Part 50

1.1K 93 8
                                    

Ditengah tengah jam pelajaran berlangsung. Lio mendapatkan kabar melalui pesan dari ayana. Jika menunggu jam istirahat, masih ada satu setengah jam lagi, dan itu akan memakan waktu yang cukup lama.

Lio mengangkat tangannya kepada guru yang berdiri di depan, sedang menerangkan meteri pelajaran.

"Kenapa lio? Ada pertanyaan?"

"Buk, lio izin ke toilet sebentar ya buk"

Guru yang ada di depan sana melirik jam dinding "sebentar lagi kita istirahat. Ditahan dulu saja, ibuk sebentar lagi akan memberikan tugas"

"Buk tapi lio udah kebelet ga tahan buk, masih lama istirahat nya"

"Lio, kalau tidak mau menuruti aturan ibuk. Tidak usah masuk kelas ibuk lagi"

"Oke buk, gapapa, lio  bisa ganti kelas kok nanti. Daripada harus dapat penyakit karna menahan pipis" tanpa menunggu jawaban sang gurur. Lio langsung bangkit dan berlari keluar kelas menuju toilet perempuan.

Karena masih di jam pelajaran. Sudah pasto lingkungna sekolah sepi, begitu juga dengan toilet.

"Ayana?" Lio sedikit berteriak di depan pintu toilet perempuan.

Tak lama ayana keluar sendirian dari dalam toilet.

"Kenapa? Ada apa?"

"Kamu masuk aja, biar aku yang jagain di depan" pinta ayana. Tanpa menunggu lagi, lio langsung masuk kedalam toilet perempuan.

"Sayanh? Kenapa?" Tanya lio panik karna kini lia sudah terduduk di atas kloset.

"Lio... hikss..." entah sejak kapan lia menangis, hingga kini wajah nya sudah memerah dan sembab.

"Sayang, ya ampun, kenapa? Bilang sama lio siapa yang jahatin lia?" Lio mengusap air mata lia yang tak kunjung berhenti keluar

Lia menggeleng. Ia menangis bukan karna ada yang menjahati nya "badan lia sakit semua.. pinggang lia sakit.. lia gakuat... hikss"

Jangankan lio, mungkin jika ketiga laki laki lainnya melihat lia yang menangis seperti ini pasti tidak akan tega dan sampai hati melihatnya.

Lio langsung mengubah posisi mereka. Kini lio yang sudah duduk di atas kloset, dengan lia yang kini duduk di atas pangkuan lio. duduk menyamping.

"Yang mana yang sakit sayang?"

"Pinggangnya... hiks" ucap lia dengan isak tangis nya.

"Sssttt...jangan nangis lagi yaa... lio usapin sampe ga sakit lagi"

Kini lia sudah mengalunglam tangannya di leher lio. Kepalanya sudah bersandar di bahu lio.

"Perut nya juga diusapin,lio"

"Iya sayang"

"Sayang kita pulang sekarang yuk? Lia istirahat dirumah aja ya? Kalau masih nunggu jam pulanh, masih lama sayang"

"Lia mau sama lio" masih terdengar isak isakan kecil di sana.

"Tapi kan lio masih harus sekolah sayang, ada beberapa tugas yang mau dibikin nanti. Lio minta abang atau papa jemput lia ya sayang?"

Lia menggeleng. Ia tetap ingin pulanh bersama lio. Dirumah bersama lio.

"Gamau" rengek lia.

"Sayang.. kan lia sendiri yang minta buat lio gaboleh bolos sekolah nya?"

"Lia mau sama lio aja. Lia gamau pulang, lia mau disekolah sama lio"

"Sayang.. jangan gitu dong. Lio gabisa liat lia kesakitan kaya gini. Dirumah lia bisa di temenin sama sus sama mama sayang"

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang