Dewa perang. Orang menyebutnya dengan panggilan demikian. Seorang pria gagah yang terlahir dari dua dewa dan dewi Agung di kayangan. Dewa perkasa yang akan melanjutkan dinasti selanjutnya. Tak heran jika orang-orang selalu mendambakan dirinya. Tapi...
Jaekhyung dengan gusar pergi ke dunia kayangan untuk mencari sang adik kedua. Dari kecil sampai akan menjadi ayah pria itu kasih saja berbuat ulah. Apalagi mencuri sebuah pusaka yang benar-benar sangat sakral.
"Sialan memang Bang Chan" gumam pria itu kesal. Padahal ada iblis yang harus dimusnahkan dengan benda itu. Sayangnya saat akan dipakai barangnya lenyap dari peradaban.
Jaekhyung tahu adiknya saat ini tak ada jadwal perang jadi mungkin pria itu ada di istananya bermalas-malasan. Entah kapan dia akan berubah, padahal si brengsek itu sudah menikah.
"Bang Chan!!" Teriaknya ketika menendang pintu ruangan sang adik. Sang pemilik yang kini berkutat dengan peta besar bersama asistennya langsung menoleh ke pintu dengan wajah kesal.
"Kau mengganggu fokus ku" katanya marah. Jaekhyung yang sudah terlalu kesal dan mendekat ke arah adik keduanya ini.
"Di mana belatinya? Ayo kembalikan aku tahu kau yang mengambilnya" kata Jaekhyung memanjangkan ususnya berusaha bersabar dengan tingkah laku dewa seperti Chan.
"Belati? Apa maksud mu?" Tanya pria itu nampak kebingungan.
"Belati pemusnah, aku harus memusnahkan iblis jahat yang sering berbuat ulah" katanya kesal. Chan menaikan salah satu alisnya bingung, untuk apa coba dia bermain dengan benda sakral itu. Belati yang memiliki kesaktian untuk membunuh siapapun termasuk iblis dan para dewa.
"Tidak ada, lagipula perang tidak boleh kan pakai itu" ucap Chan tak acuh. Jaekhyung menelan ludah mendengarnya, saat pergi ke tempat itu. Iblis yang menjaganya mengatakan bahwa yang mengambilnya adalah Chan. Karena ada rasa keganasan dan penuh dendam yang nampak dari auranya. Dari semua dewa di sini Chan lah yang memiliki sifat tersebut. Mengingat dia adalah seorang dewa perang.
"Apa benar Chan? Tapi belatinya tidak ada" katanya. Chan mengangguk.
"Astaga lalu siapa?" Tanya Jaekhyung panik. Jika belati itu disalahgunakan maka akan sangat berbahaya.
"Hai! Kita harus mencarinya, jangan sampai ada dewa atau dewi yang lenyap karena benda sakral itu" kata Jaekhyung pada adiknya.
_____
Senyuman jahatnya kini terlihat jelas setelah berhasil mencuri belati sakral ini di dunia bawah. Belati yang bisa melenyapkan dewa atau iblis terkuat di jagat raya ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bersiap-siaplah Lino, kau akan segera lenyap dari dunia ini. Siapapun tak akan aku biarkan memiliki Bang Chan" katanya dengan suara tawa penuh kemenangan. Pria polos dan lugu seperti Lino mungkin akan sangat mudah dilenyapkan.
_____
Lino kini ada di tempat yang tertulis dari surat yang diberikan oleh Chan. Jantungnya entah kenapa berdebar kencang, kira-kira apa yang akan suaminya ini akan katakan. Tempat ini adalah istana yang dulunya ditempati oleh Imsol, karena sang pemilik pindah ke lautan jadi suasana di sini sangat sepi.
"Apa Chan hanya ingin berbicara berdua?" Gumam Lino sembari mengusap perutnya yang semakin lama kian membuncit. Gerakan halus itu dapat Lino rasakan dengan sangat nyata.
Ketika mendengar suara langkah kaki dari belakang sana dirinya langsung berbalik. Bukan suaminya namun seorang wanita cantik kini ada di hadapannya. Lino sangat tahu siapa dia, dia adalah kekasih Chan. Liona.
"Hai Lino" ucapnya dengan sebuah senyuman. Lino berusaha untuk membalas senyumannya. Namun, dalam sepersekian detik sebuah lingkaran api melingkar di sekeliling mereka. Lino terbelakak dan langsung berusaha keluar dari lingkaran api itu.
"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Lino padanya. Wanita itu mendekat, mata Lino melihat wanita itu kini membawa sebuah belati hitam. Lino tahu benda itu apa karena beberapa waktu yang lalu Hana bercerita jika benda itu hilang dari neraka.
"Bang Chan ingin aku membunuh mu" katanya. Lino langsung menghindar ketika wanita itu berusaha untuk menikam dirinya. Tubuh Lino bergetar ketakutan sangat hebat, apalagi saat ini dia seperti dijebak dalam lingkaran api.
"Kau tidak akan bisa kabur dari ku, ajal mu sudah dekat" katanya dengan marah. Lino berusaha keras untuk menghindar ketika dia terus berusaha menikam dirinya. Sampai saat Lino terjatuh ke lantai, wanita itu langsung tersenyum puas.
Tangannya kini berusaha menikam tepat ke arah jantung Lino, namun entah tenaga dari mana sekuat tenaga Lino bisa menahan tangan wanita itu.
"Jangan bunuh aku hiks" kata Lino saking takutnya. Tapi entah keberanian dari mana Lino berusaha mengambil alih belati itu dari Liona. Perebutan belati keduanya lakukan. Tangan Lino sampai lecet terkena goresannya. Dia benar-benar tidak ingin mati hari ini, ketika dia lengah Lino menendang belati itu dengan kakinya hingga melayang ke udara.
Saat ini wanita itu agak terjatuh ke lantai, langsung saja Lino bangun berusaha pergi namun matanya terbelakak melihat belati itu justru bergerak secepat kilat menancap di leher wanita itu. Matanya sontak terbelakak dan tubuh Liona terkapar.
Lingkaran api yang mengelilingi mereka langsung padam. Wanita itu merintih kesakitan. Darah segar dapat Lino lihat terus mengalir keluar dari leher si wanita.
"To...tolong..... aku tidak mau mati" katanya menatap Lino. Lino sebenarnya ingin langsung kabur menjadi iba melihat pemandangan di depan ini. Tangan wanita itu berusaha menggapai gaun yang dipakai oleh Lino.
"Tolong" katanya. Lino yang memang adalah dewa yang baik tak tega melihat penderitaan dari wanita itu. Dia pun mendekat dan berusaha mencabut benda belati tersebut dari leher sang dewi. Tepat saat Lino mencabutnya wanita itu menghembuskan napas panjang dan menutup mata.
"Tidak!! Kau!!" Suara itu membuat Lino menoleh. Belati yang berlumuran darah di tangannya kini sampai jatuh. Chan dan Jaekhyung sangat terkejut. Apalagi Chan, pria itu seperti kesetanan sekarang.
"Beraninya kau" Teriak Chan berlari ke sana. Dirinya langsung memukul tubuh Lino hingga pria manis itu terjatuh. Tubuh Lino kian bergetar sangat hebat kembali.
"Aku akan membunuh mu Lino, kau memang sudah kurang ajar" kata Chan mengambil belati itu dan siap menikam istrinya. Namun dengan segera Jaekhyung menahan tangan Chan.
"Bodoh! Dia istri mu" Teriak Jaekhyung berusaha mengambil alih belati itu. Chan kalut, dia menangis saat itu juga.
"Liona! Ayo bangun!" Teriaknya. Lino masih syok, apalagi saat mendengar semuanya dari Liona bahwa dirinya datang untuk membunuh Lino suruhan dari Chan. Apa sebenci itu Chan padanya?
_____
Seluruh kayangan langsung gempar setelah mendengar seorang dewi dibinasakan oleh seorang dewa dengan belati pemusnah. Lino berusaha menjelaskan pada Chan tapi pria itu terus saja mengamuk dan ingin membunuhnya.
"Tidak mungkin Lino melakukannya, dia istri mu. Pasti ini akal-akalan mu saja" kata Jaekhyung yang berusaha membelanya. Pertengkaran kedua saudara itu pun membuat suasana menjadi keruh. Karena masih sangat keos raja dan ratu sementara tak memberikan pernyataan resmi.
"Lino aku tahu jika bukan kau yang malakukannya" ucap Hana berusaha menenangkan Lino. Lino hanya diam saja, mengingat Liona adalah seorang dewi yang disegani tak akan ada yang mungkin percaya padanya termasuk Chan.
"Sementara, kau jangan dulu mendekat ke hadapan Bang Chan. Dia sangat terpuruk karena kematian pacarnya" kata Hana padanya. Lino hanya mengangguk saja, tapi dalam hatinya dia merasa ada hal yang sangat mengganjal.