Jungkook mengerjab, matanya memandang langit-langit kamar tersebut. Ia bangun dari baringnya kemudian mengucek kecil mata bambi tersebut.
Setelah itu, ia turun dari ranjang. Mengambil sepatunya untuk dipakai kembali. Anak itu berlalu keluar dari kamar, menemukan entitas Taehyung yang sedang mengetik sesuatu di komputer.
"Baby sudah bangun? Kemari sayang."
Jungkook menurut, dirinya mendekati Taehyung dan berdiri disisi pria tersebut. Namun, seketika tangannya ditarik lembut membuatnya jatuh terduduk dipangkuan pria itu.
Si manis itu hanya diam, akan tetapi wajahnya terlihat muram. Tentu itu mengundang tatapan bingung dari yang lebih tua.
"Kenapa hm?"
"Ponselku..." lirih Jungkook membalas.
Taehyung yang paham pun hanya tersenyum kecil, satu tangannya bergerak untuk mengambil sesuatu di laci meja kerjanya.
"Ini, coba baby lihat isinya." dirinya memberikan satu buah paperbag berwarna coklat pada Jungkook yang diterima ragu-ragu oleh anak manis itu.
Jungkook membukanya, dan dirinya begitu terkejut melihat isi dari paperbag tersebut. Itu— adalah sebuah ponsel keluaran terbaru yang sedang trend saat ini, pun warnanya adalah warna favorite Jungkook.
"Ini... Untukku?" tanya si manis pada Taehyung, pria itu mengangguk.
"Terimakasih... T-tapi aku bisa membelinya sendiri, Hyung."
"Selagi masih ada hyung, hyung yang akan memberikan apapun yang baby mau. Jadi, jangan sungkan begitu sayang." jemari panjang Taehyung membelai lembut pipi chubby Jungkook.
"Tapi tetap saja... Kita tidak— ah maksudku, kita belum saling mengenal lebih dalam. Tapi hyung sudah banyak memberikanku barang-barang mewah." ucap Jungkook menatap pria tampan itu dengan binar polosnya.
Taehyung terkekeh, "Selama satu minggu ini, hyung sudah mengenalmu dengan baik, baby. Apa yang kau suka dan yang tidak kau sukai, semua sudah hyung ketahui."
"Dan hyung juga sudah tahu semua sifatmu, yang kadang-kadang menjadi galak, kadang menjadi baik, kadang juga menjadi manja. Hyung tahu itu."
Keduanya saling memandang satu sama lain, detik berikut, Taehyung memajukan wajahnya dan meraup bibir mungil yang merekah itu kedalam ciuman lembutnya.
Si manis sontak terkejut dengan mata doe nya yang melotot, pun tubuhnya menjadi tegang. Namun, elusan lembut pada pinggangnya membuat tubuhnya seketika menjadi rileks kembali.
Ciuman Taehyung terkesan lembut dan begitu hati-hati. Mampu membuat Jungkook memejamkan mata, dan mulai membalas ciuman tersebut dengan kaku.
Ingat, ini pertama kali ia berciuman.
Pria tampan itu tersenyum dibalik ciumannya, dirinya mulai menyesap bibir bawah si manis dengan lembut. Pun kedua tangannya yang berada dipinggang Jungkook tengah memberikan usapan-usapan halus yang membuat sang empu sedikit merinding.
Jungkook mendorong dada bidang Taehyung ketika dirasa ia butuh oksigen. Pria tampan itu menurut walau sedikit tidak rela.
"Bibirmu manis, baby. Seperti dirimu." puji pria tampan tersebut sembari mengelus dagu Jungkook yang terdapat bekas saliva.
Wajah Jungkook memanas mendengarnya, ia dengan cepat menubruk dada bidang Taehyung untuk menyembunyikan wajah meronanya.
Taehyung dibuat tertawa, mendekap Jungkook dalam pelukan hangatnya, dan mengecup hati-hati kepala si manis.
"Baby?"
"Uhmm?"
Taehyung terdiam sejenak, dirinya memikirkan kata-kata yang pas untuk mengutarakan perasaannya. Ini waktu yang tepat, ia tidak mau menunggu lama lagi. Baginya, satu minggu sudah cukup melakukan pendekatan pada pemuda manis yang berada dipelukannya ini.
Ini mungkin terkesan cepat, namun dirinya tidak bisa menunda lagi. Ia menginginkan Jungkook, ia mencintai dan menyayangi anak manis tersebut. Ia tidak mau kehilangan Jungkook, apalagi pemuda manis ini terkesan susah untuk didapatkan.
Masih ingat 'kan pertemuan awal mereka? Dari situlah seorang Kim Taehyung jatuh cinta pada pandangan pertama pada anak cantik namun galak yang sialnya mampu membuat hatinya berdetak duakali lebih cepat.
Jika kalian mau tahu, mendekati Jungkook itu butuh perjuangan. Selama seminggu ini, Taehyung berusaha untuk melakukan pendekatan pada si manis dengan cara apapun, bahkan pria itu rela mengantar dan menjemputnya, agar ia bisa lebih dekat dengan Jungkook.
Dirinya juga yang memaksa Jungkook untuk memanggilnya dengan sebutan 'Hyung' yang tentunya dituruti oleh si manis meski ada sedikit perdebatan diantara mereka.
"Hyung?" Jungkook memanggil ketika Taehyung hanya diam.
Pria itu menghela napasnya sebelum menangkup kedua sisi wajah Jungkook dengan tangan besarnya. Dirinya menatap intens mata bulat tersebut.
"Baby, hyung tahu mungkin ini terlalu cepat. Tapi, ketahuilah bahwa hyung sangat mencintaimu dan menyayangimu lebih dari nyawaku sendiri. Baby, maukah kau menjadi kekasih hyung?"
Pernyataan Taehyung membuat Jungkook terkejut, dirinya terdiam dengan memandang telak kedua hazel tajam pria itu dengan lamat. Tidak ada kebohongan disana, dan Jungkook dapat melihat ketulusan dari hazel tajam itu.
Pemuda manis itu mengerjab sebelum menjawab. "T-tapi aku sama sekali belum memiliki perasaan padamu, hyung..."
Pria itu tersenyum tampan, senyum yang tidak pernah ia berikan pada siapapun kecuali padanya. Pada Jeon Jungkook seorang.
"Hyung tahu, dilihat dari bagaimana sikapmu pada hyung, hyung paham bahwa kau masih sedikit risih dengan kehadiran hyung dihidupmu. Tapi, hyung tetap ingin kau menjadi kekasih hyung, dan hyung berjanji akan membuatmu jatuh cinta juga padaku."
"Tapi bagaimana dengan wanita jelek tadi? Bukannya dia calon istrimu?" tanya Jungkook dengan kepala ia miringkan.
"Hei, dia bukan siapa-siapanya hyung, baby. Dia cuma anak dari rekan kerja hyung yang ingin dijodohkan denganku. Tapi hyung menolak, karena tipeku yang sepertimu bukan seperti jalang begitu."
Jungkook mengangguk mengerti.
"Baiklah, aku mau menjadi kekasih hyung. Dan tolong buat aku jatuh cinta juga padamu, karena aku yakin kau adalah pria yang baik." ucap Jungkook pada akhirnya menerima Taehyung.
Senyum pria itu semakin lebar hingga membentuk kotak yang rupawan. Dirinya lantas mendekap Jungkook erat, sembari memberikan ciuman kupu-kupu pada pucuk kepala si manis.
"Terimakasih baby, terimakasih banyak. Hyung berjanji akan membahagiakanmu dengan caraku sendiri. I love you."
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dápper • taekook [END]
Romansa"I will make you mine." Banyak yang menggilainya, banyak yang terang-terangan menggodanya. Tapi, ia sama sekali tak tertarik pun melirik. Sebab, ia lebih tertarik pada pemuda cantik yang dengan terang-terangan menatapnya tak suka.