02.

5K 311 4
                                    

Pagi ini akan dimulai dengan aktifitas yaitu sekolah. Pemuda manis atau sebut saja Jungkook baru saja selesai mengikat tali sepatunya, ia mengambil roti yang sudah terlapisi selai cokelat untuk dimakan.

Jungkook memperhatikan isi rumahnya, ia merindukan Ayah dan Ibunya yang jauh disana, yang sedang berada di negara orang. Meninggalkan Jungkook sendirian dirumah mewah tersebut.

Walaupun memiliki kekayaan yang melewati batas, dan rumah semewah istana, namun Jungkook sama sekali tidak merasa bahagia didalamnya. Sebab ia ditinggalkan sendirian dirumah mewah tersebut, ya meskipun ada beberapa maid dan penjaga yang menemaninya. Namun, Jungkook tetap kesepian, karena yang ia butuhkan adalah kedua orang tuanya, bukan orang lain.

Orang tuanya malah sibuk mengurusi kerjaan di negeri orang, sementara ia disini sendirian ditemani kesepian. Terkadang ia akan mengajak teman-temannya untuk menginap dirumah agar ia bisa merasa sedikit keramaian dalam hidupnya.

Jungkook menghela napas, tadi malam sang Ibu baru menghubunginya dan hanya menanyakan kabarnya saja, yang bisa dibilang jauh dari kata baik. Tubuhnya memang tidak sakit, tapi hatinya merasakan kekosongan, ia butuh kasih sayang kedua orang tuanya.

Ia butuh di bimbing orang tuanya, dan ia sangat ingin ditemani oleh orang tuanya. Tapi kapan? Kapan semua keinginannya terwujud? Ia masih remaja SMA yang menginginkan perhatian dari kedua orang tuanya, tapi Ayah dan Ibunya malah sibuk mengurus pekerjaan.

"Aishh, berhenti berpikir yang tidak-tidak Jungkook. Ingat, Mama dan Papa bekerja untukku juga." menyemangati diri sendiri adalah kebiasaannya.

Setelah selesai sarapan, pemuda cantik itu langsung bersiap ke sekolah.

"Bibi, Koo pergi dulu ya!"

Terlihat seorang wanita paruh baya menghampirinya dengan senyum lembut.

"Iya Koo, hati-hati ya dan semangat sekolahnya." Jungkook hanya tersenyum menanggapi.

Lalu ia berjalan kedepan rumah yang sudah ada mobil menunggunya dengan seorang supir pribadinya yang dengan sigap membuka pintu mobil tersebut.

                                       ***

Jungkook berjalan santai melewati koridor sekolah, sesekali ia akan tersenyum menyapa orang-orang yang menegurnya.

Sekedar informasi saja, bahwa Jeon Jungkook ini sang primadona sekolah yang disukai banyak orang. Selain wajahnya yang tampan bercampur cantik, ia juga siswa berprestasi disekolahnya. Meskipun ada beberapa orang yang tidak menyukainya dikarenakan iri sebab tidak bisa menyainginya, tapi Jungkook tidak perduli. Baginya mereka itu hanya sampah yang selalu mengurusi kehidupan orang lain.

"Selamat pagi tuan muda cantik!"

Itu sapaan yang ia dapatkan ketika baru saja memasuki ruang kelasnya. Pelakunya tak lain adalah Bambam, yang sekarang ini tengah menyengir lebar.

Jungkook hanya mendengus mendengarnya, ia pun tak segan-segan menggeplak kepala sahabatnya itu dengan kesal.

"Aduh! Kenapa menggeplakku, Koo!" adu Bambam yang dihadiahi tatapan datar dari Jungkook.

"Salahmu semalam tidak datang! Kau tahu, gara-gara kau aku jadi bertemu orang aneh!" sungut Jungkook.

"Hah? Siapa? Kau tidak apa-apa 'kan?" Bambam jadi panik, ia pun memeriksa badan Jungkook bolak-balik.

"Aku tidak apa-apa, yak— jangan berlebihan begitu, Bamie!"

"Hey, ini aku sedang memeriksa keadaanmu tahu, aku takut orang aneh itu melukaimu."

Jungkook pun hanya mengangguk, beralih duduk dikursinya dan mendongak untuk menatap Bambam yang masih berdiri disisi mejanya.

"Aku baik-baik saja, karena aku langsung pergi meninggalkan orang aneh itu. Tapi aku masih kesal padamu!"

Dápper • taekook [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang