Taehyung membaringkan tubuh Jungkook dengan penuh kehati-hatian pada ranjang besar milik si manis. Omong-omong, sekarang ia tengah berada dikediaman keluarga Jeon. Dirinya sengaja tidak membawa si manis ke mansionnya sebab ia akan lembur dikantor.
Ini sudah kali kedua pria Kim itu menginjakkan kaki dirumah besar tersebut. Namun, baru kali ini ia masuk pada kamar Jungkook. Kamar yang terasa nyaman, rapi dan juga wangi khas Jungkook sekali.
Taehyung betah berlama-lama disini.
Pria tampan itu menyelimuti Jungkook sebatas dada, tidak lupa mengecup kening sang kekasih penuh sayang. Setelahnya ia berlalu darisana, berjalan kearah dapur untuk menemui kepala maid.
Para bodyguard dan maid dirumah itu langsung membungkuk hormat ketika Taehyung muncul didapur. Hey, siapa yang tidak kenal dengan pria tampan tersebut?
Bibi Jiah selaku kepala maid mendekati Taehyung dan menunduk ketika sudah berdiri didepan pria tampan itu.
"Jungkook sedang tidur dikamarnya. Ketika dia bangun, katakan padanya jika saya akan lembur dikantor. Dan saya akan menjemputnya besok." ucap Taehyung yang diangguki paham oleh Bibi Jiah.
"Baik tuan."
"Kalau begitu saya pergi dulu, jangan ada yang berani masuk kekamarnya kecuali dia yang memanggil."
"Baik tuan."
Pria tampan itu pun berjalan keluar dari area dapur. Para maid disana sontak menghela napas, karena mereka seperti dibius ketika Taehyung berada didekat mereka. Wangi maskulin dan wajah tampannya mampu membuat beberapa maid wanita yang masih single terpesona, tapi mereka sadar jika pria tampan itu adalah kekasih dari majikan mereka.
***
Kaki kecil itu melangkah turun dari tangga dengan hati-hati, ia menguap kecil dengan mata sedikit tertutup.
"Tuan muda, hati-hati nanti anda terjatuh." tegur salah satu maid pria yang tengah membersihkan meja disana.
Jungkook hanya menggumam tidak jelas, lalu dirinya berjalan kearah meja makan untuk mengisi perutnya yang sudah meronta.
"Selamat malam, tuan muda." sapa Bibi Jiah, Jungkook hanya mengangguk menanggapi.
"Tuan muda mau makan apa?"
"Uhmm, yang seperti biasa saja bi. Jangan lupa susu pisangku." Bibi Jiah mengangguk paham.
Anak manis itu mengedarkan pandang seperti mencari sesuatu.
"Hyungie mana?" tanyanya pada para maid disana.
Salah satu maid menjawab, "Tuan Kim berkata bahwa dia akan lembur dikantor, dan besok dia akan menjemput anda, tuan muda."
Jungkook hanya mengangguk, anak itu sudah beralih pada makanannya.
Selesai makan malam, kini pemuda manis itu tengah berdiri dibalkon kamarnya. Netra bulat yang menggemaskan itu menatap kearah langit yang dihiasi bintang-bintang.
Lamunannya terbuyarkan oleh dering ponsel yang digenggamannya. Rupanya, itu sang Ibu yang menghubunginya.
"Hallo mama?"
Hallo sayang, bagaimana kabarmu?
"Koo baik, ma. Mama dan papa?"
Kami juga baik, ohiya mama sudah mengirim uang jajanmu selama sebulan. Jika kurang beritahu mama dan papa ya?
"Hm, terimakasih mama."
Kalau begitu mama tutup teleponnya, ya? Selamat malam sayang, mama dan papa menyayangimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dápper • taekook [END]
Romansa"I will make you mine." Banyak yang menggilainya, banyak yang terang-terangan menggodanya. Tapi, ia sama sekali tak tertarik pun melirik. Sebab, ia lebih tertarik pada pemuda cantik yang dengan terang-terangan menatapnya tak suka.