Taehyung baru saja menidurkan Jungkook dikamar pribadinya. Anak manis itu sempat mengadu pusing, dan tertidur setelah di timang olehnya.
Pria Kim menutup pintu kamar dengan pelan, ia kembali duduk pada kursi kebesarannya. Tidak lama suara pintu diketuk dari luar.
"Masuk."
Salah satu bodyguard kepercayaan Taehyung masuk dan membungkuk hormat pada sang tuan.
"Saya sudah menemukan ketiga anak yang tuan maksud."
"Bagaimana keadaan mereka?"
"Keadaan mereka tidak baik, tuan. Sepertinya mereka sudah dihajar oleh seseorang, karena tubuh dan wajah mereka penuh lebam."
Taehyung mengangguk puas, itu artinya bahwa ketiga bedebah itu memang sudah dikasih pelajaran oleh sahabat-sahabat Jungkook.
"Lepaskan saja mereka, tapi sebelum itu kau harus memberi peringatan pada mereka bahwa jika sekali lagi mereka berani mengganggu Jungkook-ku, mereka akan mendapatkan akibatnya."
Pria itu mengagguk, "Baik tuan."
***
Kini keduanya tengah berada diperjalan pulang. Hari ini si manis akan menginap dirumah Taehyung sesuai permintaan si tampan.
"Apa baby ingin membeli sesuatu?" tanya Taehyung memecah keheningan diantara mereka.
Pemuda manis itu tengah berpikir sejenak, "Uhm... Sepertinya tidak ada hyungie, tapi aku ingin makan steak buatan bibi maid."
Taehyung melirik Jungkook sejenak sebelum kembali fokus pada jalan didepan.
"Baiklah, nanti hyung yang akan menyuruh bibi membuatkannya untukmu."
Mobil mewah itu memasuki kawasan mansion yang mewah. Para bodyguard membuka pintu mobil sang tuan dan membiarkan pintu mobil Jungkook tetap tertutup sebab Taehyung sendiri yang akan membukanya.
Jungkook menggandeng lengan berotot itu mesra dan keduanya melangkah masuk kedalam mansion. Kebetulan sekali mereka berpapasan dengan maid.
"Bibi."
Maid wanita itu membungkuk, "Ada yang bisa saya bantu, tuan?"
"Untuk makan malam kali ini, aku ingin kau membuat steak yang enak untuk kekasihku."
"Baik tuan, nanti akan saya buatkan,"
"Terimakasih bibi maid." kata si pemuda manis sembari tersenyum. Bibi maid pun ikut menyunggingkan senyumnya.
"Sudah tugas saya, tuan muda."
Setelah itu keduanya berjalan menaiki tangga untuk sampai pada kamar Taehyung. Si manis langsung saja membaringkan tubuhnya pada ranjang besar tersebut.
Pria Kim yang melihat itu hanya tersenyum kecil, "Mandi dulu, baby. Agar tidurmu nyenyak."
"Iya hyungie."
Jungkook mendudukkan tubuhnya, dirinya menatap Taehyung yang sedang membuka dasi beserta kemejanya. Ia terpaku sejenak pada tubuh bagian atas sang kekasih yang sudah tidak mengenakan apa-apa.
Si manis mengakui bahwa tubuh Taehyung sangat bagus, dada bidang yang selalu membuatnya nyaman, perutnya yang terdapat beberapa kotak abs, tangannya yang kekar dengan urat-urat yang sedikit menonjol, pun warna kulitnya yang tan mampu membuatnya merona.
Jungkook membuang muka ketika rasa panas sudah menjalar diwajah cantiknya. Sudah ia pastikan bahwa wajahnya pasti sangat merah sekarang.
Pria Kim tahu bahwa sedari tadi kekasih cantiknya itu tengah menatapnya. Ia menyeringai kecil sebelum mendekati Jungkook yang sedang duduk diatas ranjang.
"Baby,"
Jungkook melotot saat Taehyung sudah duduk disampingnya, wajah pria itu bahkan sangat dekat dengan wajahnya.
"H-huh?"
Si tampan tertawa melihat reaksi menggemaskan kekasihnya, "Mau baby dulu apa hyung dulu?"
"Apanya?" Jungkook bingung.
"Mandinya sayang, mau baby dulu apa hyung dulu?"
Si manis mengerjab beberapa kali sebelum menjawab;
"Aku dulu, baru hyungie ya?" si tampan mengangguk.
Dengan itu Jungkook melangkah kearah kamar mandi meninggalkan Taehyung yang terkekeh disana.
30 menit kemudian si manis sudah selesai dengan kegiatan mandinya, anak manis itu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan bathrobe.
"Hyungie— eh dimana hyungie?" ia tidak menemukan Taehyung diatas ranjang. "Apa hyungie sedang keluar ya? Yasudahlah aku ganti baju saja dulu."
Ia membuka lemari besar itu yang berisi baju-bajunya. Taehyung memang membelikan lemari khusus untuk Jungkook beserta baju-bajunya agar jika si manis menginap, ia tidak perlu membawa baju lagi.
Jungkook terlalu fokus mencari baju yang ingin ia pakai, sampai tidak sadar bahwa sudah ada si pria Kim dibelakangnya.
Pemuda manis itu sedikit membungkuk untuk mengambil celana yang terletak dibagian bawah, tidak tahu saja bahwa Taehyung memperhatikan semua gerakannya.
"Ah ketemu! Aku pakai ini saja, dan uhm... Ya hoodie ini juga."
Si manis tanpa sadar memundurkan tubuhnya hingga dua bongkahan semoknya menubruk sesuatu dibelakangnya. Ia terdiam sejenak dengan posisi seperti itu.
Sementara Taehyung tidak kalah terkejutnya, ia dapat merasakan dengan jelas bahwa dua bongkahan padat itu menyentuh benda panjangnya.
Dua tangan kekarnya bergerak menahan pinggang ramping sang kekasih, membuat sang empu terperanjat dan langsung berdiri tegak saat itu juga.
Si manis membalikkan badan dan melotot ketika melihat entitas Taehyung yang ternyata tengah berdiri dibelakangnya.
Sejak kapan pria ini berdiri disitu?!
"H-hyungie?"
"Baby."
Suaranya serak dan dalam, mampu membuat Jungkook merinding. Apalagi tatapan mata itu terlihat berbeda dari biasanya.
Tangan kekar itu meremat pelan pinggang ramping tersebut.
"Coba baby lihat kebawah," Jungkook pun tanpa sadar mengikuti arah pandang Taehyung kearah—
Selangkangan?!
Si manis melebarkan mata ketika melihat sesuatu yang mengembung dari balik celana boxer Taehyung.
"Hyungie apa itu?! K-kenapa berdiri seperti itu?!"
Entah Jungkook yang memang tidak tahu atau ia hanya berpura-pura tidak tahu— yang jelas Taehyung dibuat speechless.
tbc.
![](https://img.wattpad.com/cover/370247401-288-k368934.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dápper • taekook [END]
Romance"I will make you mine." Banyak yang menggilainya, banyak yang terang-terangan menggodanya. Tapi, ia sama sekali tak tertarik pun melirik. Sebab, ia lebih tertarik pada pemuda cantik yang dengan terang-terangan menatapnya tak suka.