31.

1.8K 237 10
                                    

Keluarga Kim baru saja sampai dikorea. Taehyung mengusulkan sang ayah dan para sahabatnya untuk tinggal dimansionnya.

"Kau akan langsung kerumah kekasihmu?" tanya tuan Kim.

"Ya, aku sangat khawatir padanya. Kalian kemansionku saja lebih dulu, jika dia sudah sembuh aku akan mempertemukan kalian dengannya."

Tuan Kim mengangguk, "Baiklah, kabari daddy jika membutuhkan sesuatu."

"Pasti."

Dengan itu mereka berpisah untuk ketempat tujuan masing-masing.

"Antarkan aku ketoko bunga dulu." ujar Taehyung pada supirnya.

"Baik tuan."

Pria Kim ingin membeli bunga yang indah untuk ia kasih pada si manis.

Setelah beberapa menit, mereka telah sampai pada toko bunga yang sangat terkenal. Taehyung turun setelah dibukakan pintu oleh sang supir.

Dirinya memasuki toko bunga itu dengan kedua tangan yang ia letakkan didalam saku celananya. Banyak pasang mata yang melihatnya dengan kagum, sebab penampilan pria Kim sangat santai namun terlihat berkelas.

Taehyung bahkan dapat mendengar ucapan-ucapan pujian yang mereka lontarkan padanya, namun hanya diabaikan olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taehyung bahkan dapat mendengar ucapan-ucapan pujian yang mereka lontarkan padanya, namun hanya diabaikan olehnya.

"Berikan saya satu buket bunga yang cantik dan mewah." katanya pada karyawan disana.

"Sejauh ini, buket yang ini paling mewah diantara yang lainnya tuan. Dan buket ini kebanyakan dibeli oleh para pejabat untuk kekasihnya." karyawan itu memberikan satu buket bunga merah yang indah pada Taehyung.

Pria Kim meneliti bunga tersebut, lalu ia menggeleng dan mengembalikan buket itu pada karyawan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria Kim meneliti bunga tersebut, lalu ia menggeleng dan mengembalikan buket itu pada karyawan tadi.

"Sudah banyak yang membelinya. Apa ada yang lain?" katanya.

"Ah, ini ada satu lagi tuan." ia memberikan satu buket bunga berwarna merah muda yang cantik pada pria Kim.

" ia memberikan satu buket bunga berwarna merah muda yang cantik pada pria Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria tampan itu mengangguk, "Saya ambil yang ini." ia mengeluarkan satu black cardnya dan memberikannya pada karyawan itu.

"Tunggu sebentar, tuan."




***




Sementara dikediaman keluarga Jeon. Si manis tengah duduk anteng dipangkuan tuan Jeon sambil menunggu nyonya Jeon yang tengah membuat cookies.

Anak itu sedang menonton kartun favoritenya ditemani oleh sang papa yang sebenarnya tidak menyukai kartun. Demam anak itu sudah sedikit menurun dan nyonya Jeon sudah membungkus tubuhnya dengan sellimut tebal agar tidak kedinginan.

Tidak lama, suara bel rumah berbunyi. Tuan Jeon dan Jungkook hanya diam karena sudah ada maid yang membukakan pintu.

"Tuan maaf, tapi... Ada yang ingin bertemu tuan muda Koo." kata maid itu sopan.

Mendengar itu, Jungkook langsung mendongak melihat bibi maid tersebut.

"Siapa bi?"

Bibi maid itu tidak bersuara, tetapi ia melirik kesebelah membuat si manis ikut melirik juga. Dan detik itu juga mata bulat seindah galaksi itu membesar bersamaan dengan mulutnya yang sedikit terbuka. Ia begitu terkejut.

Rupanya tuan Jeon juga sama terkejutnya melihat kehadiran Taehyung disana. Ia langsung berdiri setelah mendudukkan Jungkook disofa.

"Nak Taehyung?" itu suara nyonya Jeon yang baru datang dari arah dapur sambil membawa sepiring cookies milik si manis.

Pria Kim tersenyum dan membungkuk hormat, "Lama tidak berjumpa, tuan dan nyonya Jeon."

Tuan Jeon mendekati Taehyung dan menepuk pundak pria itu sekali. "Saya ingin bicara dengan anda." ucapnya tegas.

Pria tampan tersebut mengangguk. Ia melirik Jungkook yang masih terdiam ditempatnya.

"Saya akan menjelaskan semuanya."

"Ikut saya."

Sebelum mengikuti langkah tuan Jeon, pria Kim menyempatkan diri untuk mendekati si manis. Ia tersenyum dan memberikan satu buket bunga yang ia beli tadi pada Jungkook yang masih terdiam.

"Ini untukmu, baby. I miss you so much." katanya sembari mencium kening si manis dengan sayang. Taehyung sedikit terkejut ketika bibirnya bersentuhan dengan kulit si manis.

"Tunggu hyung ya? Nanti akan hyung jelaskan juga padamu." setelahnya pria Kim berlalu dari sana untuk menjelaskan semuanya pada tuan Jeon.

Nyonya Jeon mendekati sang anak yang hanya terdiam sambil memandang punggung tegap pria Kim yang sudah menghilang dibalik pintu.

"Koo?"

Anak itu mengerjab dan memandang nyonya Jeon.

"Kau baik?" tanyanya.

"Mama... Apa itu benar Taehyungie hyungie?" ia malah bertanya balik dengan wajah polosnya membuat sang mama tertawa gemas.

"Iya, itu Taehyungmu sayang. Koo tidak boleh mengabaikannya ya? Karena sepertinya dia datang untuk menjelaskan semuanya. Dan mama harap Koo mau mendengarkan penjelasannya."

Jungkook terdiam sambil menatap buket bunga cantik yang diberikan Taehyung tadi.

"Lihat, bahkan dia membelikanmu buket bunga yang cantik ini. Jangan berpikir yang tidak-tidak sebelum kau mendengar penjelasannya." nyonya Jeon mengelus kepala sang anak lembut.

"Uhm, nanti Koo akan mendengarkan penjelasannya."

Nyonya Jeon tersenyum keibuan dan memeluk anak semata wayangnya.

Tiga puluh menit kemudian, tuan Jeon dan Taehyung kembali dan bergabung bersama nyonya Jeon dan Jungkook.

"Papa sudah mendengar semuanya. Alasan Taehyung tidak bisa dihubungi, dan masalah yang dia hadapi di london. Sekarang Taehyung akan menjelaskan semuanya pada Koo." ucap tuan Jeon.

"Bawa saja kekamar nak Taehyung, agar kalian bisa leluasa untuk mengobrol berdua." sahut nyonya Jeon yang diangguki oleh Taehyung.

Taehyung mengangkat Jungkook ala bridal membuat anak itu melotot namun tetap diam karena ia belum ingin mengeluarkan suaranya pada pria Kim. Pun dua tangan mungilnya memegang erat buket bunga yang diberikan Taehyung tadi.

Setelahnya pria Kim pamit untuk naik kelantas atas. Sepanjang jalan si manis hanya diam sambil melirik Taehyung dengan sinis. Sementara pria Kim hanya tersenyum  melihat ekspresi si manis yang menggemaskan.

Sejujurnya ia sangat merindukan wajah menggemaskan Jungkook, rengekan manja Jungkook, dan wangi tubuh Jungkook yang mampu membuatnya nyaman. Pun ia sangat ingin mencium si manis tetapi untuk saat ini bukan waktu yang tepat karena anak itu masih marah padanya.

Dan Taehyung tidak tahu saja bahwa Jungkook juga sangat merindukannya. Namun gengsi anak manis itu terlalu tinggi.

tbc.

Dápper • taekook [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang