Dewa perang. Orang menyebutnya dengan panggilan demikian. Seorang pria gagah yang terlahir dari dua dewa dan dewi Agung di kayangan. Dewa perkasa yang akan melanjutkan dinasti selanjutnya. Tak heran jika orang-orang selalu mendambakan dirinya. Tapi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keduanya kini tengah bersantai sembari berpelukan menikmati kehangatan kolam. Kepingan kelopak bunga mawar merah yang berjatuhan dari pohonnya membuat suasana semakin romantis.
"Lino apa kau yakin?" Tanya Chan pada sang istri yang kini bersandar di dada bidang sang suami sembari menutup matanya. Chan menunduk untuk melihat wajah rupawan istrinya.
"Yakin, ayo selesaikan sebelum kita menjemput Aarick dan Arletha ke istana" ucapnya. Lino kini bangun kemudian berbalik menatap suaminya. Chan merasa sesak saat miliknya di duduk oleh Lino. Lino sudah sangat tahu suaminya ini selalu menahan hasratnya.
"Bang Chan kau mencintai aku kan?" Tanya Lino sembari memegang wajah Chan dengan seksual. Bibir tipisnya tak ragu meraup bibir Chan beberapa kali hingga membuat sang suami lemah.
"Iya sangat, aku sangat mencintaimu. Kau adalah kelemahan ku saat ini" katanya. Senyuman manis itu kini Chan dapatkan. Lino dengan nakalnya menggoyangkan bokongnya membuat pedang raksasa Chan semakin mengeras.
"Ayolah suami ku, jangan membuat ku menunggu. Kita tuntaskan berdua, tak ada banyak waktu" kata Lino menggoda. Lino versi binal ini sangat membuat Chan lemah. Pertahanan Chan benar-benar runtuh. Kini dirinya memegang tubuh si manis dan mengangkatnya sedikit untuk memasukan penisnya ke dalam.
"Anghhh!" Lino melengguh erotis ketika penis Chan menusuk dirinya. Chan semakin terangsang, dirinya kini membawa tubuh istrinya semakin dekat. Kedua bokong Lino ditarik hingga penis Chan mencapai ujung terdalam.
"Nguhhh lagi Chan ahh lagi" katanya dengan mulut menganga. Chan kini mulai menggerakan pinggulnya dan menekan bokong Lino berulangkali. Desahan keduanya memenuhi tempat itu. Jika dilakukan dalam air rasanya sangat nikmat.
"Ughhhh Chan ahh ya di sana aghh" Lino meremas kedua pundak Chan sembari merasakan tiap tusukan di dalamnya. Tubuh mereka bergerak dengan lembut hingga air di sana pun ikut bergerak.
"Ahhh ya ahh ini sangat nikmat ahh" desah Chan. Kini dia melepaskan bokong di manis hanya mempertahankan gerakan tubuhnya. Lino mendesah penuh nikmat sembari memejamkan matanya. Chan memeluk tubuh sang istri, mencium dadanya yang cantik sampai menghisap kedua puting Lino yang memang membesar karena menyusui.
"Nghhh ahhh Chan ahh" desahan Lino semakin brutal ketika gerakan Chan semakin cepat. Lino merasakan suaminya akan klimaks, karena itu dia refleks merekas penis Chan yang berada di dalamnya.
"Ahhh aku keluar" kata Chan terengah-engah sembari memeluk tubuh si manis.
Lino berbaring ke samping kolam sembari mengigit jemarinya. Sedangkan Chan ada di selangkangan Lino mengusap dan mencium perutnya yang rata. Perlahan tangan Lino memegang tangan Chan yang kini mengusapnpusarnya dengan seksual.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.