Dewa perang. Orang menyebutnya dengan panggilan demikian. Seorang pria gagah yang terlahir dari dua dewa dan dewi Agung di kayangan. Dewa perkasa yang akan melanjutkan dinasti selanjutnya. Tak heran jika orang-orang selalu mendambakan dirinya. Tapi...
Chan menghela napas pelan ketika mendengar Lino mual-mual sejak seminggu yang lalu. Padahal Chan sudah mengatakan bahwa dia harus cuti karena tengah hamil muda. Tak tahu kenapa, Lino dengan cepat hamil lagi. Sebenarnya Chan sudah berusaha keras agar tak terjadi tapi ya semuanya sudah terjadi.
Semalam dirinya tak sengaja bertengkar dengan istrinya itu karena masalah kecil. Suasana hati Lino mudah berubah saat tahu dirinya tengah hamil. Karena Chan pun juga harus bertugas maka dirinya kadang menitipkan si kembar kepada sang nenek di istana.
Hari sudah mulai siang, Chan kini pergi ke neraka untuk menemui sang kakak untuk membasah sebuah hal yang sangat penting. Adik bungsu mereka akan menikah tak lama ini. Karena sangat spesial maka raja dan ratu memerintahkan kedua saudara itu untuk bertanggung jawab atas acaranya yang akan dilakukan.
"....baiklah artinya sepakat kan?" Tanya Chan duduk di sana. Kebetulan kakaknya itu saat ini tengan istirahat sejenak. Tak lama setelah itu pandangan Jaekhyung beralih ke sebuah arah.
"Chan apa Lino hamil lagi?" Tanya Jaekhyung. Sebenarnya dia sudah melihat gerak-gerik Lino yang aneh akhir-akhir ini. Hana pun juga mengatakan hal yang sama. Tapi melihat tatapan Lino yang mematikan saat bertugas keduanya jadi sungkan dan segan.
"Ya. Aku benar-benar tidak sengaja" katanya. Jaekhyung mengerti maksudnya.
"Aku pernah dengar jika jumlah anak para dewa dan dewi sudah ditentukan. Mungkin Chan kau ditakdirkan punya banyak anak" jelasnya. Chan hanya mengangguk kemudian menatap sang istri yang berjalan di sana dengan sebuah pedang di tangannya. Tatapannya agak lemah tapi penuh dendam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa dia akan terus memakai pakaian itu saat bertugas?" Tanya Chan padanya. Jaekhyung mengangguk menjawabnya.
"Sama seperti kau yang selalu pergi ke peperangan dengan pakaian zirah mu begitu juga dengan aku" jelasnya. Chan mengangguk, tapi pakaian itu sangat seksi. Dia tidak tega jika tubuh istrinya di pandang oleh para penjahat neraka dan juga iblis-iblisnya.
"Apa tidak bisa diganti? Dia seksi sekali" kata Chan. Jaekhyung langsung tertawa mendengar apa yang Chan katakan. Pria ini sangat posesif pada istrinya sekarang.
"Konyol sekali, kebanyakan dewa dan dewi neraka memang memakai pakaian seperti itu bodoh. Jelas tidak bisa" katanya. Chan masih menatap punggung Lino yang mulai menghilang.
"Kau mau mengunjungi Lino ke tempatnya? Tapi jujur saja dia punya bakat kuat untuk menyiksa seseorang" kata Jaekhyung. Chan langsung bergidik ngeri, mendengar ceritanya saja membuat Chan ketakutan setengah mati.
"Tapi kau dulu adalah veteran selingkuh kan Chan? Kenapa takut?" Sindir Jaekhyung pada adiknya itu.
_____
Lino menatap ke depan sana sembari duduk di singgasana neraka miliknya. Suara teriakan para penjahat itu terdengar menggema di sana. Bukan itu yang membuat Lino gusar, tapi pertengkarannya semalam dengan Chan.
"Ada masalah Dewa?" Tanya seorang iblis yang menjadi kaki tangan Lino. Si manis menghela napas pelan. Saat bekerja di sini, circle pertemanannya antara iblis atau tidak setan. Apa itu penyebabnya yang menyebabkan Lino mudah marah?
Sembari mengusap rambut panjangnya yang dikepang rapi, sang dewa neraka melihat iblis itu.
"Hyunjin apa aku jelek? Kenapa suami ku tidak mau meniduri aku?" Tanyanya. Hal yang membuat mereka bertengkar adalah karena Chan menolak untuk melakukan itu dengan Lino. Padahal Lino sangat ingin malakukannya, dia pun juga ingin memanjakan suaminya seperti sebelum ini. Alasan Chan menolak adalah karena Lino tengah hamil muda.
"Sama sekali tidak, bahkan anda sangat memesona" ucap iblis yang bernama Hyunjin itu.
"Tapi kenapa ya? Apa dia selingkuh lagi ?" Gumamnya. Lino kemudian mengambil beberapa catatan baru yang dirinya terima. Tak ada nama Chan di sana.
"Jika anda memang menginginkannya, paksa saja. Anda kan istrinya, seks itu kebutuhan" katanya dari sudut pandang iblis. Lino menggela napas, karena sibuk bekerja mungkin Chan jadi marah dan kesal karenanya.
"Ya ya. Kau benar Hyunjin" ucap Lino sembari mengusap perutnya yang masih rata. Dia sebenarnya belum siap hamil lagi, masih ada rasa trauma terdahulu saat kehamilan pertamanya.
_____
"Bang Chan!! Sayang ku!" Panggil Lino dengan ceria saat sampai di rumah. Chan yang kini masih mandi terlihat terkejut. Tumben Lino pulang lebih awal. Dengan segera dirinya keluar dari kamar mandi untuk menghampirinya. Chan tak ingin suasana hati Lino yang ceria jadi kembali rusak karena dirinya.
Setelah menyelesaikan mandinya, Chan langsung keluar dari sana. Matanya kini terpaku melihat sang istri yang berdiri di depan sana. Senyumannya sangat manis dan cantik. Tubuhnya masih berbalut seragam resminya yang begitu seksi dan pas.
Di tangan Lino ada seekor kucing neraka yang masih bayi. Chan agak terdiam sebentar, kucing neraka?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lino kenapa kau membawanya ke sini?" Tanya Chan panik.
Lino terdiam sembari memperlihatkannya pada Chan. Bagaimana lucunya kucing yang tiba-tiba datang ke neraka nya.
"Bukannya dia lucu? Aarick dan Arletha pasti sangat senang bermain dengannya" ucap Lino ceria. Chan mengusap dadanya, mungkin kucing itu adalah binatang kesetiaan bagi para dewa. Chan pun punya satu.
"Besok kau kembalikan ke tempat mu, dia mungkin adalah mahkluk yang akan menjadi binatang peliharaan mu" katanya. Lino tersenyum kemudian mengangguk. Chan sungguh jatuh padanya, Lino sore ini sangat berbeda dengan saat dipagi hari.
"Maafkan aku, mungkin kau tersinggung saat aku menolak mu semalam. Tapi itu murni karena aku takut menyakiti mu" ucap Chan langsung. Dia tak mau membuat Lino sedih karena penolakannya.
Sebenarnya Chan berusaha menahan hasratnya akhir-akhir ini. Takut sekali jika Lino kesakitan dan lelah jika Chan sampai kelepasan.
Si manis menurunkan kucing itu di lantai kemudian mendekat ke arah Chan. Chan langsung memeluk istrinya dengan sayang sembari mencium lehernya.
"Tapi aku baik-baik saja, dia pasti kuat sama seperti Aarick dan Arletha. Dulu bahkan kau pernah memukuli, menginjak, menendang, melempar dan melakukannya dengan kasar. Tapi kami masih baik-baik saja" katanya dengan emang. Chan menjadi ingat dengan memori buruk di masa lalu.
"Lino tolong jangan ingatkan aku akan kenangan itu, aku merasa bersalah saat mengingatkan" kata Chan mengusuk ke leher si manis. Lino kian melepaskan pelukannya. Dia tersenyum menatap wajah suaminya yang kini agak lemah.
Tangan Lino memegang tangan kekar Chan dan mengarahkan telapak tangannya ke perut rata sang istri.
"Dia akan baik-baik saja, sudah cukup jangan tahan hasrat mu. Pedang mu tak akan berbohong Chan" kata Lino mencolek ke bawah perut Chan. Sang dewa perang tersenyum, dia kini mendekat dan mencium bibir si manis dengan penuh cinta.
_________To be Continue
Masih ada satu part lagi ya gais, full NC jadi siap-siap hehe