Karma - Chapter 19

173 16 0
                                    

"Kenapa tidak boleh pergi? Aku bosan di sini" kata Minho kesal saat pria itu terus mengawasi dirinya. Chan yang memang tidak punya pekerjaan lain sungguh puas membuat Minho kesal dan tersiksa.

"Lalu kau mau ke mana?" Tanya Chan menggoda Minho dengan mencolek perutnya yang buncit karena cairan sperma yang mungkin masih di dalam sana. Minho menatap tajam ke arahnya dengan menepis tangan nakal itu.

"Pulang. Aku tidak menerima klien saat siang hari" katanya. Chan mengangguk kini melipat kedua tangannya di depan dada.

"Jadi aku yang pertama?" Tanya Chan agak tersanjung. Chan kini fokus ke arah alis Minho yang bertaut menandakan sang empu agak tidak suka dengan ucapannya.

"Siapa bilang aku mau? Kau yang menahan ku di sini. Jika bukan karena uang aku tidak mau dengan mu" katanya. Chan berdecih mendengarnya. Manusia yang satu ini memang mulutnya agak kurang ajar.

"Benarkah? Asal kau tahu ya. Aku ini salah satu dewa agung yang paling berkuasa dan calon raja masa depan di kayangan. Jadi jangan macam-macam kau manusia mungil kecil dan jelek" kata Chan sembari mengejek Minho.

Minho tertawa mendengarnya, sungguh diluar akal sehat. Dia memang kaya tapi mungkin tengah gila. Mana ada dewa di masa modern seperti ini.

"Hai! Bangun kau! Ini sudah pagi. Jangan menghayal, apa aku perlu membawa mu ke rumah sakit jiwa Tuan?" Tanya si manis. Chan cukup menikmati pertengkarannya dengan iblis kecil ini. Mulut Minho sangatlah berani. Chan cukup salut.

"Baiklah ayo pergi. Pokoknya sesi kita belum berakhir" katanya. Minho hanya menatap pria itu dengan tatapan tajam. Chan pada akhirnya mengambil ponselnya di hadapan Minho.

"Berapa rekening mu. Aku akan kirimkan sekarang" katanya dengan santai. Minho menelan ludah lalu menyebutkannya dengan sangat lancar. Tak lama setelah itu, suara getaran ponselnya yang berada di atas nakas terdengar.

"Ayo coba lihat" kata Chan tersenyum miring. Minho berlari ke sana lalu mengeceknya. Mata Minho terbelakak melihat nominal uang yang begitu banyak. Sungguh apa benar? Ini tidak mimpi kan?

Langsung saja pria manis itu tersenyum malu kemudian mendekat ke arah Chan seperti kucing yang ingin minta makan.

"Terima kasih hihi" kata Minho sembari mengalungkan kedua tangannya di leher Chan menatap sang empu dengan wajah menggoda dan centil. Chan terkekeh, walaupun renkarnasi dewa tapi sifat nya sangat manusiawi.

"Jangan senang dulu kau. Aku menyewa mu selama seminggu. Saat itu kau harus melayani ku dengan baik" katanya. Minho langsung sumbringah lalu mengangguk. Sebaiknya dia mengundurkan diri saja dari bar dan menjadi teman tidur pria kaya ini. Walaupun gila tapi uangnya banyak.

"Siapa takut. Sekarang kita mau ke mana Tuan?" Tanya Minho sembari menggoda pria dewasa di depannya.

Chan menatap wajah manis itu, walaupun belum mandi dirinya benar-benar cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chan menatap wajah manis itu, walaupun belum mandi dirinya benar-benar cantik. Namun, dalam persekian detik dia berusaha menyadarkan diri. Ini adalah Lino yang berenkarnasi menjadi manusia, walaupun jiwa abadinya tengah menjadi orang lain tapi Minho adalah Lino.

____


Imsol terus marah-marah karena rencana keduanya terus saja gagal. Apalagi kakak keduanya entah ke mana perginya. Jika seperti ini dia seperti ingin pulang ke istana laut saja.

"Kak Jae bagaimana ini? Iblis yang satunya kita belum dapatkan" katanya. Jaekhyung pun mengangguk. Ternyata masih satu iblis lagi yang perlu mereka tangkap. Jujur saja Jaekhyung sudah sangat merindukan istri dan anaknya. Tapi tugas adalah tugas.

"Tidak masalah kita harus sabar Imsol, target kita besok. Nanti malam kita susuri lagi ke tempat lain. Jika malam kita kan bisa terbang" katanya. Imsol pun mengangguk, apalagi dia sangat kelaparan. Makanan manusia sangat enak-enak.

Ketika keduanya membuka pintu, suara aneh terdengar dari dalam tempat tinggal mereka berdua.

"Itu Bang Chan ya?" Gumam Imsol. Jaekhyung menaikan kedua bahunya, sudah biasa kan melihat Chan menuduri dewa atau dewi.

"Ughhhh ahhh ada yang datang" suara lenguhan itu terdengar di kedua telinga mereka.

"Sstttt" kata Chan menjawab sembari kembali menggerakan tubuhnya. Jaekhyung masuk ke dalam lebih dulu. Tak terkejut jika Chan kini menggauli seorang pria di sofa. Imsol pun datang dengan emosi yang meledak-ledak.

"Bang Chan" teriaknya. Chan masih terlihat sangat menikmati kegiatannya. Masa bodoh dengan kedua saudaranya ini. Chan harus memuaskan hasratnya saat ini.

"Lepas ahh lepas malu" suara itu membuat Jaekhyung tercengang. Chan kini menaikan tubuh mungil itu ke gendongannya. Dan saat itu lah kedua dewa itu melihat siapa yang menjadi sasaran empuk kebejatan saudara mereka.

"Sudah aku katakan, malu. Ada orang hiks" katanya merona ketika melihat Jaekhyung dan Imsol. Pria manis itu langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan. Imsol yang tadinya marah kini batal, wajahnya terpaku dan juga syok.

"Tolong jangan ganggu aku, aku sedang berusaha menghukum iblis kecil ini" katanya membawa pria mungil itu ke kamarnya. Imsol langsung roboh ke lantai melihatnya. Syok, jujur dia syok.

"Kak...jaek...Jaekhyung itu Lino kan?" Tanyanya sedih. Jaekhyung tak bisa melakukan apapun. Tapi Chan sepertinya berhasil menemukan Lino yang menjadi manusia.

"Dia..dia melakukan apa dengan Lino? Tidak aku tidak akan membiarkan Chan menyiksanya lagi. Lino itu teman ku, walaupun saat ini dia tengah menjalani hukumannya sebagai manusia" kata Imsol bangun. Tapi tubuhnya langsung ditahan oleh Jaekhyung.

"Tidak. Kita tidak bisa ikut campur. Tapi jika dilihat, sepertinya Chan tidak benar-benar menyiksanya. Mungkin renkarnasi Lino sebagai manusia punya sifat yang berbeda. Aku yakin Lino bisa menjaga dirinya. Kita awasi saja dari kejauhan" ucap Jaekhyung pada adiknya.


_____




Minho kini berusaha menunggingkan tubuhnya dengan benar agar penis milik Chan masuk dengan baik ke dalam lubangnya. Entah kenapa antara lubang dan milik pria ini sangat pas yang membuatnya terasa sangat nikmat ketika disodok.

"Nghhh ahhh lelah ahh" desah Minho melengguh. Walaupun rasanya nikmat tapi jujur saja Minho lelah. Semakin lama Chan bermain semakin kasar.

"Nghhh ahh sedikit lagi ahh" desah Chan mempercepat gerakannya. Minho melengguh semakin keras, gila sepertinya dia akan segera gila karena digauli seharian oleh pria ini.




TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

KARMA [ Banginho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang