12.

2.7K 238 7
                                    

Taehyung baru saja keluar dari ruang kerjanya, setelah menghabiskan lima puntung rokok mahal. Penampilannya acak-acakan, dengan kancing kemeja yang terbuka hingga memperlihatkan dada bidangnya yang seksi.

Pria itu membuka pintu kamarnya dengan pelan, berpikir jika si manis sudah tertidur. Namun, dahinya sontak berkerut ketika tidak ada entitas Jungkook disana.

Melangkah dengan lebar untuk masuk lebih dalam, Taehyung memperhatikan seluruh sudut kamarnya dan tidak mendapatkan keberadaan Jungkook disana.

Ia melangkah kearah kamar mandi, dan membuka pintu tersebut. Namun nihil, tetap tidak ada si manis disana. Pria Kim menghela napas kasar. Dirinya bergegas mencari keluar.

"Jungkook."

Suara dalamnya menggema di mansion tersebut, ia menuruni tangga sembari memanggil nama sang kekasih. Siapa tahu pemuda manis itu sedang berada di dapur.

Namun, lagi-lagi tidak ada Jungkook disana. Membuat Taehyung berteriak memanggil salah satu bodyguardnya.

"Yijon!" teriaknya kuat.

Para bodyguard dan maid disana begitu terkejut mendengar teriakan sang tuan. Mereka pun berlari kearah sumber suara tersebut. Disana, Taehyung berdiri dengan aura kemarahan yang kentara. Pun wajah pria tampan itu tidak bersahabat.

"Iya tuan?" itu Yijon, salah satu bodyguard yang Taehyung panggil.

Taehyung menatap tajam, "Darimana kau? Jungkook-ku pergi sialan!"

Yijon terkejut, ia menatap sang tuan takut-takut.

"S-saya baru saja kembali dari toilet, tuan." balasnya dengan menunduk.

Taehyung menatap bodyguardnya yang lain, "Apa yang kalian jaga hah?! Dasar tidak becus!"

Para maid dan bodyguard disana menunduk karena takut akan amarah sang tuan. Tiba-tiba salah satu bodyguard mendekati Taehyung.

"Tuan, ini saya mendapatkan rekaman cctv barusan." Taehyung sontak mengambil ponsel milik pria itu dan melihat semua pergerakan Jungkook didalam rekaman cctv tersebut.

Dirinya menghela napas kasar, ternyata si manis itu nakal juga.

***

Sementara dikediaman Jeon, si manis telah selesai makan malam dan juga sudah mandi. Pemuda manis itu kini sedang duduk diatas ranjang besarnya.

"Huft, sebenarnya aku takut jika hyungie dapat menemukanku disini." katanya sembari memeluk boneka kelincinya.

Dirinya menguap kecil, mata bulat itu terasa memberat sebab kantuk yang mendera. Ia pun membaringkan tubuhnya dan memakai selimut.

"Maafkan Koo, hyungie..." gumamnya sebelum masuk kealam mimpi.

Tanpa Jungkook tahu, dilantai bawah sudah ada Taehyung yang baru saja datang dengan dua orang bodyguard andalannya. Pria itu sedang berbincang dengan kepala maid.

"Apa Jungkook pulang kesini?" tanya Taehyung.

Bibi Jiah mengangguk, "Iya tuan, dan barusan tuan muda naik kekamarnya setelah makan malam tadi." ujarnya sopan.

Taehyung mengangguk, dirinya pun melangkah kelantai atas untuk menemui si manis yang nakal itu. Pria itu membuka pintu kamar Jungkook dengan pelan.

Dirinya menghela napas ketika melihat buntalan kelinci yang sedang tidur diatas ranjang besar tersebut. Ia pikir, Jungkook melarikan diri ketempat yang jauh, namun nyatanya anak itu malah kerumahnya sendiri.

Pria Kim melangkah mendekat, duduk ditepi ranjang dengan memandang dalam wajah cantik yang sedang tidur damai tersebut. Tidak dapat dipungkiri, anak polos seperti Jungkook mampu membuat seorang Kim Taehyung seperti orang gila.

"Anak nakal, hanya kau yang berani membuatku seperti ini baby. Tetapi aku tidak bisa marah padamu, karena kau adalah segalanya bagiku." Taehyung mengecup kening itu dengan lamat.

Pria itu melepas alas kakinya dan ikut berbaring disamping Jungkook. Dirinya menarik si manis untuk mendekat padanya, dan memeluk tubuh sintal itu dengan erat.


***


Suara burung berkicau membuat mata seindah galaksi itu terbuka pelan menyesuaikan cahaya. Dahi itu sontak berkerut ketika tubuhnya seperti dipeluk oleh seseorang.

Dengan setengah sadar, ia meraba tangan kekar yang melingkar posesif dipinggangnya.

"Uhm, tangan siapa ini?" gumamnya.

Dirinya pun berbalik dan sontak terkejut mendapati wajah tampan Taehyung yang begitu dekat dengannya. Saat itu juga kesadarannya langsung 100%.

Jungkook meraba wajah itu dengan pelan, takutnya ia hanya berhalusinasi. Akan tetapi, semua ini nyata. Itu benar-benar Kim Taehyung.

Pria Kim membuka mata, sedikit terganggu ketika merasakan pukulan-pukulan kecil di pipinya.

"Ada apa?" suara dalam nan serak itu mampu membuat si manis terperanjat.

Anak itu melotot dengan mulut sedikit terbuka, hey ia melarikan diri untuk menghindari pria tampan ini. Tapi kenapa pria ini malah ada disini sekarang?

"H-hyungie?"

"Hm?"

Jungkook terdiam, dirinya mengerjab saat pria Kim mengecup keningnya.

"Good morning, baby."

"Morning... Tapi kenapa hyungie ada disini?"

Tatapan Taehyung menajam mendengar itu, "Ya untuk menyusul anak nakal ini, apalagi?"

Jungkook terkejut mendengarnya, dirinya sedikit menunduk menghindari tatapan mengintimidasi pria tampan tersebut.

"M-maaf hyungie..." cicitnya.

"Kau harus dihukum, baby. Kau tahu? Hyung seperti orang gila ketika mencarimu."

Anak itu menatap mata elang Taehyung.

"Dihukum?"

Pria Kim mengangguk, "Ya, kau harus ku hukum."

Dan Jungkook terperanjat ketika tiba-tiba bibirnya dicium oleh Taehyung. Pria itu menahan tengkuknya agar ciumannya semakin dalam. Si manis hanya bisa pasrah.

Taehyung memejamkan mata, dirinya menyeringai ketika Jungkook mulai membalas ciumannya walaupun kaku. Satu tangannya yang bebas mulai meremas salah satu bokong si manis yang terasa besar nan lembut ditangan.

Yang lebih muda terperanjat, "eunghh" dirinya melenguh ketika bokongnya diremas kuat.

Dua tangan mungil si manis meremat bahu Taehyung kuat, ia butuh oksigen omong-omong. Namun, pria itu malah semakin memperdalam ciumannya dengan lidahnya bermain-main didalam mulut hangat Jungkook.

Mata bulat itu berkaca-kaca, "Hyung— mphh!"

Mendengar itu, Taehyung melepas ciumannya dengan terpaksa. Napasnya terengah begitupun dengan Jungkook. Anak manis itu melengkungkan bibirnya yang sedikit bengkak.

"Hiks— hyungie jahat! Ingin membunuhku!" ucapnya disertai airmata yang mulai mengalir.

Taehyung sedikit merasa bersalah, hanya sedikit. Sebab itu adalah hukuman untuk Jungkook yang sudah nakal.

"Maafkan hyung, tetapi itu adalah hukuman untukmu baby. Hukuman agar kau tidak nakal lagi." pria itu membawa Jungkook dalam dekapannya, mengelus punggung sempit itu dengan lembut.

"P-pantatku juga sakit, hyungie meremasnya terus..."

Taehyung tertawa mendengar suara Jungkook yang merengek. Tangannya pun bergerak mengelus bulatan kenyal itu dengan lembut.

"Yang ini, hm?"

"Uhm, tapi jangan diremas lagi!"

Jungkook memukul dada bidang si tampan dengan kuat ketika merasakan bokongnya sedikit diremas lagi. Wajah cantiknya mulai merona.

"Itu hukumannya hanya kecil, baby. Jika kau mengulangi kesalahan yang sama, maka hyung akan menghukummu lebih dari ini." suara dalam Taehyung berbisik ditelinga si manis. Dan ia yakin bahwa pria itu tidak main-main dengan ucapannya.

tbc.

Dápper • taekook [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang