Part 6

1.3K 127 11
                                    

"Pak pak berenti pak" teriak manda kepada sang sopir

"Kenapa mah? Kenapa disuruh berenti?" Tanya narendra

"Pah itu lia pah, lia anak kita" tunjuk manda melihat anak perempuan yang berjalan sendirian di tepi jalan. Narendra mengikuti arah yang di tunjuk oleh manda. Iya benar, itu memang alisha. Manda langsung turun dari mobil, begitupun narendra

"Liaaaaaa" teriak manda sembari berkari kecil mendekati lia yang terus berjalan perlahan. "Liaaa, berentii nak" teriak narendra yang ikut mengejar lia

Lia yang merasa dirinya dipanggil pun menoleh kebelakang, smaar smaar lia melihat sosok kedua orang tua angkatnya yang sangat lia sayangi "mama? Papa?" Ucap lia lirih

"Liaa, lia ngapain disini nak? Kenapa bisa diluar jam segini sayang" ucap manda yang langsung memeluk lia.

"Mama" panggil lia dengan suara yang bergetar. Manda langsung melepas pelukannya saat mendengar suara lia yang tak biasa

"Ayoo kita ke mobil dulu sayang" ucap narendra merangkul kedua wanita kesayangannya, istri dan anak perempuannya

Didalam mobil, manda masih setia memeluk lia yang tertunduk, hingga suara narendra membuat lia mengangkat kepalanya "lia anak papa, kenapa lia bisa ada disini jam segini nak?" Tanya narendra. Lia menatap wajah laki-laki yang sudah ia anggap papa kandung sendiri

"Lia... liaa kangen ibuk paa" mendengar perkataan lia, narendra baru sadar jika mereka sedang dalam kawasan tempat pemakaman umum. Yaa setelah berseteru dengan lio tadi, dan lio mengatakan lia tak boleh tidur dikamarnya, lia memutuskan untuk pergi ke makam ibuk kandungnya padahal hari sudah menunjukan pukul 9 malam.

Setiap sedih, tempat satu satunya lia mencurahkan isi hatinya adalah makam alm.ibuknya, dan setiap kesedihan lia selama ini berasal dari lio. Tapi sayangnya, selama itu juga lia tidak bisa membenci lio seperti lio membenci lia. Dan tidak ada yang tau selain ayden jika lia memang sering ke makam sang ibuk, hanya saja ayden tidak tau alasan lia ke makam sang ibuk.

"Lia, lia boleh ketempat ibuk kalau lia kangen ibuk, tapi jangan malam malam seperti ini nak, sendirian pula. Papa gakut terjadi apa apa sama anak perempuan papa satu satunya, tolong ya nak untuk tidak mengulang lagi, papa benar benar jantungan liat anak papa jalan sendirian ditempat sesepi ini semalam ini" ucap narendra panjang lebar.

Lia benar benar tak bisa menahan air matanya setiap mendengar kalimat sayang dari narendra dan manda untuk dirinya. Lia sangat sangat bersyukur bisa memiliki keluarga sesempurna ini, tapi lia jadi ingat setiap kalimat lio yang selalu mengingatkan siapa lia.

"Lia minta maaf pa, ma. Lia ga akan ulangi lagi, lia sayang mama papa"

"Sini sama papa nak, maa gantian dong papa juga mau peluk anak papa" ucap narendra pada manda karena sedari manda tak melepas rangkulan nya dari lia.

"Iihh papa mah" manda membiarkan narendra mengambil alih lia darinya

"Ayo pak jalan, kita pulang kerumah" ucap narendra memeluk putri semata wayangnya. Memang bukan ayah kandung bagi lia, tapo setiap di dalam dekapan narendra lia selalu merasa nyaman dan aman, hingga selama perjalanan pulang lia tertidur di dalam dekapan narendra.

***
Sampai saat ini tak ada yang tau apa yang sudah terjadi hari itu antara lio dan lia. Untuk kesekian kalinya lia menjaga jarak dengan lio, pun tak ada anggota keluarga yang curiga karena biasanya memang lia dan lio jarang berbicara dan berinteraksi. Walaupun begitu tak ada yang berubah dari lio yang masih saja menjahili dan menjadikan lia bahan bulian di sekolah. Lio juga dengan terang terangan membully lia disekolah setelah hari dimana lio memaki maki lia tempo lalu. Tentunya tanpa sepengetahuan ayden.

Lia & Lio (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang