Karma - Chapter 12

213 23 12
                                    

🔞🔞🔞

"Anghhhh anghhh anghhh" Lino melengguh gila ketika dirinya kini ada di gendongan Chan. Kedua kakinya refleks melingkar di pinggang sang dewa perang. Lobangnya diisi dengan sangat baik, berbeda dari permainan terakhir kali, malam ini seperti mood Chan sedang baik.

Tubuh Lino ditempelkan ke sandaran yang ada di paviliun. Chan merasa tubuhnya panas gila saat menggauli pria ini. Apalagi Lino seperti bereaksi dengan baik hingga moodnya pun baik. Chan menatap bagaimana laparnya lubang milik Lino melalap penisnya dengan baik. Sepertinya milik Lino sudah mulai elastis dan bisa melar dengan sempurna.

"Nghhhh nghhh" Lino semakin gila apalagi, kini Chan mengusap dadanya dengan lidah membuat sang empu kegirangan. Kedua puting Lino tak luput dari keganasan suami nya ini. Dengan rakus Chan menyesap kedua puting Lino hingga membuat sang empu melengguh gila.

Kedua tangan Lino refleks dikalungkan pada leher Chan agar tidak jatuh sembari menikmati tiap sentuhan dari suaminya yang sungguh dia rindukan.

"Ahh ahh ahh jangan berpikir bahwa aku menyukai mu. Aku hanya ingin jatah ku" kata Chan kini membereskan pakaiannya. Lino masih duduk bersandar di tiang pavilun dengan napas terengah-engah. Seluruh tubuhnya penuh dengan sperma. Dalam keadaan hamil pun Chan tak mau absen melakukannya.

Setelah puas dia melangkahkan kakinya pergi dari paviliun. Matahari juga sudah terlihat akan bersinar yang menandakan hampir satu malam penuh Chan bercinta dengan Lino. Dia pun juga ingat jika pakaian Lino sudah hancur lebur karena dirobek oleh Chan.

"Aiss gila memang" ucap Chan kembali berbalik ke sana mencari Lino. Pria itu dengan tubuh telanjangnya berusaha bangun. Perut besarnya membuat tubuhnya agak aneh menurut Chan.

"Diam. Aku akan membawa mu masuk" ucap Chan kini mendekat dan menggendong Lino ala bridal. Lino yang lemas hanya pasrah saja menikmati sisa kehangatan yang diberikan oleh Chan. Walaupun dia tahu Chan sama sekali tak melakukannya karena cinta tapi karena untuk memuaskan nafsunya saja.

_____

"Ughhhh ahhhh ahhh nghhh" Lino mendesah kuat. Kedua tangannya kini bertumpuan di ranjang. Tiap malam Chan akan ke kamarnya untuk meminta jatah harian. Lino walaupun masih lelah berusaha untuk memberikan dan melaksanakan kewajibannya.

"Bertumpu dengan erat ahh" ucap Chan sembari menyodok lubang Lino berulangkali. Lino menjeritkan kenikmatan tiap hantama  dari Chan. Entah sudah berapa lama di posisi yang sama, hal itu membuat kedua tangan Lino bergetar lemah lelah menumpu berat tubuhnya.

"Arhhhh Chan ahh cukup ahhh sakit" desah Lino jatuh ke ranjang. Perutnya kini seperti ditekan oleh Chan. Mata Lino terbelakak merasakan tubuh kekar suaminya kini menahan tubuhnya dengan kuat. Lino yang masih mengandung merasakan sakit di perutnya. Gerakan bayi di dalam sana membuat dia takut.

"Chan ahh cukup perut ku sakit" kata Lino menangis. Dia tak ingin terjadi sesuatu pada bayi mereka.

"Kau jangan banyak bicara, aku akan segera klimaks kau lakukan aja tugas mu" ucap Chan. Lino semakin mendesah saat Chan menubruk lubangnya semakin brutal dan cairan hangat itu tumpah untuk kesekian kalinya dalam tubuh Lino.

"Kau cukup lumayan juga akhir-akhir ini" kata Chan bangun dan menatap tubuh Lino yang terkulai lemas. Dengan sisa energinya Lino bergerak miring ke samping. Gerakan di perutnya kian melambat, mungkin mereka sudah agak lega.

Chan benar-benar melakukannya tiap malam sampai Lino pun kian lelah. Namun, hal itu pun yang membuat Lino merasa agak dekat dengan suaminya. Walaupun bercinta dengan beberapa gaya aneh tapi Chan sudah jarang berbuat kasar. Dia melakukannya sama seperti saat pertama kali.

KARMA [ Banginho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang