Pagi telah tiba, cahaya matahari telah masuk melalui celah jendela kamar tersebut. Netra seindah galaksi itu terbuka saat merasakan pipi chubby nya seperti dikecup oleh seseorang.
"YAK!!!"
Dirinya berteriak saat melihat wajah Taehyung yang begitu dekat dengan wajahnya. Pun ia dengan reflek mendorong wajah pria tampan itu menjauh.
Taehyung terkekeh melihat reaksi si manis, kemudian ia berucap;
"Morning baby."
Suara rendah dan sedikit serak itu membuat Jungkook melotot.
"Apa-apaan kau! Kenapa kau memelukku seperti ini, dan tadi— kau mencium pipiku huh?!" sentaknya galak, tangan mungilnya mendorong bahu pria itu agar menjauh darinya namun sia-sia.
Taehyung menarik pinggang ramping itu agar kembali menempel padanya, tatapannya menajam saat Jungkook bergerak menjauhkan wajah ketika ia ingin mengecup kening si manis.
"Yak! Jangan mendekat!"
Pria tampan itu tak mendengarkan teriakan Jungkook, satu tangannya menahan kedua tangan mungil itu untuk ia genggam erat.
"Saya tak suka penolakan." katanya dengan suara dalam yang sedikitnya membuat Jungkook takut.
Pemuda manis itu terdiam memandang pria aneh itu dengan alis menukik. Detik berikut, ia merasakan bibir tebal itu mengecup keningnya cukup lama.
"Ayo bersiap, saya akan mengantarmu ke sekolah." ucap pria itu sembari tersenyum.
Taehyung bersiap untuk mengangkat Jungkook sebelum si manis itu memekik.
"Aku bisa sendiri! Kau pikir aku lumpuh di gendong sana-sini huh?!" sungutnya beranjak dari ranjang.
Galak sekali.
Taehyung hanya menyeringai kecil melihat punggung itu yang menghilang dibalik pintu kamar mandi.
***
Kini Jungkook tengah duduk anteng didalam mobil mewah milik Taehyung, sementara pria tampan itu masih berdiri diluar mobil sedang berbicara pada salah satu bodyguardnya.
Beberapa menit berlalu, pria tampan itu memasuki mobilnya dan melirik Jungkook yang tengah asik bermain ponsel.
Ia hanya tersenyum kecil dan menyalakan mobil sebelum berlalu pergi dari mansion mewah tersebut.
"Tuan, kau bisa turunkan aku disamping sekolah saja. Nanti aku akan lanjut berjalan kaki." kata Jungkook tiba-tiba, yang mana mengundang tatapan bingung dari yang lebih tua.
Pria itu menatapnya, "Saya akan mengantarmu sampai gerbang." balasnya.
Jungkook melirik pria itu kesal.
"Aku tak ingin ada gosip yang tidak-tidak tentang aku dan kau, jadi biarkan aku turun disamping sekolah, tuan yang terhormat."
"Didepan gerbang, atau saya tak mengizinkanmu untuk bersekolah. Dan lagi, jangan panggil saya tuan."
Jungkook semakin kesal mendengarnya.
"Lalu aku harus memanggilmu apa? Pak tua? Sir? Atau Paman?" ucap Jungkook kesal.
Taehyung menyeringai kecil, melirik Jungkook sebentar sebelum kembali fokus pada jalan didepan.
"Panggil saya daddy."
Mata Jungkook melotot mendengarnya, "Yak!!! Aku tidak mau! Lagi pula aku sudah punya daddy dirumah, jadi untuk apa memanggilmu dengan sebutan itu huh?!"
Pria tampan itu hanya tertawa berat, merasa lucu dengan si manis incarannya ini. Memilih tak menjawab, Taehyung malah fokus mengemudi.
Si manis itu mendengus dengan kuat, bahkan bibirnya mengerucut sebab merasa sangat kesal dengan pria aneh yang sialnya sangat tampan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dápper • taekook [END]
Romance"I will make you mine." Banyak yang menggilainya, banyak yang terang-terangan menggodanya. Tapi, ia sama sekali tak tertarik pun melirik. Sebab, ia lebih tertarik pada pemuda cantik yang dengan terang-terangan menatapnya tak suka.