Disinilah Jungkook berada, di mansion mewah milik Taehyung. Ya, pria Kim membawanya ke mansion dan akan menginap disana.
Kini keduanya tengah duduk bersantai diruang tamu milik Taehyung, dengan Jungkook yang duduk nyaman diatas pangkuan pria tersebut.
Anak itu masih mengantuk dan Taehyung tahu itu. Tangan kekar itu mengelus lembut kepala si manis sampai ke punggungnya.
Taehyung mencuri kecupan di pucuk kepala sang kekasih yang tengah terkulai dibahu tegapnya.
"Baby mau tidur lagi? Kita kekamar saja ya?" ucap pria Kim yang mendapat gelengan pelan dari yang lebih muda.
"Mau begini saja,"
Maka tidak ada alasan untuk pria itu menolak permintaan si manis. Setelahnya hening, Taehyung memilih memperhatikan para maid dan bodyguardnya yang berlalu lalang disana, sementara tangannya tetap mengelus kepala sampai punggung Jungkook.
Namun, tiba-tiba saja Jungkook berdiri dan melangkah kearah dapur. Hal itu sedikitnya membuat Taehyung terkejut. Ia berpikir Jungkook sudah tertidur. Pria itu bertanya;
"Baby mau kemana?"
"Mau ambil susu pisangku."
Pria Kim hanya mengangguk saja, walaupun tidak dapat dilihat oleh sang kekasih. Tidak lama, pemuda manis itu kembali. Sontak Taehyung menepuk pahanya menyuruh Jungkook untuk kembali duduk disana.
"Baby tidak ingin sesuatu?" tanya Taehyung sembari merapikan poni si manis.
"Uhm? Aku ingin jalan-jalan di mall, apa boleh?"
"Tentu saja boleh, tapi baby mau apa disana?"
"Berbelanja! Sudah lama aku tidak berbelanja disana,"
Taehyung tersenyum, "Baiklah, mau pergi sekarang?"
Jungkook mengangguk."Mau!"
***
"Jangan berlarian, baby."
Tegur Taehyung ketika melihat Jungkook yang sudah berlari masuk kedalam mall tersebut. Bahkan tautan tangan mereka dilepaskan begitu saja oleh si manis.
Pria Kim mengikuti langkah sang kekasih yang memasuki satu toko baju. Dirinya berdiri dibelakang Jungkook dengan dua bodyguardnya yang setia menjaga sang tuan.
"Hyungie, aku mau ini! Kira-kira warna apa yang bagus?" tanya si manis mengangkat satu pakaian didepan wajah Taehyung.
Satu alis Taehyung terangkat, "Semua warna cocok padamu, sayang. Tapi warna pink lebih bagus."
Jungkook mengangguk-angguk paham. Ia mencari satu pakaian yang berwarna pink sesuai yang si tampan katakan.
***
Setelah puas berbelanja, kini mereka tengah berada disalah satu restoran mewah yang berada di mall tersebut. Si manis itu merengek lapar ketika sudah membeli beberapa pakaian yang ia mau, tentunya yang bermerek dan berharga fantastis.
Taehyung terkekeh melihat Jungkook yang tengah mengunyah makanannya, pipi bulat itu mengembung dengan lucu. Si tampan sampai menggigit pipi bagian dalamnya saking gemasnya dengan tingkah laku Jungkook.
Ia bahkan belum menyentuh makanannya sebab terlalu fokus pada pemandangan menggemaskan didepannya.
"Pelan-pelan baby, nanti tersedak."
Jungkook menatap Taehyung dengan mata doe yang lucu, "Hyungie tidak makan?" tanyanya.
"Setelah ini hyung akan makan." anak manis itu hanya bergumam sebagai jawaban.
Tiba-tiba seorang wanita datang dan duduk bergabung bersama keduanya. Sontak Jungkook yang sedang meminum milkshakenya mengernyit bingung, begitupun dengan pria Kim.
Wanita dengan bau parfum menyengat dan ber make-up tebal itu tersenyum lebar. Ia menatap Taehyung dengan berbinar.
"Hai tampan, bisakah aku bergabung dengan kalian?" katanya.
Jungkook hanya diam, namun dirinya mati-matian menahan napas sebab bau parfum wanita itu sangat menyengat. Sementara pria tampan itu hanya menatap datar wanita aneh tersebut.
Rupanya, wanita itu tidak menyerah. Ia kemudian menatap Jungkook dan berkata;
"Ini pasti anakmu, ya? Manis sekali." pujinya membuat Jungkook sedikit terkejut.
"Apa kau bisa pergi dari sini?" wanita itu terkejut ketika Taehyung meletakkan sendoknya keras, pun suara pria itu terkesan dingin.
Taehyung menatap tajam, bahkan satu tangannya sudah terkepal. Diingatkan kembali bahwa ia paling tidak suka jika ada yang mengganggu waktu berduanya dengan Jungkook.
Ia sangat membenci hal tersebut.
Lagi-lagi wanita itu tetap tidak menyerah. Ia menunjukkan kembali senyum lebarnya dan menatap Taehyung yang tengah menatapnya tajam seperti ingin membunuhnya.
"Ah, kenapa menyuruhku pergi? Bukankah kita cocok? Terlihat seperti keluarga yang-"
BRAK!
Taehyung menendang kursi milik wanita tersebut hingga terlempar lumayan jauh. Semua orang yang berada disana sontak terkejut begitupun dengan Jungkook.
Pria Kim berdiri dari duduknya, kemudian mendekati wanita yang terduduk dilantai itu dengan tatapan semakin menajam.
"Kau pikir kau siapa? Bisa-bisanya mendekatiku dan bermimpi menjadi bagian dari keluargaku?" suara dalamnya menggema didalam restoran tersebut. Para manusia yang berada disana sontak terdiam.
Wanita itu menunduk karena malu, ia mati-matian menahan tangisnya agar tidak pecah. Tubuhnya terasa sakit akibat terbentur dilantai, dan lagi- banyak pasang mata yang melihat adegan memalukan tersebut.
Taehyung mensejajarkan tingginya dengan wanita tersebut, kemudian ia mengapit dagu wanita itu dengan kasar membuat sang empu meringis kesakitan.
"Ingat ini, jalang. Sekali lagi kau muncul dihadapanku, aku akan membuat hidupmu hancur." bisiknya didepan wajah wanita itu dengan suara rendahnya.
Wanita itu akhirnya menangis sebab terlalu takut dengan ancaman Taehyung. Lalu pria itu berdiri dan kembali lagi pada duduknya. Ia mengulas senyum kecil pada Jungkook yang sedari tadi menonton adegan tersebut.
Sepertinya anak itu begitu terkejut dengan perilaku Taehyung tadi. Dan Taehyung sadar akan hal itu, ia pun mengambil tissue untuk membersihkan tangannya dan mendekati Jungkook.
"Baby?" panggilnya lembut.
Jungkook hanya menatapnya dengan mengerjab, lantas Taehyung memilih mengangkat si manis kedalam gendongan koalanya dan berlalu pergi dari sana.
Meninggalkan si wanita yang tengah menangis dan tidak ada yang mau menenangkannya.
Taehyung belum menjalankan mobilnya, sebab ia masih ingin menenangkan si manis yang terlihat takut padanya.
Pemuda manis itu berada dipangkuannya, dengan menatap telak hazel Taehyung yang memancarkan kelembutan.
"Baby? Apa baby takut pada hyung?" tanya Taehyung setelah mengecup kening si manis cukup lama.
Anak itu hanya diam, tetapi kepalanya mengangguk pelan. Lantas Taehyung membawanya kedalam dekapan hangat.
"Hey, maafkan hyung jika sudah membuatmu takut hm? Tapi ketahuilah baby, hyung begitu karena hyung tidak suka jika ada yang mengganggu waktu berduaku denganmu." Taehyung berucap selembut mungkin, tidak ingin membuat sang kekasih semakin takut padanya.
Jungkook hanya diam, ia memejamkan mata merasa hangat berada dalam dekapan si tampan.
"Hmm... Aku maafkan..." gumamnya seperti berbisik, matanya mulai memberat ketika Taehyung mengelus punggungnya lembut.
Setelahnya terdengar dengkuran halus dari bilah bibir pemuda manis itu, Taehyung tersenyum. Ia menyalakan mobilnya dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dápper • taekook [END]
Romance"I will make you mine." Banyak yang menggilainya, banyak yang terang-terangan menggodanya. Tapi, ia sama sekali tak tertarik pun melirik. Sebab, ia lebih tertarik pada pemuda cantik yang dengan terang-terangan menatapnya tak suka.