16.

3.1K 256 5
                                    

Saat ini Jungkook tengah berada didalam kelasnya. Si manis itu tengah duduk sendiri sembari bermain ponsel, sementara Bambam sedang berada dikelas lain— entah sedang apa ia disana Jungkook tidak ingin tahu.

Tiba-tiba seseorang meletakkan satu botol susu pisang diatas mejanya, dirinya mendongak dan mendapati Jaehyun yang berdiri disisi mejanya.

Pemuda itu tersenyum, "Sedang apa?" katanya sambil mendudukkan diri dibangku kosong yang berada didepan Jungkook.

"Bermain ponsel. Yang lain mana?"

"Dikelas, Bambam juga berada disana."

Si manis hanya mengangguk, ia meminum susu pisangnya yang sudah dibuka oleh Jaehyun. Tidak lama, beberapa sahabatnya yang lain memasuki kelasnya.

"Koo ini," Bambam memberikan satu buah cokelat bermerek pada si manis, membuat anak itu mengernyit bingung.

"Kau yang belikan?" tanya Jungkook.

"Bukan, ini dari kakak kelas kita. Aku tidak tahu siapa namanya, yang jelas dia memberikan ini untukmu."

Satu alis Jungkook terangkat. "Kenapa tidak memberikannya langsung?"

"Mungkin dia malu?" tebak Bambam.

"Bukan malu, tadi dia berkata bahwa dia sedang buru-buru. Jadi dia tidak bisa memberikannya langsung kepadamu," sahut Mingyu.

"Oh begitu..."

"Apa kekasihmu tidak marah jika kau hampir setiap harinya mendapat barang seperti itu?" tanya Yugyeom penasaran.

"Dia tidak tahu, aku tidak pernah mengatakan padanya jika aku sering mendapat hadiah dari orang-orang yang berada disekolah."

"Jadi boneka-boneka dan barang dari mereka kau simpan dimana?"

"Tentu saja di gudang, aku tidak mau menyimpannya didalam kamar karena takut jika ada kamera pengintai."

Mereka mengangguk setuju, "Betul juga."

***

Bel pulang sudah berbunyi, para siswa dan siswi telah keluar dari kelas masing-masing untuk pulang kerumah. Sama halnya dengan Jungkook, anak manis itu kini sedang berjalan menuju gerbang.

Netranya melebar ketika mendapati sang Ayah yang sedang menunggu didepan sekolah. Pria paruh baya itu berdiri dengan gagah disamping mobil mewahnya. Jungkook berlari mendekat, dengan para sahabatnya yang mengekor dibelakang.

"Papa!"

"Jangan berlari Koo."

Tuan Jeon menegur sang anak yang sudah sampai dihadapannya. Si manis itu hanya memberikan cengiran lucu andalannya.

"Sore om Jeon." sapa para sahabat Jungkook yang dibalas senyuman serta anggukan singkat oleh pria tersebut.

"Baby."

Mereka dikejutkan dengan kedatangan Taehyung, pria itu berjalan kearah Jungkook .

"Hyungie disini juga?" tanya Jungkook dengan mata yang membesar lucu.

Pria tampan itu mengangguk, "Hm, hyung ingin menjemputmu. Tetapi sepertinya kalah cepat dengan tuan Jeon."

Tuan Jeon terkekeh mendengarnya. "Jika aku tahu kau yang akan menjemput putraku, aku tidak akan datang kesini, tuan Kim." candanya yang membuat Taehyung ikut tertawa.

"Jadi... Koo harus ikut siapa?" tanya si manis dengan kepala yang dimiringkan. Tentu hal tersebut membuat Taehyung dan tuan Jeon gemas begitupun para sahabatnya.

"Baby ikut tuan Jeon saja, ya? Kebetulan setelah ini hyung ada urusan juga, jadi tidak bisa berlama-lama." ujar Taehyung.

"Uhm, baiklah hyungie."

Dápper • taekook [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang