Karma - Chapter 18

229 21 5
                                    

🔞

Chan menatap wajah basah di depannya, tubuh keduanya menempel dengan baik. Kedua tangan mungil Minho memegang bahunya yang lebar. Jantung pria manis itu terdengar berdebar. Dia pun menatap wajah Chan dengan mata berbinarnya.

"Sial kenapa dia sangat manis" gumam Chan yang merasa aneh. Padahal dia hanya ingin sedikit bermain-main dengan tubuh  renkarnasi dari istrinya ini. Memberikan hukuman dan agak menyiksanya.

"Kau mulai keras Tuan" katanya dengan santai di bibir tipisnya. Chan membawa tubuh mungil itu semakin mendekat. Suara lenguhan indah dari bibirnya mengisi pendengaran Chan. Chan tak pernah senapsu ini jika bermain dengan manusia.

Dengan brutal dia menghisap kedua puting pria manis itu secara bergantian. Tangan Minho kini memeluk leher Chan sembari memberikan kecupan di punggung pria tampan ini.

Suara cipratan air ikut memeriahkan suara desahan dari keduanya. Ronde pertama Chan mengajak Minho melakukannya di dalam air.

"Nghhh ahhh ahhh ahhh rasanya aneh ahh" desah Minho saat Chan menggejot lubangnya dengan penuh semangat. Chan tersenyum miring melihat ketidakberdayaan pria ini. Mata Minho ditutup rapat untuk menikmati tiap sodokan yang diberikan oleh Chan.

Wajah erotis si jalang ini agak membuat Chan terkekeh. Rencananya dia akan berusaha mempermainkan pria manis ini sebentar.

Saat menikmati tiap gerakannya, Minho merasakan pria itu berhenti melakukannya ketika Minho akan klimaks. Jujur agak kesal, dia pun kini membuka matanya menatap wajah sialan di depannya.

"Aku mau keluar kenapa kau berhenti?" Tanyanya protes. Chan mendekatkan wajahnya menghisap bibir tipis yang kini terlihat cemberut padanya.

"Siapa yang menyuruh mu keluar duluan? Apa kau memang sejalang ini manis?" Tanya Chan. Minho langsung menatap ke arah lain, tapi dia cukup menikmati permainan tiap permainan yang dirinya lakukan.

"Baiklah jika tidak mau lanjut, aku pergi saja" katanya berusaha bangun. Tapi tangan kekar itu kini memegang pinggangnya dengan sangat erat. Milik pria itu pun masih terbenam di lubang Minho yang seperti pas ukurannya.

"Coba saja jika kau bisa" katanya. Minho kembali menjerit ketika mendapatkan sodokan lagi dari pria itu. Kali ini agak lebih kasar dan cepat membuat si manis tak bisa bicara. Mulutnya fokus mendesah sembari diberikan lunatan kasar oleh  bibir Chan.

Minho sudah tidak tahu berapa lama mereka bermain. Setelah puas di dalam air, pria itu menggendong Minho keluar dan merebahkan tubuh mungilnya di ranjang. Tanpa istirahat sedetik pun penis pria itu dengan gencar menggenjot lubangnya.

Minho terbentang di bawah pria itu dengan kaki terbuka lebar membuat pria itu dengan leluasa menjamah dirinya. Mulut Minho pun tak bisa protes, dia hanya bisa mengeluarkan suara desahan kenikmatan.

"Aghhh ahh ahh" Akhirnya Minho merasakan benda keras itu keluar dari lubangnya. Pria itu sekilas menatap Minho yang sudah agak berkaca-kaca. Dia mendekatkan wajahnya menyatukan hidung mancung mereka.

Minho kembali membusungkan dadanya saat kedua putingnya yang menebal diberikan rangsangan. Isapan dan ciuman lembut itu membuat Minho ereksi. Tanpa dia sadari karena rangsangan itu dia melepaskan spermanya di perut kekar sang dominan.

"Iblis kecil kau mengotori tubuh dewa ku" kata Chan. Minho tak menjawab, tapi dia agak cukup malu. Saat bersama pria ini dia jadi mati kutu.

"Tapi aku mulai tahu kelemahan mu" katanya kini merebahkan dirinya di samping Minho. Minho memejamkan matanya tak mau menatap wajah tampan pria di depannya. Keduanya kini tidur saling berhadapan.

Tak ada yang pria ini lakukan, apa permainan mereka masih berlanjut? Samar-samar Minho merasakan bibirnya ditempeli sesuatu yang kenyal dan berair. Dia baru sadar jika dirinya kini dicium kembali. Tubuh mungil Minho dibawah mendekat hingga tak ada jarak seinci pun darinya.

Ciuman itu berubah menjadi lumatan agak kasar, pria itu kini memasukan lidahnya ke dalam mulut Minho hingga di manis mengengguh pelan. Ketika sudah masuk ke dalamnya. Minho merasakan salah satu kakinya dinaikan ke atas.

"Ughmmmm" dia mendesah kuat ketika merasakan penis keras pria itu masuk ke dalam lubangnya. Tubuh Minho langsung bergetar naik turun saat dirinya diberikan genjotan penuh oleh pria ini.

Minho melengguh berusaha melepaskan diri, permainan semakin lama semakin intens dan agak kasar. Nafsu pria ini benar-benar sangat kuat sampai Minho pun agak kewalahan. Apalagi dia bahkan tidak tahu nama dari pria yang dia ajak tidur. Memang kurang ajar.

"Ahhh Tuan ahh, lelah ahh aku lelah" kata Minho yang sudah diambang kepingsanan. Pria itu masih menggenjot lubang Minho. Perut Minho terasa sudah penuh dengan sperma milik maniak ini.

"Tapi kau sangat nikmat, aku belum pernah bermain seluasa ini apalagi dengan manusia seperti mu ah" katanya dengan semangat. Pria itu kini mengubah posisinya ada di atas Minho. Kedua kaki Minho dinaikan ke lehernya.

"Anghhhh anghhh ahhh" Minho merasa gila saat dia digenjot seperti ini. Ujung penis pria itu seperti tak pernah salah menusuk titik kenikmatan Minho membuat pemilik tubuh menjadi gila.

Saking nikmatnya membuat Minho menjadi pening dan yang terakhir dia ingat dalam kegelapan yang menyelimuti.




_____




"Anghhh ahh sial kenapa sangat nikmat. Aku sampai tidak tega melepaskannya" ujar Chan yang kini mengeluarkan penisnya dan memasukannya kembali pada lubang Minho. Pria manis itu kini sudah tak sadarkan diri tidur menyamping tepat di depan Chan.

"Sial kenapa lubang ini terus menyesap penis ku dengan baik" kata Chan yang kecanduan. Padahal pemiliknya kini tengah pingsan. Chan memeluk erat tubuh pria manis itu. Menikmati tiap hisapan dari lubang milik Minho.

Bertahun-tahun dia hidup, banyak sekali dewa dan dewi yang dia tiduri tapi malam ini yang paling membuat Chan gila. Dia candu, sangat kecanduan. Padahal dia tahu tubuh pria ini adalah renkarnasi istri yang paling dia benci.

"Sepertinya aku memang sudah gila" kata Chan kehilangan akal sehat.

"Aduh anhhh kenapa ini?" Suara rintihan terdengar dari pria manis yang kini berada di pelukan sang dewa. Mata Minho perlahan terbuka, tubuhnya benar-benar sangat lemas saat ini. Apalagi saat merasakan perutnya masih penuh diisi oleh klien maniak ini.

"Lepaskan aku. Permainan kita sudah selesai Tuan" katanya berusaha sopan. Bukannya menurut, pria yang kini ada di belakangnya kian menarik tubuh mungilnya hingga terbentur di dada bidang kekar milik sang dewa.

"Tidak. Aku masih belum puas" ucapnya. Minho memutar bola matanya kesal. Dia tahu dia cantik, tapi tidak usah terlalu seperti ini. Dengan kesal pria manis itu melepaskan dirinya dari pelukan Chan.

"Lepaskan aku! Kau saat ini tengah melecehkan aku" katanya menyiku dada Chan. Chan yang memang memiliki tubuh kuat tak merasakan apapun dari sikuan si manis.

"Tunggu. Aku akan tambahkan uangnya. Tapi jangan pergi" kata pria itu. Minho menghela napas pelan, mendengar kata uang sepertinya dia bisa bernegosiasi.

"Tapi tolong lepaskan dulu. Aku lelah, kau mau menghancurkan tubuh ku ya?" Tanyanya ketus. Chan tiba-tiba tersenyum. Sangat menikmati kemarahan dari pria manis ini. Sebisa mungkin dia akan menyiksa Minho. Dia tahu Minho mata duitan di kehidupannya ini.

"Ughh" Minho merasakan milik Chan yang masih keras ditarik keluar oleh pemiliknya akhirnya Minho merasa lega. Walaupun lubangnya pasti terbuka menganga penuh cairan sperma menjijikan itu.

"Janji jangan pergi" kata Chan saat melihat Minho bangun dan duduk. Si manis menatap dirinya dengan tajam.

"Ya! Dasar cerewet" kata yang lebih muda kemudian bangun sembari menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya.





TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

KARMA [ Banginho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang