28.

2.8K 287 14
                                    

Jungkook menggandeng Jaehyun masuk kedalam apartement mewah milik Mingyu, keduanya tidak tahu bahwa mereka sedang diikuti oleh dua orang berbadan besar.

Salah satu dari orang tersebut terlihat sedang menghubungi seseorang.

Ada apa?

"Lapor tuan, tuan muda Jungkook sudah memasuki apartement milik temannya."

Kau pantau saja dari luar, jaga dia baik-baik. Tapi jangan sampai ketahuan.

"Baik tuan."

***

Sementara didalam apartement, Jungkook dan sahabat-sahabatnya tengah menikmati pesta kecil-kecilan mereka.

Si manis sibuk memakan camilan sembari memperhatikan Bambam dan Mingyu yang sedang bergoyang ria. Dengan begini, Jungkook bisa melupakan sejenak masalah yang dialaminya.

"Koo, kau tidak ingin bergabung bersama kami?" tanya Mingyu.

"Tidak, terimakasih."

Yugyeom mendudukkan diri disamping si manis, "Tidak usah memikirkan pria itu lagi. Hari ini kita bersenang-senang saja, agar kau tidak merasa sedih lagi."

Jungkook mengangguk dengan senyum manis andalannya. "Ya, kau benar. Aku akan bersenang-senang hari ini."

***

Bunyi alarm mengganggu si pemuda manis yang masih asik dalam dunia mimpinya. Jungkook menggerakkan tangan untuk menggapai alarm yang terletak diatas nakas dan mematikannya.

Anak manis itu mengerjabkan matanya menyesuaikan cahaya, "Cepat sekali paginya..." gumamnya purau.

Tiba-tiba ponselnya berdering membuatnya berdecak karena mengganggu paginya. Ia mengambil benda tersebut dan langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelepon.

"Hallo?"

Baby...

Saat itu juga kesadaran Jungkook menjadi 100% karena mendengar suara seseorang yang sangat dikenalinya, orang yang selama ini selalu ada didalam pikirannya.

Tubuh si manis menegang dengan degup jantung yang menggila. Ia hanya bisa terdiam sampai suara berat diseberang sana terdengar lagi.

Baby, apa kau marah pada hyung?

Jungkook memejamkan mata, ia menetralkan degup jantungnya. Ia tidak ingin menangis saat ini.

"Kau— mau apalagi? Bukankah kita sudah tidak ada hubungan apa-apa?" suaranya sedikit bergetar menahan tangis, Jungkook tidak sekuat itu.

Baby, hyung minta maaf. Tapi ketahuilah bahwa hyung tidak ingin pisah darimu. Hyung akan segera pulang dan akan menjelaskan semuanya padamu, tolong tunggu hyung.

Si manis tertawa hambar, "Aku sudah tidak peduli. Terserah kau mau melakukan apa disana, mau selingkuh atau menikah sekalipun aku sungguh tidak peduli, tuan Kim."

Hyung tidak pernah selingkuh, baby. Disini hyung hanya mengurus sesuatu, bukan untuk selingkuh.

"Apapun itu, aku sudah tidak peduli lagi, aku sungguh muak. Sekarang tidak usah menghubungiku lagi karena kita sudah tidak ada hubungan apapun."

Jungkook memutuskan panggilannya dan melempar ponselnya keatas ranjang. Ia tidak peduli jika lelaki diseberang sana akan marah.

Bulir bening itu jatuh membasahi pipi chubby si manis, sejujurnya Jungkook sangat merindukan Taehyung. Tapi rasa kesalnya jauh lebih besar.

Dápper • taekook [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang