Karma - Chapter 21

161 20 1
                                    

Minho seperti mendapatkan kehidupan lamanya kembali. Pria manis itu kembali ke bar untuk melakukan pekerjaannya sebagai seorang penari tiang. Dengan pakaian seksi dan tubuhnya membuat pesona tersendiri. Minho sangat suka membuat orang tunduk padanya.

Kini dirinya sudah tak sadarkan diri, banyak sekali alkohol yang dia minum. Mulutnya kian menganga mendesah di pangkuan sosok lama yang sangat dia kenal. Pria kekar itu meremas bokong sintal Minho hanya menggunakan dalaman yang bahkan tak menutupi bagian bawahnya.

"Nghhhh ahhh Mark ini enak ahh" desahnya erotis menatap pria itu. Walaupun bayarannya tak sebanyak yang diberikan oleh Chan tapi saat bersama Mark dirinya merasa nyaman. Dia lebih memanusiakan Minho.

"Manis ahh kau darimana saja? Aku mencari mu ke mana-mana Minho" katanya memberikan ciuman brutal hingga membuat sang empu melengguh. Minho tak bisa tahan, dia sangat menikmatinya. Seminggu penuh dia istirahat karena kebejatan si maniak kaya nan tampan itu.

"Aku terjebak oleh uang sampai tubuh ku hancur" katanya kini mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu. Mark benar-benar terpesona melihat kecantikan pria yang satu ini. Wajah Minho benar-benar bak seorang dewa kayangan.

Matanya berbinar-binar, hidungnya mancung tak ada cela dan bibir tipisnya yang merona membuat wajah si manis itu sangat mempesona. Ketika akan melanjutkan ke hal yang lebih panas, seseorang menghampiri keduanya dengan tatapan marah.

"Rupanya kau di sini ya" kata pria itu. Minho tak peduli,  dia masih fokus menikmati remasan lembut oleh tangan Mark.

"Lee Minho pulang!" Katanya. Karena namanya di panggil membuat pria manis seksi itu menoleh ke belakang sayu dan agak kabur karena terlalu mabuk.

"Kau siapa hmmm? Jangan ganggu ! aku sedang bekerja" katanya tanpa peduli. Karena gemas dan kesal pria gagah itu kini menarik tubuh Minho dari pangkuan Mark.

"Hai! Apa yang kau lakukan?" Tanya Mark kesal, pria itu sampai berdiri melihat Minho dibopong seperti karung beras oleh pria asing ini. Dengan senyuman miringnya pria itu mengusap bokong Minho yang tak terbalut apapun.

"Dia istri ku" katanya. Mark menelan ludah melihat tatapan mengintimasi dari pria ini. Wajahnya terlihat sangat marah dan antagonis. Kenapa ada manusia semengerikan ini? Mark sampai membatu tak bisa berkutik.

Matanya hanya bisa melihat Minho yang dibawa pergi olehnya dari bar dalam keadaan mabuk.




______






Chan menaruh tubuh Minho yang setengah sadar itu ke ranjang mungil milik si manis. Karena sudah pernah ke sini, Chan memutuskan membawa pria ini pulang ke rumahnya.

"Aku tidak percaya aku melakukan ini, bisa-bisanya aku marah saat orang lain menyentuhnya" kata Chan sembari membuka semua pakaian si manis. Minho terdengar melengguh dan menggeliat. Matanya pun terpejam dan mulutnya menganga.

"Apa dia meminum obat perangsang?" Gumam Chan terkekeh. Minho adalah manusia aneh bin ajaib, tapi cukup manis akhir-akhir ini. Sebenarnya buka selera Chan, tapi dia suka saat Minho mendesah karena ulahnya.

🔞🔞


"Ahhh panas sekali ahh" desah Minho ketika tubuhnya panas. Tak ada sehelai kain yang menutupi tubuhnya saat ini. Chan semakin tertantang melihat bagaimana pria manis ini menggeliat seperti berusaha menggoda dirinya.

"Aku akan membantu mu" kata Chan kini membuka laki Minho dan menekuknya. Minho mendesah kuat saat Chan menjilat lubangnya sudah sangat basah. Lidah hangat dari Chan membuat Minho gila.

Pria itu sangat lihai mempermainkan Minho sampai membuat dirinya lemah. Mata sayu Minho menatap mata Chan yang kini ada di bawah sana. Chan dengan jelas melihat bagaimana erotisnya wajah Minho yang menedesah.

"Lakukan lagi" ucap Minho ketika Chan diam tak bergerak. Chan terkekeh kembali melakukannya hingga Minho menjeritkan rasa nikmat. Kedua tangan mungilnya meremas rambut hitam legam milik Chan dengan seksual membuat gairan Chan kian memuncak.

Wajah Chan kini terkena cairan sperma dari penis mungil si manis membuat Minho kembali melemparkan pandangannya pada Chan.

"Maaf ahh Tuan Chan, terlalu enak" katanya. Chan tersenyum, dia kini bangkit dan masuk ke kedua kaki Minho yang terbuka lebar. Tangan kanannya kini berusaha mengeluarkan penisnya yang sudah ereksi.

"Hmmmm ahhh hmmmm" Minho lumayan binal pada gagah ini. Satu persatu tangan Minho berusaha melepaskan kemeja yang dipakai oleh si tampan hingga tubuh kekar miliknya dapat dielus dengan mudah.

"Nghmmm" Minho membusungkan dadanya ketika merasakan penis Chan masuk ke dalam lubangnya. Gerakan cepat itu membuat Minho hilang kendali. Dia terus mendesah sembari meremas punggung Chan yang menggempur lubangnya tanpa ampun. Suara gesekan khas bercinta membuat suasana kian memanas.

"Anghhhh ahhhh ughhhh ahh hmmm" Minho mendesah penuh nikmat merasakan tiap hentakan kuat dari Chan. Entah sudah terbiasa atau bagaimana tapi permainan malam ini sangat nikmat.

"Percepat Tuan ahhh nikmat" kata Minho menatap wajah pria di atasnya. Chan mendekatkan wajahnya mencium bibir Minho sembari memberikan pria manis ini istirahat.

"Ayo sebut nama ku dulu dengan benar" kata Chan padanya. Minho mengalungkan kedua tangannya di leher sang dominan dengan tatapan menggodanya.

"Bang Chan ahh ayo puaskan aku" katanya. Chan mendengarnya langsung tersenyum, pria itu kini membenahi posisi mereka di mana Minho dia dudukan di pahanya. Gerakan erotis itu kembali dilakukan, bukan hanya Chan tapi Minho pun juga menggerakan bokongnya dengan binal.

Chan seperti hilang kendali, dia benar-benar hanyut dalam permainan panas mereka. Sedangkan Minho tak bisa berhenti mendesah tiap hentakan yang didapatkan oleh penis Chan.

"Aku mau keluar ahh" desah Chan yang kini kembali menidurkan tubuh Minho kembali dengan cepat. Minho merasakan genjotan Chan semakin kuat dan cepat. Dirinya berusaha keras meremas penis Chan dengan kuat di dalam sana.

"Ahhh ughhh ini nikmat ahh" katanya dengan gempuran kuat sampai saat dia merasakan cairan spermanya keluar memenuhi lubang milik si manis. Chan terengah-engah begitu juga dengan Minho.

Chan kini roboh ke pelukan di manis, dirinya mencium dada Minho dan menghirup aroma tubuh dari jalang satu ini.

"Sepertinya aku sudah gila" kata Chan tak berdaya, memori kelam muncul dalam kepalanya. Bagaimana dulu dia menyiksa istrinya yang tidak bersalah karena rasa benci dan sombongnya.

Tapi sepertinya perlahan karma yang disebutkan oleh Hana dan Jaekhyung datang menghampiri dirinya. Pria yang sangat dia benci kini entah kenapa masuk ke dalam dirinya. Perlahan mecabik-cabik hatinya yang keras dan dingin. Chan yang dulunya sangat tidak suka akan kehadirannya tapi kini dia merasa tidak rela jika ada jarak diantara mereka. Apalagi melihat orang lain menyentuhnya.









TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

KARMA [ Banginho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang