Dengan adrian yang berjalan terlebih dahulu.

"Ga ada rumah yang ga nyaman dan adem bunga. Rumah tempat kita pulang, dan itu sudah pasti tempat yang paling nyaman"

"Semoga rumah aku juga bisa jadi tempat aku pulang kaya yang kamu bilang ian"

Entah apa maksud bunga. Yang pasti, adrian ikut mengaminkan doa dan harapan bunga.

"Mama papa, hallo adek adek abang, abang dateng nih"

"Abaaaaang" teriakan dari ketiga adik adik adrian. berlari kecil menghampiri adrian. Memeluk kaka laki laki nya itu.

"Aduh aduh aduh, abang baru ninggalin beberapa jam loh. Kaya udah ga ketemu bertahun tahun" adrian membalas pelukan ketiga adiknya itu.

"Eh jangan kenceng kenceng, nanti dede tobelinya kegencet" lio yang sadar menarik pelan lia dari pelukan mereka.

"Maaf ya sayang, tapi nanti dede nya kegencet"

"Oo oya lia lupa hehe, terimakasi yaa lio"

"Lia lio ayden, itu ayana nya ditinggal?" Manda mengingatkan anak anak nya barang kali lup kalau mereka kini memiliki satu anggota keluarga lagi.

"Ya ampun, ayana... maaaf ayana" yap, kini ketiga anak remaja itu kembali menghampiri ayan yang sedari tadi berdiri dari jauh.

Tidak, ayana tidak cemburu sama sekali. Bahkan merasa beruntung bisa ada di tengah tengah keluarga sehangat ini.

"Jadi bawa temen abang kesini nak?" Tanya manda yang tadi sudah menghampiri adrian.

Adrian menoleh kebelakang. Teman yang dimaksud manda ternyata masih berdiri jauh di belakang nya. Tepatnya di pintu masuk taman belakang.

"Jadi ma.. tapi malah berdiri disana tuh" ucap adrian menunjukan keberadaan bunga.

"Abang ih, masa temennya di tinggal tinggal gitu. Dia juga pasti malu lah main masuk masuk aja. Jemput sana, nakal yaa"

Adrian hanya cengengesan di marahi seperti itu oleh manda. Ia kembali menjemput bunga yang tempat bunga berdiri saat ini.

"Kenapa berdiri disini? Ayo masuk, mama papa sama adek adek aku ada di taman"

"Iya ian, aku liat kok. Aku juga liat, pelukan sambutan dari adek adek kamu. Mereka lucu lucu sekali"

"Memang adek adek aku lucu bung. Aku ga bohong kan selama ini. Jadi ayok masuk, kenalan sama mereka dan mama papa juga"

Bunga mengangguk setuju. Dan ikut masuk bersama adrian. Kali ini adrian tidak lagi jalan duluan. Adrian berjalan berdampingan dengan bunga.

"Mama papa, ini temen abang namanya bunga"

"Bung, ini mama aku, dan ini papa aku"

"Siang om, tante" dengan sopan bunga menyapa kedua orang tua adrian, tak lupa dengan menyalami mereka.

"Siang nak. Siapa namanya? Bunga?" Tanya narendra

"Iya om bunga alicia, panggilannya bunga"

"Ayo nak bunga, gabung. Anggap rumah sendiri saja ya, kita disini semuanya keluarga, jadi dibawa enjoy aja"

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang